Menunduk!

476 92 3
                                    

"...siapa yang kau panggil, romanjing?" Roma memasang wajah kesal.

"Yah.." kau mulai berdiri dengan perlahan. "Elu, siapa lagi?" dan kau membalas tatapan Sinisnya. "Trus, stop ngomong kayak gitu lagi!"

Teman ikalmu dengan nada malas berkata. "Ngomong apa?

"Kalau aku ini seakan-akan adalah orang tua!"

"Yah.. Memang kau tua?"

"LEBIH. TUA. BUKAN ARTINYA TUA!"

Roma menjatuhkan diri dari Titan dan berdiri tegap menghadapmu. Tapi tetap memberimu muka datar. "Uh, iyakah?"

"Iya, sungguh. Aku dan kalian hanya beda beberapa hari."

"...tapi ribuan hari."

"TIDAK, BODOH! AKH, SUDAHLAH HENTIKAN PEMBICARAAN INI."

"Ok."

Dia berjalan mendekat untuk menjitakmu. "Ou- apa apaan kau?!"

"Hukuman, karena telah melanggar perjanjian kita." balasnya dengan dingin. "Kau sudah paham kalau Titan bisa bergerak berkat sinar matahari. Tapi kenapa kau tidak berangkat kemarin malam?"

"Uhh.. Aku ketiduran. Tapi salahkan Marco--" dan jarimu menunjuk ke Lelaki Freckles yang masih tertidur. "Dia bersikeras untukku beristirahat."

Roma melihat kemana jarimu mengarah. "Jangan salahkan dia, kau tahu kalau dia orang yang lebih mementingkan Orang Lain daripada dirinya sendiri." dan kembali menatapmu. "Walau begitu, aku tetap terpukau kau bisa melakukan tugasmu dengan baik."

Hanya dengan kalimat pendek itu, kau merasa bangga pada dirimu sendiri. "Yah ohok, karena aku memang menakjubkan."

"Tapi hidupmu tidak menjanjikan." setelah ia mengatakannya, Roma berjalan mendekat ke Marco yang masih berbaring.

Tapi kalimatnya terdengar seperti ejekan untukmu, jadi kau protes. "Hah?!" tapi dia hiraukan.

"Marco, hey Marco, bangunlah." dengan lembut dia memukul pundak Marco. "Kita tidak ada waktu lagi, para Titan sebentar lagi akan datang kesini."

"Umnn.." kedua mata coklat itu pun terbuka dengan pelan. Dan karena silau dari cahaya matahari, dia masih belum bisa membuka lebar kelopaknya. Tapi dia mengenali suara Roma. "Roma? Tunggu.. Dimana (Y/n)? Tadi malam-- ah!" karna tersadar akan sesuatu dia langsung duduk dengan tegap. "Sudah pagi hari! Bagaimana dengan Titannya?!"

"Hey, tenanglah! Para Titan masih belum datang kesini. Tapi sebentar lagi.. iya. Makanya ayo, bergegaslah." lelaki keriting itu menjawab dengan santai, lalu berdiri untuk membantu Marco. "Apa Peralatanmu masih tersisa Gas?"

"Ah.. Sepertinya masih. Kemarin aku baru memakainya sebentar, lalu.." Marco melihat kearahmu. Kau hanya berkedip; pura pura tidak tahu.

"Aku mengerti. Baiklah, pasang MM3Dmu dan pakailah Jubah ini. Jangan turunkan tudungnya." Roma memberinya Jubah Pasukan Pengintai kepada Marco, dan itu membuatmu tersadar.

"Kau.. Sudah bergabung dengan Pasukan Pengintai?!" tanyamu dengan terkejut.

Dan itu membuat Roma menyeringai. "Tentu. Bahkan, Hange sendiri yang merekomendasikanku kepada komandan Erwin."

"...kok bisa?"

Dia hanya mengangkat pundaknya. "Mungkin karna aku Menakjubkan?"

Untuk menutupi kekesalanmu kau mengajak mereka untuk pergi. "Cepat, waktunya berangkat."

"Ah, ya! Aku sudah siap." jawab Marco sembari mengencangkan tudung jubahnya. Dan kau membalas dengan anggukan.

"Roma, pimpin jalannya."

Are You Ready To Rumble? (Attack on Titan Reader Insert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang