2

471 62 8
                                    

Wewangian Baccarat menyeruak ketika aku mulai sadar dari pingsan. Mata dan mulutku tertutup oleh sebuah kain. Tampaknya aku akan dihabisi oleh para gangster sialan itu.

Sebuah derapan kaki mendekat padaku, aku meringkuk takut. Aku tak pernah membayangkan hidupku akan berurusan dengan gangster.

Ku dengar dengusan tawa remeh keluar saat seorang gangster mencoba  membuka penutup mataku.

Ketika mataku terbuka, ia tertawa miring sembari menatapku.

"Selamat bergabung." Ucapnya terdengar riang. Ia berdiri dan menuju ke sebuah kursi yang terlihat mewah tak jauh dari depanku.

Saat ia melewati barisan gangster itu, mereka semua menunduk sopan. Ah, dia ingin memperlihatkan padaku bahwa dialah penguasanya.

Namun, suatu hal menarik perhatianku. Seragam SMA? Batinku ketika melihat seragam SMA yang ia kenakan namun tertutup oleh jaket ala-ala gangster biasa. Dia ini apa? Gumamku

"Kasian sekali. Kita terlihat seumuran, namun kau jauh terlihat lebih menyedihkan dariku." Ucapnya sembari memutar sebuah pisau kecil di meja itu.

"Kau tau nenek tua itu menjualmu?" Tanyanya

Aku menatap kaget ke arahnya. Apa? Menjualku? Nenek tua sialan itu? Berani-beraninya dia!

Ia tertawa kecil setelah melihatku kaget, kemudian menatap ke arah orang di sampingnya.

"Lihat, sekretaris Suh. Dia tak tahu kalau nenek tua itu menjualnya. Haha, kasian sekali."

"Hei, ku beri tahu kau. Kau baru saja dijual oleh nenekmu untuk membayar seluruh utangnya pada kami." Ucapnya agak meneriakiku

"Apa? Utangnya? Jangan bercanda kalian. Aku tak ada hubungan apa-apa dengan orang tua sialan itu." Tukasku mencoba melepaskan diri.

"Benarkah? Kami tak peduli kau ada hubungan atau tidak dengannya. Yang hanya kami inginkan adalah pembayaran kembali, baik itu menggunakan uang atau organ dalam." Ucapnya mendekatiku. Ia memainkan pisau kecil itu di leherku, dan siit.. ia mengiris sedikit kulit leherku.

"Aku akan menjadikanmu sebagai antekku. Kau tak perlu khawatir, kau takkan kehilangan organ tubuhmu selama kau menurutiku. Hm?" Ucapnya mengelus rambutku.

Aku menatapnya penuh amarah, sial! Wanita tua itu sudah memasukkanku ke sebuah neraka terkutuk!

Outside X Watanabe Haruto || Completed✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang