Jisoo menggenggam tangan Taehyung yang tengah terbaring tak sadarkan diri diambulance, mereka tengah berada dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Maafkan aku.. " ucap Jisoo terisak, ia tak henti-hentinya menangisi Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini Taehyung sedang ditangani diruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).Jisoo menunggu didepan ruang IGD. Ia duduk dengan perasaan Khawatir, sedih, takut dan semua menjadi satu.
Tak lama kemudian, Lisa dan Orang tua Taehyung tiba dirumah sakit. Lisa langsung menghampiri Jisoo dan memeluknya.
Ibu Taehyung melihat kearah Jisoo, ia merasa tidak asing dengan wajah Jisoo. Lalu ia pun menyadarinya, Jisoo adalah wanita yang ia lihat diponsel Taehyung tempo hari.
Saat ibunya hendak menghampiri Jisoo, Ayahnya sudah lebih dulu melangkah kearah Jisoo dan Lisa.
"Siapa dia?" Tanya Ayah pada Lisa, Melihat pakaian Jisoo yang terkena bercak darah karna memeluk Taehyung tadi.
"Dia temanku, kekasih Taehyung." Jawab Lisa sambil memegangi Jisoo.
"Jadi kau? Yang membuat anakku Taehyung menjadi anak pembangkang?! Dia pasti menemuimu kan semalam?!"
Jisoo sangat terkejut dan takut. Begitu juga dengan Lisa.
"Apa yang terjadi? Mengapa Taehyung bisa menjadi seperti ini?! Pasti kau yang menyebabkannya celaka!" Bentak Ayah Taehyung pada Jisoo.
Jisoo terdiam dengan tubuh yang gemetar. Ia semakin merasa bersalah.
"Paman! kenapa paman menyalahkannya?" Ucap Lisa.
"Sayang, hentikan. Ini rumah sakit, Jangan seperti ini. Lebih baik sekarang kita berdoa untuk Taehyung." Ucap Ibu Taehyung berusaha menenangkan suaminya itu. Lalu Ayah Taehyung mendapat telfon dan ia pergi dari sana untuk menerima panggilan telfon itu.
Ibu Taehyung mendekati Jisoo."Maafkan suamiku, kau pasti juga sangat syok. Taehyung pasti akan baik-baik saja." Ucapnya menyentuh tangan Jisoo.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Taehyung dipindahkan keruang intensif setelah melewati operasi untuk menghentikan pendarahan otak yang disebabkan oleh cidera berat pada kepala bagian belakangnya akibat benturan keras yang terjadi saat kecelakaan itu.Taehyung belum boleh dibesuk. Jadi kerabat dan keluarganya hanya boleh melihat dari luar ruangan saja.
Begitu juga dengan Jisoo, ia hanya bisa melihat Taehyung dari kaca pintu ruangan tersebut.
Ayah Taehyung memang tidak melarang Jisoo datang kerumah sakit, tapi ia juga tidak bersikap baik pada Jisoo. Sementara itu, Ibu Taehyung sangat baik pada Jisoo. Ibunya menanyakan banyak hal tentang hubungan mereka, seperti sudah berapa lama ia menjalin hubungan dengan Taehyung dan lain sebagainya.
Mereka tengah duduk dikoridor rumah sakit.
"Terimakasih sudah menyayangi Taehyung, Jisoo-ya." Ucap Ibu Taehyung menggenggam tangan Jisoo.
"Jika kau sudah mendengar tentang perjodohan Taehyung, itu semua atas kehendak Ayahnya. Taehyung tidak pernah menyetujuinya, bahkan ia menolaknya mentah-mentah. Aku berharap setelah ini, Ayah Taehyung bisa berubah pikiran, karna kebahagiaan Taehyung adalah yang terpenting untukku." Sambungnya.
Jisoo hanya bisa terdiam, ia benar-benar menyesalinya. Harusnya saat itu ia percaya pada Taehyung.
***
Selama dua minggu tidak sadarkan diri, akhirnya Taehyung membuka matanya. Tubuhnya terasa kaku. Ia mendapati kakinya tengah digips, lalu ia melihat kesekitarnya.