13. Pengganggu

3.3K 134 0
                                    

Sarah dan Vero sedang perjalanan pulang menuju kediaman keluarga Gracio.

"Kamu kenapa nggak bilang ke aku mau ke rumah kamu." ujar Sarah

"Biar suprise." Sarah mendengus kesal sebab kekasihnya ini tidak memberi tahu kalau ingin ke rumahnya apalagi keadaan Sarah yang kusam,dekil,dan bau karena habis pulang sekolah,bisa bisa gagal jadi menantu.

"Kamu tetap cantik kok badan kamu juga wangi vanilla, aku suka." ujar Vero yang seakan tahu apa yang dipikirkan gadisnya ini.

"Tapi kusam banget muka aku." Vero hanya terkekeh melihat tingkah gadisnya,seperti mimpi bisa memiliki sang tuan puteri.

"Nggak kok tetep cantik." ujar Vero yang menimbulkan semburat merah di pipi Sarah.

"Gombal ae." Sarah memukul lengan Vero pelan,inilah yang ia suka dari gadisnya terlihat menggemaskan di mata Vero,ia berjanji tak akan menyakiti gadis yang sekarang miliknya dan membiarkan orang lain menyentuhnya.

Setelah sampai di kediaman Gracio mereka langsung masuk ke dalam rumah dan disambut hangat dengan pembantu yang berkerja.

"Mama sama papa kamu ke mana?" tanya Sarah

"Palingan ada urusan keluar." jawab Vero acuh

Bukan hal lagi kalau kedua orang tua Vero sibuk berkerja tetapi Bella tak pernah luput memberikan kasih sayang kepada anak anak nya beda hal lagi dengan David Gracio selaku papa Vero.

David sibuk berkerja tanpa memikirkan keluarga nya bahkan setiap bertemu ia hanya acuh dan kadang bertengkar dengan Bella bahkan David kadang tidur di rumah sekretaris di perusahaan nya.

"Jadi misalnya orangtua kamu pergi kamu sendiri dirumah?" tanya Sarah

"Pembantu di sini banyak lagian juga biasa abang aku pulang."

"Kamu ada abang?"

"Ada." Sarah hanya ber oh ria saja.

"Kamu mau minum apa?" tanya Vero yang sudah membuka seragamnya dan hanya menggunakan kaos hitam yang tercetak jelas roti sobek nya.

"Apa aja deh." Sarah menelan saliva nya melihat pemandangan yang sangat jarang ia lihat.

"Biasa aja ngeliatin aku." ujar Vero terkekeh sambil membawa nampan berisikan es jeruk.

"Geer amat." Sarah memutar bola mata nya malas

Vero dan Sarah memilih menonton TV sambil sesekali menyeruput es jeruk.

"Kamu udah makan?" tanya Vero

"Belum nanti aja di rumah."

"Aku masakin kamu ya." ujar Vero menatap Sarah yang sedang kebingungan.

"Bisa masak?" tanya Sarah

"Ye ngeremehin, aku gini gini bisa masak kali."

"Iya maaf deh." Sarah terkekeh

"Lucu bangett sih kamu,pacar nya siapa nih." ujar Vero mengelus pipi Sarah yang begitu tembam.

"Lebayy maemunah."Sarah memukul lengan Vero dan lelaki itu hanya tertawa.

Vero berhenti tertawa dan menatap wajah Sarah begitu lama sehingga orang yang di tatap menatap balik. Vero mendekatkan wajahnya ke wajah Sarah membuat gadis itu menahan nafasnya.

Cup.

Sebuah benda kenyal mendarat di pipi Sarah membuat pipinya merah seperti kepiting rebus. Secepat kilat Vero berlari ke dapur karena ia tahu gadis nya pasti akan mengamuk.

Leader GirlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora