Rosé tidak menyangka, acara variety shownya dan sang sahabat yang bernama Kim Eunwoo ternyata membawa petaka untuk dirinya sendiri, bahkan setelah beberapa hari sejak variety show itu tayang.
Sesungguhnya, Rosé dan Eunwoo sangat dekat sejak beberapa tahun lalu. Mereka bersahabat. Eunwoo selalu ada untuk Rosé. Tak jarang, mereka bahkan lebih tampak sebagai sepasang kekasih.
Hanya saja, ketedekatan itu memang harus mereka sembunyikan. Walau hanya sekedar sahabat, pasti banyak pihak yang tak akan suka. Apalagi Eunwoo dan dirinya sedang berada di puncak karir yang gemilang.
Di dalam variety show beberapa hari lalu, memang terdapat kedekatan Rosé dan Eunwoo yang begitu jelas. Eunwoo yang selalu menjaganya selama permainan berlangsung, atau Rosé yang tanpa sadar bersikap manja dengan sahabat lelakinya itu.
Setelah tayang. Rating acara itu memang naik drastis. Tapi banyak juga dari sebagian penonton yang melayangkan protes. Terlebih pada penggemar Eunwoo yang tak ada habisnya mencaci Rosé. Menganggap gadis blonde itu memang sengaja mencari perhatian terhadap Eunwoo.
"Ya! Kalian harus tau! Gadis menjijikan itu masuk ke dalam agensi karena uang ayahnya!"
"Dia tak akan bisa apa-apa jika bukan bagian dari keluarga Ahn!"
"Pelacur! Dia bahkan mau mempertaruhkan tubuhnya hanya untuk kepopuleran!"
Rosé menutup telinganya kuat-kuat. Entah kenapa, beberapa hari ini penggemar fanatik Eunwoo sudah seperti hantu. Muncul disana sini, dan memberikan perkataan menakutkan untuk Rosé.
Sedangkan beberapa pengunjung rumah sakit hanya berbisik. Mendebatkan apakah ujaran kebencian itu benar adanya. Karena mereka tentu tahu siapa orang tua Rosé. Bisa saja cacian itu memang benar.
Pihak keamanan pun kualahan. Jumlah yang datang terlalu banyak. Mereka berusaha mengusir gadis-gadis bermasker itu. Tapi sebagian berhasil mendekati Rosé. Menarik masker yang selalu digunakan gadis blonde itu ketika berkeliling rumah sakit, juga ada yang menyiramnya dengan air mineral.
Suasananya sungguh kacau. Sampai akhirnya ada seseorang yang menyampirkan jas putihnya untuk menutupi tubuh basah Rosé. Lalu menarik anak ketiga Ahn Jaehyun itu keluar dari kerumunan.
Jantung Rosé berdetak tak karuan. Tiba-tiba rasa takutnya menguap entah kemana, saat aroma buah itu terhirup olehnya. Aroma yang sangat dia rindukan.
"Lisa?"
"Diamlah."
Rosé menggigit bibir bawahnya menahan senyuman. Bukankah sekarang Lisa sedang memeluknya? Dan Rosé merasa begitu bahagia. Masa bodo dengan penggemar Eunwoo yang sudah melukai hatinya tadi. Karena Rosé sembuh dengan cepat. Obatnya ada disini.
Sebenarnya, Lisa tidak tahu apa yang sudah dia lakukan. Ini bukan keinginannya. Dia hanya berniat pulang karena tubuhnya sudah lelah setelah bekerja sedari kemarin. Namun ketika melihat kakaknya disakiti oleh orang tak dikenal, hati Lisa memberontak. Keras kepalanya bahkan kalah karena perasaan itu.
Lisa memilih membawa Rosé ke dalam ruangannya. Mendudukkan kakak ketiganya itu yang tampak menggigil kedinginan. Ah, Lisa harus pergi sebelum dia semakin kalah.
"Aku harus pulang. Kau bisa berdiam disini sampai anak-anak tadi pergi." Setelah mengatakan itu, Lisa melangkah pergi. Tapi dengan cepat Rosé mencekal lengannya.
"Tidak bisakah temani aku disini?" sebenarnya, sekarang Rosé sedang merutuki dirinya sendiri. Dia teringat bagaimana Lisa mengatainya kemarin. Dan mungkin, adiknya itu akan melakukan lagi. Rosé sudah siap untuk menerima cacian adiknya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lampyridae ✔
FanfictionLisa mengagumi kunang-kunang. Cahayanya begitu indah. Tapi dia lupa, jika memiliki cahaya lain di dalam hidupnya yang lebih indah. Jisoo, Rosé, dan Jennie. Mereka siap menjadi penerang untuk Lisa. Tapi nyatanya Lisa terus menolak. Ahn Jisoo, Ahn Jen...