"Kejutan datang tiba-tiba, ya kalo bukan tiba-tiba namanya bukan kejutan bukan?!"
-WM-
***
Ballroom hotel terkenal telah disulap menjadi aula pernikahan yang indah, dengan tema Navy yang memanjakan mata para tamu undangan, banyak bunga-bunga indah yang menghiasi setiap sudut ruangan.
Hari ini adalah hari pernikahan Risa dan Tomy. Tepat dihari ini mereka akan mengucapkan janji suci untuk sehidup semati sebagai pasangan suami-istri.
Namun ada yang aneh dihari ini, ini sudah pukul 11.00 namun para mempelai belum datang juga, harusnya acara sudah dimulai sejak satu jam lalu.
Sebagian orang sudah mulai jengah dan berpamitan pulang, sebagian lainnya masih menyicipi hidangan yang telah disediakan, tak ada yang mencolok dari para pengunjung.
Hingga seorang pria yang berseragam bodyguard masuk kedalam Ballroom dengan tergopoh-gopoh, menghampiri adik sang mempelai wanita yang sedang bercengkrama dengan temannya.
Pria itu membisikan sesuatu pada nona mudanya, dan setelah itu mereka pergi keluar Ballroom menuju tempat dimana seharusnya sang mempelai wanita berada.
Ruangan itu sangat kacau sejak salah satu MUA kembali dari toilet, bagaimana tidak? Sang mempelai wanita melarikan diri tanpa jejak! Bahkan tak terekam oleh CCTV sedikitpun.
Pelarian ini sudah direncanakan oleh Risa hingga tak ada seorang pun yang tau, ini sangat mulus dan sangat tak mungin bila dilancarkan oleh satu wanita licik sekalipun.
"Lalu bagaimana?!" Tanya Gege pada orang tuanya.
"Ge, bunda mohon gantikan kakakmu..." Lirih Almira memohon pada Gege.
"Gege gak bisa bu! Gege belom ada calon, kenapa gak dibatalin aja?? Toh mbak Risa ama Mas Tomy-nya juga kabur bareng..." Tolak Gege halus.
"Gak segampang itu Ge..." Lirih Bram papanya.
"Lalu Gege harus gimana?? Mau gantiin juga gak ada calonnya yah, masa Gege harus nikah sama orang asing??" Balas Gege kesal.
"Saya bisa bantu..." Ucap seorang Pria yang diam-diam menguping pembicaraan keluarga kecil tersebut, pria bersurai putih dengan alis dan juga bulu mata yang serupa, kulit putihnya nampak kontras dengan jas hitam yang dipakai.
"Siapa anda?? Dan apa maksud anda??" Tanya Bram menyelidik, pasalnya ia juga masih waras tidak mungkin melepaskan anak gadisnya ke sembarang pria.
"Perkenalkan saya Arka Regata, saya bisa menjadi mempelai pria untuk putri anda..." Jawab Arka santai, bahkan saat Bram sudah melayangkan tatapan mautnya.
"Apa motif mu?!" Selidik Bram menatap netra Arka mencari kejujuran pria itu.
"Aku tak memiliki motif apapun, aku memang berniat mempersunting putrimu, Gege..." Ucap Arka mantap.
"Kau gila!! Aku tak mengenalmu!!" Bentak Gege tersulut emosi.
"Kita bisa saling mengenal setelah menikah..." Jawab Arka.
"Tapi aku tak berniat menikah dengan pria asing sepertimu!!" Ketus Gege.
"Ge, papa mohon bantu papa dan bunda..." lirih Bram memohon pada Gege.
"Pa...." Lirih Gege memeluk Papanya.
***
"Saya terima nikah dan kawinnya Geandra Pelita bin Bramono Praja dengan mas kawin tersebut dibayar tunai..." Suara Arka melantun bagai musik yang akan merubah takdir Gege.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Married (Gege with Arka)
General FictionHari ini hari pernikahan kakak ku, namun siapa sangka?! Hari ini pula menjadi hari pernikahanku!! Bukan seperti di cerita novel Romance yang menikah disaat yang bersamaan!! HARI INI AKU MENGGANTIKAN KAKAK KU YANG KABUR DAN MENIKAH DENGAN ORANG ASING...