kalo ada typo kasih tau ya😄
*selamat membaca❤
***
Sarah di bawa Vero ke rumah sakit karena darah yang dikeluarkan Sarah sangat banyak walaupun Sarah menolak. Keadaan Sarah yang terluka akibat Rafa membuat Al geram,ulahnya telah membuat adiknya celaka. Al pergi melajukan motornya ke kantor polisi. Sampainya disana,Al langsung menonjok Rafa habis-habisan sampai lelaki itu mengeluarkan darah sangat banyak.
"Bajingan." Al tak henti-henti memukul Rafa,ia tidak akan mengampuni kalau Sarah kenapa napa.
"Pak mohon sabar,kami pasti akan menindak lanjuti masalah ini sekarang bapak boleh pergi." ucap polisi berusaha menenangkan Al.
"Jangan kasih dia makan pak kalo bisa biarin dia mati." kata Al langsung keluar pergi.
Di sisi lain Sarah terbaring di brankar rumah sakit. Luka akibat tadi mengharuskan di bagian perutnya di jahit. Kedua orangtua Sarah dan Vero sudah berada di rumah sakit sejak tadi. Luka Sarah pun sudah terjahit.
"Kok dia bisa luka?" tanya Miranda meneteskan air mata.
"Maaf tan,Vero ga bisa jaga Sarah baik-baik." Vero menunduk.
"Gapapa sekarang kita fokus buat Sarah ya." Miranda mengelus punggung Vero.
"Keadaan Sarah gimana?" tanya Al tiba-tiba.
"Sarah belum sadar bang."
"Maafin kita ya bu udah bikin anak ibu jadi kaya gini." ucap Bella.
"Gapapa bu niat Sarah baik buat nolong keluarga ibu."
"Udah sore nih,Vero bisa pulang ganti baju nya ya." ucap Rafi mengacak rambut Vero.
"Tapi om saya mau jaga Sarah di sini."
"Gapapa Ver,lo balik aja bersihin diri lo." sahut Al menggenggam tangan Sarah.
"Iya Ver kita pulang aja dulu." Bella berpamitan di ikuti David di belakangnya.
"Aku pulang ya sayang,kamu harus kuat ga boleh lemah,okey?" Vero mengecup kening Sarah lalu berpamitan pulang.
Vero pulang dengan langkah gontai,dirinya terlihat khawatir karena Sarah yang belum sadarkan diri. Vero menaiki motornya dan bergegas pulang ke rumah untuk membersihkan diri.
Di tengah jalan ia melihat Verrel dan anggotanya tengah berkelahi dengan anak suruhan Rafa. Vero segera menelfon polisi dan menghampiri Verrel.
Vero yang geram dengan ulah Rafa pun menghantam habis anak suruhannya. Matanya memerah dan sedikit lagi ia akan membuat tikus tikus jalanan itu mati,tapi ternyata polisi sudah datang.
"Tangkap dia pak." ucap Vero lalu melajukan kembali motornya.
Malam pun tiba,Vero sudah rapi ingin menjenguk gadisnya.
"Aku pergi jenguk Sarah ya ma." teriak Vero dari tangga.
"Ada yang mama mau omongin."
Vero mengikuti Bella duduk di sofa ruang tamu dan-
Ada David yang duduk di sebrang sana.
"Maafin papa ya udah bikin semuanya hancur." David menunduk.
"Nyesel dia gais." bisik Verrel.
"Kalian mau maafin papa kan?"
"Gimana ya." Verrel memijit-mijit keningnya agar terlihat berpikir.
"Lama bet lu,oke di maafin tapi kalo sekali lagi ngulangin kaya gitu. Karena udah beres aku pamit jenguk Sarah bye bye." Vero menyalami kedua orangtuanya dan Verrel lalu beranjak pergi.