Outside X Watanabe Haruto || Completed✅

7

Choi Ha Neul, Choi artinya gunung sedangkan Ha Neul berarti langit. Dua-duanya mempunyai makna tinggi, dan memerlukan usaha untuk digapai. Begitulah ibu menamaiku. Mungkin ibu akan menyesal menamaiku seperti itu jika ia melihat diriku yang sekarang.

Aku yang sekarang hanyalah monster menjijikan pesuruh para elit untuk membunuh para pesaingnya. Aku minta maaf bu telah hidup menyedihkan seperti ini. Aku janji akan menyusulmu setelah membalaskan dendam pada bedebah itu. Choi Young Do. Aku tau dialah yang membunuh ibu.

Aku akan mencapai puncak untuk menjatuhkannya dan membuatnya mati dengan cara yang paling menyedihkan. Akan ku pastikan itu.

Malam ini adalah eksekusi untuk target ke-33 ku. CEO muda bernama Jung Jaehyun itu adalah perebut tahta sang kakak, Jung Harim. Semenjak kematian ayah mereka, Jung Jun Ho. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi khususnya games itu mulai kehilangan arah. Anak manja mereka, Jung Harim dan Jung Jaehyun hanyalah parasit. Mereka hanya menggerogoti harta orang tua mereka untuk narkoba dan mengunjungi club-club high class.

Sampai tiba hari pemilihan CEO selanjutnya, barulah mereka sibuk menjatuhkan satu sama lain. Jung Jaehyun menyewa gangster dari Itaewon untuk membunuh kakaknya sendiri demi jabatan CEO itu. Namun, sungguh disayangkan. Jung Harim adalah penjilat Pak Tua, Pak Tua takkan diam saja jika ada yang mengganggu antek-anteknya. Maka dari itu, sebagai balasan kaki Jung Harim yang putus akibat pengeroyokan di Itaewon kala itu. Pak Tua memerintahkanku untuk membunuh CEO muda yang malang itu, Jung Jaehyun.

Setelah menggunakan pakaian serba hitam, aku memasukkan sebuah shotgun Saiga-12 Rusia ke dalam rifle bag. Tas itu lalu ku gendong dengan percaya diri. Aku akan membunuhnya dengan cepat, aku tak mau membuang waktuku.

******

Dari jarak 50 meter di sebuah gedung tua. Aku sudah dapat melihat gedung JJ Group. Aku mengamati CEO muda itu melalui teropong. Di lantai teratas gedung JJ Group itu ku lihat Jung Jaehyun sedang menggunakan narkoba. Aku tersenyum kecil sembari mengamatinya, memang pantas untuk mati. Batinku.

Aku mulai membidiknya, akan ku pastikan satu tembakan saja untuk membunuh bedebah satu itu. Namun, tiba-tiba saja sekelompok orang menggrebek kantor Jung Jaehyun. Aku mengernyit dan mengambil teropong lagi untuk melihat lebih jelas, apa yang terjadi sebenarnya. Sial, sepertinya polisi telah mendahuluiku. Mereka menyeret paksa dan mengobrak abrik kantor Jung Jaehyun. Aku mendecak kesal, seharusnya aku menembak kepalanya lebih awal. Ah bangsat!

Kemudian, sesuatu menarik perhatianku. Lelaki jangkung yang sedang memborgol Jung Jaehyun itu terlihat tak asing. Aku mencoba fokus dan mengamati lelaki itu melalui teropong. Hwang In Yeop? Dia kah itu? Batinku.