Happy Reading...
"Ekhem.. Fathan jaga mata."
Deham Afifa yang membuyarkan lamunan dan tatapan Fathan.Fathan menundukkan kepala merasa tidak enak dan sedikit malu. Aisyah tersenyum sembari menggelengkan kepala.
"Afifa sayang, kamu sama Fathan dulu ya, mama keluar dulu sebentar."
Afifa langsung memegang tangan Aisya sembari menggelengkan kepala dan Aisya tersenyum sembari mengusap kepala Afifa.
CeklekAfifa, Fathan dan Aisya langsung melihat kearah pintu, saat mendengarkan suara knop pintu.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
"Kak Rakha." Panggil Afifa tersenyum senang, Ya Rakha lah yang datang.
Rakha mencium punggung tangan mamanya, lalu bersalaman dengan Fathan. Setelah itu Rakha berdiri disamping Afifa dan Afifa mencium punggung tangan kakaknya, Rakha membalas mencium kening adiknya yang tersayang.
"Cepat sembuh sayang."
"Iya kakak."
Fathan tersenyum tipis melihat Rakha dan Afifa yang begitu romantis. Andai kehidupan gue seperti kalian, tapi takdir berkata lain. Batin Fathan tak terasa air matanya keluar.
"Fathan."
"Iya bang."
"Ada apa? Kenapa nangis?" Tanya Rakha, Fathan mengernyitkan dahi, lalu meraba wajahnya yang dekat dengan mata.
Seketika gerakan tangannya terhenti saat tangannya menyentuh buliran air dan Fathan langsung mengusap air matanya.
"Tidak bang." Jawab Fathan dusta.
Rakha tahu kalo Fathan sedang berbohong tapi Rakha tidak mau memaksakan Fathan untuk memberikan penjelasannya kepada dirinya.Rakha hanya ingin, membiarkan Fathan sendiri yang berbicara mengenai masalahnya pada Rakha.
"Than, semalam di rumah lo ada keributan apa?" Tanya Rakha hati-hati, Fathan menundukkan kepala.
"Fathan, saya dan kak Rakha tidak akan memaksamu untuk berbicara mengenai masalahmu. Itu hak kamu, saya dan kak Rakha hanya bisa mengerti." Ucap Afifa, Fathan menatap Afifa hanya beberapa detik, Sedangkan Afifa hanya menatap kakaknya.
"Terimakasih telah mengerti dengan keadaan saya." Ucap Fathan, Afifa, Rakha, Aisya hanya bisa tersenyum.
"Iya Than." Balas Rakha.
"Afifa, Mama keluar dulu sebentar ya, Kamu sama kakak dan Fathan ya." Afifa menganggukkan kepala sembari tersenyum dan Aisya mencium kening anaknya.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Sepeninggalan Aisya, Rakha menatap adiknya sembari mengelus-elus pucuk kepala adiknya yang tertutup jilbab."Dek."
"Iya kak."
"Jangan ulangin yang kemarin, kamu itu ngga boleh terlalu lelah."
"Maaf kak."
"Bang, Afifa masuk rumah sakit karena apa?"
"Afifa tipes sama asma, tapi karena semalam dia harus hadir dengan squad muslimahnya, mana juga Afifa sedang sakit. Jadi Afifa kelelahan dan juga terkena angin malam dan membuat Afifa jadi tipes dan asma." Jawab Rakha dan Fathan menganggukkan kepala sebagai jawaban. Karena tidak ada lagi yang ingin dia bicarakan dan dia tanyakan.
"Than, semalam gue sama Afifa tahu kalo di rumah lo ada keributan. karena Afifa kumpulnya di rumah temannya Afifa dan rumah temannya itu berhadapan dengan rumah lo. Saat terdengar ada keributan saat itu gue sedang jemput Afifa pulang." Lanjut Rakha menatap Fathan yang diam menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKHWAN KUTUB [SUDAH TERBIT]
Teen FictionPria tampan yang sangat dingin, dan banyak masalah yang ada di hidupnya. Hingga sifat dan sikapnya berubah menjadi sangat dingin. Tapi karena seringnya berjalan dengan waktu, dengan pelan sifat dan sikapnya hilang. karena kedatangan wanita yang mer...