Pagi ini Fadlan sudah berada di rumah Nara, kemarin ia tak sempat menemui gadis itu dan meminta maaf padanya.
Kini Fadlan sedang menikmati sarapan paginya bersama Mama Andini. Mereka sudah akrab semenjak Nara menjalin hubungan dengan Giandra. Kedekatan mereka semakin erat setelah Giandra tiada, karena Fadlan yang seolah menggantikan peran Giandra.
"Lama juga ya, tan," ucapnya ditengah menyantap nasi goreng telor buatan Mama Andini.
"Biasalah anak gadis" balas Mama Andini dengan terkekeh pelan.
Tak lama kemudian, orang yang mereka bicarakan keluar dari kamarnya.
"Loh ada Kak Fadlan?" ucapnya seraya terus melangkah menuruni satu persatu anak tangga.
Fadlan memang tak memberitahu Nara bahwa ia akan datang ke rumahnya, oleh karena itu Nara terkejut dengan kehadirannya."Iya numpang sarapan nih, di kost udah kehabisan stok makanan" jawab Fadlan sekenanya.
"Yeee nyari gratisan terus"
Nara duduk disamping Mamanya lalu menuang air putih kedalam gelas.
"Eh tapi Ara serius, Kak Fadlan ada perlu apa kesini pagi-pagi" ucapnya setelah menghabiskan seperempat air dalam gelas.
"Fadlan mau nganterin kamu ke sekolah" Mama Andini yang menjawabnya.
"Pasti uang sakunya udah menipis makannya nyari sampingan jadi ojek" ucap Nara dengan tampang menyebalkan. Hal itu membuat Fadlan dan Mama Andini tertawa.
Jika mengenal Nara lebih jauh, dibalik karakternya yang diam. Dia selalu bisa membuat orang tertawa, dengan lelucon dan ceplosan recehnya. Namun dibalik itu Nara pandai menyembunyikan lukanya sendiri.
Setelah merasa kenyang Nara segera memakai tas punggungnya dan berpamitan pada sang Mama.
"Ayo mas, sesuai aplikasi ya" ucapnya yang lagi-lagi membuat Fadlan tertawa.
♡♡♡
Tak butuh waktu lama, motor tua klasik milik Fadlan telah tiba di depan bangunan bertuliskan SMA Pelita. Tempat Nara menimba ilmu dua setengah tahun terakhir ini.
Gadis berseragam putih abu itu turun dari motor dan melepas helm yang terpasang di kepalanya.
"Makasih kak," ucapnya seraya merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Sama-sama," jawab Fadlan. "Nanti sore dijemput ngga?" tanyanya.
"Ara mau ada rapat buat perkemahan lusa, jadi nggak usah dijemput deh, nanti nebeng Vika aja" jawab Nara.
"Oke deh, kalau gitu belajar yang rajin ya, jangan nakal, inget kata Mama harus jadi anak baik" tutur Fadlan menasehati layaknya adik sendiri.
Refleks tangan Nara terangkat hormat dan dengan tegas mengatakan. "Siap komandan laksanakan!"
♡♡♡
Suasana pagi hari di kelas 12 Mipa 3 masih cukup sepi. Baru ada beberapa siswa yang datang. Tak sedikit dari mereka yang memang datang pagi tapi tak langsung masuk kelas, melainkan malah nongkrong di kantin.
"Ra, lo dicariin anak IPS tuh" kata Nella yang barusan masuk.
"Siapa?" tanya Nara. Dia merasa tak ada janjin dengan orang sepagi ini.
"Pentolannya anak IPS" jawab Nella lalu duduk di bangkunya.
Risha yang semula duduk disamping Nara sambil memainkan ponsel langsung menengok sebelahnya.
"Ada masalah apa, Ra?" tanya Risha khawatir.
Bagaimana tidak, orang yang Nella maksud adalah Nagarjuna. Hanya orang yang mempunyai masalah yang berurusan dengannya.Nara menggeleng saat ditanya oleh Risha. Karena ia pun tak merasa mempunyai masalah dengan lelaki pembuat masalah itu.
"Coba samperin dulu aja Ra." Risha menyarankan.
