Happy Reading...
Sesampai di rumah Fathan dan Balqis duduk di ruang tamu, Fathan hanya diam dengan ekspresi wajah datarnya, Sedangkan Balqis tersenyum menatap keponakannya.
"Den Fathan makanan sudah siap."
"Hmm."
Gumam Fathan sebagai balasan, sedangkan bik Sri yang dari tadi tersenyum melihat tuan rumahnya yang diam saja, hingga bik Sri pergi lagi ke dapur.
"Tante ayo makan dulu." Ajak Fathan dan Balqis hanya menganggukkan kepala saja.
Sesampai di ruang makan, Fathan dan Balqis langsung duduk di kursi. Fathan hanya diam saat asisten rumah menyiapkan makanan ke piring Fathan dan Balqis.
"Fathan."
Fathan melihat ke tantenya yang tersenyum dan Fathan hanya diam saja.
"Dinda sudah ada di indonesia."
Fathan menghela napas mendengarkan perkataannya tantenya. Padahal Fathan sudah lama sekali melupakannya dan perkatan tentenya membuat Fathan teringat lagi dengan wanita yang disebut tantenya itu.
"Tante bertemu dengannya di pesawat saat tante dalam perjalanan menuju ke Indonesia. Dia bilang, dia mau menemui mu dan dia akan menjelaskan semuanya kepada mu."
"Tante makan lah."Sepertinya Fathan tidak mencintai Dinda lagi hufft.. tapi bagus lah kalo tidak lagi, karena Dinda juga bukan wanita baik-baik dan tante berharap kamu bisa mendapatakan perempuan yang lebih baik lagi, aamiin ya Allah. Batin Balqis sembari menatap Fathan yang makan dalam diam.
Balqis merasa sedih dengan perubahan sikap dan sifat Fathan yang diam, dingin, cuek dan ketus. Sifat dan sikapnya berbanding terbalik saat ia masih kecil.
"Tuan Fathan dan nona maaf mengganggu makan kalian berdua. Karena didepan ada nona Dinda Putri Jovanka mau menemui tuan Fathan." Ujar Bagas yang baru datang.
Seketika gerakan tangan Fathan terhenti dan menatap Bagas datar. Fathan mengambil tissue, lalu mengelap ke mulutnya. Setelah itu Fathan berdiri dari tempat duduknya.
"Ajak dia masuk, saya menunggunya di ruang tamu sekarang." Balas Fathan datar, lalu pergi menuju ruang tamu.
Balqis tertegun dengan perkataan Fathan dan melihat wajah Fathan yang terlihat sekali aura dinginnya.
Fathan duduk diam di sofa single yang berada di ruang tamu sembari menunggu Dinda. Dinda Putri Jovanka adalah mantan pacar Fathan.
"Fathan."
Fathan merasa namanya dipanggil, lalu ia melihat kearah sumber suara. Fathan hanya diam sembari menampilkan ekspresi datarnya menatap wanita yang sudah lama tidak bertemu dan sudah melupakan wanita yang ada di depannya ini.
"Silahkan duduk."
"Sudah lama kita tidak bertemu."Fathan diam, karena ia tidak suka bertele-tele dengan wanita yang ada di depannya. Fathan menginginkan jawaban, apa tujuannya datang kesini yang mau bertemu dengan Fathan.
"Fathan, kamu masih ingatkan dengan aku?" Tanya wanita tersebut sembari tersenyum menatap Fathan.
Wanita itu berharap, kalo Fathan masih mengingatnya dan bukan itu saja. Wanita itu berharap kalo Fathan masih ingat dengan moment manisnya yang pernah mereka buat.
"Ingatan saya sudah lupa dengan anda, tapi saya hanya tau nama anda, nona Dinda Putri Jovanka." Jawab Fathan menekankan kata nona Dinda Putri Jovanka membuat Dinda merasa sesak dengan perkataan yang di keluarkan Fathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKHWAN KUTUB [SUDAH TERBIT]
Teen FictionPria tampan yang sangat dingin, dan banyak masalah yang ada di hidupnya. Hingga sifat dan sikapnya berubah menjadi sangat dingin. Tapi karena seringnya berjalan dengan waktu, dengan pelan sifat dan sikapnya hilang. karena kedatangan wanita yang mer...