selamat membaca❤️
✿don't forget vote and comment☆enjoy(≧▽≦)
***
Hari libur masih berlanjut, Sarah sudah siap dengan pakaiannya. Sarah akan pergi bersama Vero, mereka akan menghabiskan waktu bersama lagi. Ponselnya berdering menandakan adanya telepon masuk.
'Sar lo dimana?'
'Gua dirumah, kenapa?
'Buruan ke markas'
'Hah? ada apa?'
'Jangan banyak tanya buruan sini'
Sarah mematikan teleponnya dan mengambil jaket kebanggaannya, bertuliskan The Viktor dibagian punggung dan tak lupa mahkota kecil di lengan kanan menandakan seorang pemimpin. Sarah mengambil kunci motornya dan melajukan motornya ke markas.
Disisi lain, Vero yang tengah bersiap ingin menjemput Sarah tiba-tiba ponselnya berdering dan itu telfon dari gadisnya. Sarah meminta maaf karena ia tidak bisa menghabiskan waktu bersama karena sedang sibuk. Vero memahami Sarah menurutnya itu hal yang wajar, tanpa pikir panjang Vero melajukan motornya ke arah sebuah Cafe. Vero menghampiri teman-temannya yang tengah duduk bersama pasangan.
"Lah Sarah mana Ver?" Valen menatap heran Vero karena berjalan sendirian.
"Ada urusan mendadak."
"Kasian jadi obat nyamuk." ejek Rendi mengundang tawa yang lain.
"Diem lo curut." Vero pergi memesan makanan.
"Gua tadi ketemu Dina kayanya dia mau nyamperin Vero." ujar Aris sambil mengunyah makanannya.
"Biar ga sendiri Ver." Rian berkata dengan santainya.
"Lo mau gua banting? Udah tau Vero punya Sarah." Liona kesal melihat Rian yang tidak bisa menjaga omongannya.
"Iya nih, awas aja ya Ver lo macem-macem ntar gua bilangin Sarah biar tau rasa." ancam dea menatap sinis Vero.
"Lagian mana mau gua cari yang lain." Vero memutar bola matanya malas.
"Cowo tuh bilangnya gitu tapi nanti kalo udah ketemu sama yang lebih ditinggalin cewenya." kini Gea angkat suara, ia hanya diam mendengarkan teman-temannya.
"Ga semua kaya gitu contohnya aku." Rian menepuk dadanya bangga.
"Ga semua tapi rata-rata." Gea memutar bola matanya malas.
Sarah menatap kosong jalanan, ntah apa yang dipikirkan gadis bermata hijau kecoklatan itu. Ia masih berada di markas kesayangannya, matahari sudah ingin tenggelam tapi itu tak membuat Sarah beranjak untuk pulang.
Flashback On
"Sarah, syukur lo dateng."
"Emang ada apa sih?"
"Ada yang nyari lo tadi."
"Hah siapa?"
"Hai Sarah!" teriak gadis disebrang sana yang menatap Sarah.
"Eh?" Sarah kebingungan.
"Masih inget ga?" tanya-nya sembari tersenyum.
"Lo Tiara kan?"
"Iya masa lo ga inget sih." Tiara terkekeh.