Ada yang nungguin aku up ga ya?
Jangan lupa vote dan komen biar aku semangat update ceritanya
200 vote 200 komentar buat next chapter?
kalo ada typo kasih tau ya👌
*happy reading
Malam ini Sarah berniat berbicara kepada Al di kamarnya jadi ia mengirim pesan kepada Al agar ke kamarnya sebentar padahal kamar Al ada di depan kamar Sarah cuman emang Sarahnya yang mager.
"Mau ngomong apaan?" tanya Al yang berbaring di sebelah Sarah sambil mengotak-atik layar handphonenya.
"Kaget gue bangsat."
"Jangan banyak cincong, lo mau ngomong apaan."
"Lo nikah nya kapan."
"Minggu depan." jawab Al enteng.
"Buset santai banget anjir."
"Lah emang harus gimana."
"Harus benerin diri lo tuh, makanya perawatan udah mau nikah muka masih dekil begitu." ucap Sarah membuka sebuah kotak.
"Ngajak ribut mulu lu."
"Sini muka lo."
"Mau ngapain sih?"
"Udah cuci muka kan?" Al mengangguk.
Sarah mulai mengaplikasikan masker organik ke wajah Al menggunakan kuas masker dengan teliti.
"Buat apa?" tanya Al polos.
"Biar muka lo glowing."
"Sini gue pakein juga biar glowingnya barengan." Al pun mengoleskan masker organik ke wajah Sarah.
"Ga kerasa ya abang gue udah gede haha udah mau punya istri aja." ucap Sarah lirih.
"Makanya cepetan suruh Vero nikahin." Sarah memukul perut Al.
"Bentar lagi lo bakal punya rumah baru dan bakal ninggalin gue di rumah sendiri."
"Gue cuma mau titip mainan di kamar gue jangan lo colong."
"Gue serius." Sarah yang kesal pun memukul pergelangan Al
"Eh bentar bilas dulu maskernya."
Mereka berdua membilas maskernya dan kembali ke kamar Sarah sambil memegang cemilan dan minuman di masing-masing tangan mereka.
"Sekolah lo gimana?" tanya Al melahap cemilannya.
"Ya gitu deh kaya biasa."
"Belajar yang bener banggain papa mama."
"Cih kaya lo belajar aja." Sarah memutar bola matanya malas.
"Gue belajar keles."
"Rencana abis kawin lo mau tinggal di mana?"
"Di Antartika."
"Yang serius napa."
"Blom tau juga."
"Kalo udah nikah sering-sering maen ke sini biar gue ada temen." ucap Sarah yang hampir meneteskan air matanya.
"Iya tapi gue pengen punya rumah di deket sini biar gampang ketemu."
"Emang ada?"
"Di depan rumah kita tuh."
"Eh tapi seriusan ya pokoknya awas aja ngelupain gue." Sarah memeluk Al dan meneteskan air matanya.