Sungguh, Nara malas sekali harus menemuinya. Tak ada hal penting yang harus ia bahas dengan lelaki itu.
"Gak perlu diladenin lah, Sha" kata Nara.
"Tapi nanti -... " Detik berikutnya
Risha terdiam ketika melihat Naga dengan kedua temannya memasuki kelas menghampiri mejanya."Mereka kesini, Ra" bisik Risha. Sepertinya Risha ketakutan. Bagaimanapun juga Naga selalu bisa berbuat apapun sesuka hatinya.
Ketika Naga mulai mendekat, Risha pun semakin mendekat dengan Nara.
"Udah tenang aja, kita gak ada masalah sama mereka.""Gue tungguin diluar gak keluar-keluar juga" ucap lelaki berbalut jaket denim menutupi seragam sekolahnya.
Naga menatap Nara lekat. Lalu ia membuka tas punggung yang semula digendongnya. Mengambil kotak persegi berwarna biru."Jam istirahat kembaliin ke kelas gue dalam keadaan kosong" ucapnya setelah menaruh kotak itu di hadapan Nara dan meninggalkannya begitu saja tanpa berkata apapun lagi. Mereka berjalan keluar meninggalkan kelas.
Nara dan Risha saling menatap, mereka kebingungan dengan maksud perkataan Naga yang aneh.
"Kalo mau ngasih ke cewek gak gitu caranya bro," ucap Ilham sembari menepuk bahu sahabatnya. "Gak romantis."
"Belum tau triknya dia, Ham." Abyaz menambahkan sembari tertawa pelan.
"Berisik!" Naga meninggalkan dua sahabatnya yang sedang mentertawainya.
Usai ketiganya pergi, Nara hanya menatap kotak persegi itu dengan penuh tanya.
"Ini maksudnya dia nyuruh lo makan bekal itu atau gimana, Ra?" tanya Risha semakin membuat Nara ikut bertanya-tanya.
"Wihhh apaan nih?"
Tanpa mereka sadari, Tasya dan Vika sudah ada dimejanya.
"Tumben bawa bekal, bagi dong" ucap Vika ketika mendapati kotak makan didepan Nara.
Tanpa permisi Tasya membuka kotak itu. Dan langsung mencium aroma nasi goreng yang sedap.
"Kebetulan banget belum sarapan nih, Ra" ucapnya lalu menyendok satu suap nasi goreng masih hangat itu.
Setelah nasi goreng masuk kedalam mulutnya, Tasya mengacungkan jempol sembari menggeleng gelengkan kepalanya. Hal itu yang sering dilakukan Tasya ketika memakan makanan enak.
Melihat itu, Vika ikut bergantian menyuap nasi goreng. Sedangkan Nara dan Risha hanya menatap kedua sahabatnya yang sepertinya kelaparan."Sumpah masakan Tante Andini gak pernah mengecewakan" kata Tasya yang terus melahapnya dengan semangat, begitupun dengan Vika.
"Itu bukan masakannya Tante Andini" potong Risha.
"Masakan nyokap lo?" tanya Vika sambil terus menyantap nasi goreng yang tinggal setengah.
Risha menggeleng dan dengan santainya ia menjawab. "Dikasih Naga, anak 12 IPS"
Refleks kedua perempuan yang tengah asik mengunyah berhenti. Tak lupakan mereka yang tersedak karena kaget mendengar penuturan Risha barusan.
"Maksudnya?" tanya mereka bersamaan.
♡GIVE ME VOTE OR COMMENT♡
~♥~
~♥~
~♥~
~♥~
~♥~THANK YOU ALL

KAMU SEDANG MEMBACA
NARANAGA [REVISI]
Novela JuvenilSEDANG DI REVISI KESELURUHAN! BAIK ALUR CERITA MAUPUN KARAKTER TOKOH. JADI JANGAN KAGET JIKA MENEMUKAN KETIDAKSESUAIAN DENGAN CERITA SEBELUMNYA. ENJOY THE READING :) "Ini tentang anganku mendapatkanmu, berusaha keras untuk bisa bersamamu, walau ken...