11

321 55 2
                                    

"Ah maaf kau salah orang." Ucapku menghindari pandangannya dan mencoba pergi. Jantungku hampir saja meledak rasanya.

Ia terdiam di tempat sembari menelitiku yang berusaha menutupi wajah dengan topiku. Kemudian ia meraih tanganku,

"Benar kau kan? Ha Neul-a?" Ulangnya

Sial, aku harus bagaimana. Batinku.

Tiba-tiba saja, Haruto yang tak tahu dari mana munculnya datang menghampiri kami.

"Lepaskan tangannya brengsek! Kau siapa hah?! Berani-beraninya menyentuh istriku." Teriaknya melepas paksa tangan In Yeop dariku.

Ia menyembunyikanku di balik punggunggnya.

"I-istrimu?" Tanya In Yeop tak percaya.

"Ya, dia istriku. Dan Choi Ha Neul? Siapa dia? Kau salah orang, nama istriku Han Se Ri." Ucap Haruto melotot pada In Yeop.

"Han Se Ri? Bukan, aku yakin dia Choi Ha Neul. Dia adalah kekasihku. Ha Neul-a.. Siapa dia ini?" In Yeop bersikeras, ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang ini.

Haruto tertawa kecil sembari menatap In Yeop dengan tatapan mematikan. Ia segera melayangkan pukulan keras pada rahang In Yeop. Berkali-kali ia menghajar In Yeop hingga tersungkur di jalanan Itaewon kala itu.

"Ku peringatkan kau! Sekali lagi kau sebut dia kekasihmu akan ku buat kepalamu tak lagi ada pada tempatnya." Ucap Haruto sembari menarik kerah In Yeop.

Kemudian ia segera menghampiriku yang masih terpaku dengan apa yang ku lihat barusan.

"Ayo pergi." Ucapnya menarik tanganku.

******

"Kau sedang apa?!" Teriak Haruto saat memergokiku menyayat pergelangan tanganku dengan sebuah beling sore itu.

"Kau sedang apa?! Choi Ha Neul!" Teriaknya berlari menghampiriku.

Aku menatapnya, lalu mengarahkan beling itu pada leherku.

"Jangan mendekat." Ucapku bangkit dan berjalan mundur menuju balkon.

"Ini semua salahmu! Salahmu brengsek! Aku bahkan tak bisa menatap wajahnya! Aku terlalu takut dengan kenyataan bahwa aku adalah seorang pembunuh! Kau lah yang membuatku seperti ini! Kau! Watanabe Haruto! Kau lah yang menciptakan diriku menjadi monster mengerikan!" Teriakku yang sudah mencapai ujung balkon hotel kala itu.

Haruto menatapku kaget. Ia tak menyangka aku akan berkata seperti itu.

"Aku tak mau lagi hidup seperti ini! Aku tak bisa menjalani hidup sebagai seorang pembunuh! Aku lebih baik mati saja!" Ucapku hendak menjatuhkan diri pada ujung balkon itu.

Haruto segera berlari mencegahku, ia menarikku kembali ke dalam kamar hotel dengan paksa.

"Kau sudah gila?!" Teriaknya segera menutup pintu menuju balkon dengan keras.

"Ya! Aku sudah gila! Biarkan aku mati! Aku tak sanggup lagi hidup seperti ini!" Balasku menatap tajam padanya.

Ia menarik nafas dalam-dalam sembari menutup kedua matanya. Sepertinya ia sedang mengendalikan kepribadian gandanya.

"Maafkan aku." Ucapnya pelan

Aku menatap kaget ke arahnya. Ia barusan bilang apa? Benakku.

"Aku minta maaf karena menyakitimu! Aku minta maaf telah menyiksamu! Aku minta maaf karena menjadikanmu sebagai monster pembunuh! Aku minta maaf untuk semua itu! Tapi satu hal yang harus kau ingat, dendam ini tak boleh kita bawa sampai mati. Ayahku, Ibumu. Mereka berdua dibunuh oleh orang yang sama. Choi Young Do, keparat itu. Kau benar tak ingin membalas dendam padanya? Kau betul yakin ibumu sudah berada di surga dengan keadaan tenang? Kau yakin Choi Ha Neul?!" Teriaknya memegangi pundakku dengan erat.

Aku hanya tertegun dengan semua ungkapannya, mataku bergetar setelah menyimak fakta itu. Aku harus bagaimana Tuhan? Batinku.

"Kita sudah separuh jalan, tak ada jalan keluar lagi. Kita hanya harus terus maju, hingga melenyapkan bedebah sialan itu." Ucapnya meyakinkanku.

"Lepaskan ini, kau harus bersiap dengan target yang sedang di penjara itu. Pak Tua sudah memberi akses. Malam ini harus kau selesaikan." Sambung Haruto sembari merebut sebuah beling dari tanganku.

Outside X Watanabe Haruto || Completed✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang