•selamat membaca❤️
✿don't forget vote and comment☆enjoy(≧▽≦)
***
Hari berjalan seperti biasanya, langit yang cerah, burung yang berkicau merdu dan pohon yang menari kesana kemari. Hari ini hari libur hari yang di nanti bagi setiap orang terutama gadis yang satu ini.
Ia masih tidur dengan kasurnya, sinar matahari yang menembus masuk ke kamar tidak membuat tidurnya terganggu, dering alarm pun tak membuatnya bangun.
"Sarah bangun!" teriak Miranda yang membuka selimutnya.
"Masih pagi ma." Sarah kembali menarik selimutnya.
"Cepetan bangun! Ada Vero daritadi nungguin tuh."
"Hah? VERO?" teriak Sarah kaget dan langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Iya cepetan mandi sana."
"Kenapa mama ga bangunin sih." Sarah secepat kilat masuk ke dalam kamar mandi, Miranda yang melihatnya pun hanya geleng-geleng kepala.
Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, Sarah langsung turun ke bawah menghampiri Vero yang sudah menunggu. Ternyata keluarganya sedang berkumpul di meja makan sambil berbincang-bincang.
"Eh ada tuan putri yang baru bangun." kata Rafi yang melihat putrinya turun dari tangga.
"Duh nyonya kebo banget." ejek Al yang sedang sarapan.
"Apa sih." ucap Sarah malas.
"Udah udah sekarang sarapan dulu." lerai Miranda.
"Vero nanti mau lanjut kuliah dimana?" tanya Rafi.
"Belum tahu juga om."
"Kalo Sarah mau kuliah dimana?" tanya nya lagi.
"Dimana aja yang penting kuliah."
"Langsung nikah aja kalo gitu mah." sahut Al.
"Nyambung ae jadi orang." senggol Sarah.
"Udah punya istri juga masih aja suka berantem." sindir Miranda yang terheran melihat tingkah laku kedua anaknya.
"Kalo Al sama Ivana mau punya anak berapa?"
"2 aja cukup."
"Kenapa ga 11 aja? Biar jadi keluarga guntur." sambung Sarah.
"Capek ngurusinnya."
"Banyak anak banyak rezeki."
"Anak sapi tuh lo urus." Al memutarkan bola matanya malas.
"Kalo Ivana hamil kamu jangan kemana-mana ya Al." ujar Miranda sambil mengoleskan selai kacang.
"Perbincangan macam apa ini." sahut Sarah keheranan.
"Masih bocil ga boleh tau." ejek Al yang langsung mendapatkan pukulan keras dari Sarah.
"Astaga kalian tuh udah gede ga malu apa di liat Vero sama Ivana." ujar Miranda sambil memijat pelipisnya.
"Haha umur tua kelakuan kaya anak kecil." kekeh Rafi.
Selesai sarapan, Sarah dan Vero hanya duduk di teras rumah karena mereka juga tidak tau akan kemana hari ini.
"Main skateboard aja yuk." ajak Sarah.
"Emang kamu bisa mainnya?"
"Ga bisa hehe." Sarah nyengir tanpa dosa.
"Ngapain ngajak hm?" Vero mencubit pipi Sarah.
"Kamu ajarin aku biar bisa."
"Emm okay ayo berangkat tuan putri."
![](https://img.wattpad.com/cover/218674083-288-k250159.jpg)