Di waktu yang bersamaan, saat kau berbicara dengan Hanji, Roma juga seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama oleh Levi. Tapi, karena saat mereka sampai di Markas lama Pasukan Pengintai-- tempat itu sudah seperti Kapal Pecah. Ah tidak, bahkan Gua Goblin pun kalah Kotornya.
Levi membagikan setiap bagian sudut kepada setiap Prajuritnya. Dia berada di Lantai Dua, sementara Eren dan Roma berada di Lantai atasnya. Bagi Eren itu adalah kesempatan yang bagus bisa berdua-an dengan Roma, karna dia ingin menanyakan apa yang dia dengar tadi Pagi.
"Roma," eren memanggil.
Lelaki Kriwil hitam itu hanya Menyahut dengan. "Apa?" tanpa berpaling dari Debu yang sedang ia bersihkan.
Sambil kembali menyapu, Eren meneruskan. "Kenapa seorang Bangsawan sepertimu menjadi Prajurit? Bahkan ikut dengan Pasukan Pengintai."
Roma sudah menduga pertanyaannya, jadi dia tidak terkejut. Malahan menjadi sedikit santai. "Karena keinginan Ayahku."
"Hanya itu saja?"
"Lebih dari itu." Balasan pendeknya masih belum cukup bagi Eren.
"Apa karena keluargamu telah Berjasa banyak, jadi kau merasa bahwa kau juga harus ikut andil?"
Lawan bicaranya pun jadi Terganggu saat mendengarnya. Kini, Roma menghentikan kegiatannya dan berbalik ke Titan Shifter itu. "Kau pikir membuang Nyawa seimbang dengan mendapatkan sebuah Kehormatan? Kalau aku mengejar itu, tidak perlu aku harus menjadi Pasukan Pengintai. Bekerja sama dengan para petinggi pun sudah cukup."
"Jadi apa tujuanmu yang sebenarnya?" Eren bertanya lagi, tapi dengan sedikit kesal.
"Mengungkap Misteri dunia ini." jawabnya, dengan penuh percaya diri. "Kalau kau masih ada pertanyaan lagi, lebih baik kau simpan saja. Tidak ingin sepatu Kapten Levi menghancurkan gigimu lagi, kan?"
"Kh-- bedebah kau." dia pun bergegas kembali menjalankan tugasnya, tapi sebelum jauh meninggalkan Roma.. Dia berbalik. "Bagaimana kau tahu?"
"Tahu apa?" balas Roma tanpa melihatnya.
"Kapten Levi menghajarku."
Kedua kelopak mata Roma pun terbuka lebar. Sial.. Kenapa aku bisa gegabah seperti itu?
Mendengar pertanyaan Eren, dia tetap bersikap Santai. "Aku menunggu sampai kalian selesai. Dan saat aku berada di luar Gedung, para saksi yang keluar membicarakan soal itu. Jadi aku mendengarnya."
"Oh, Begitu ya.. Ya sudah." dia kembali berpaling dari Roma. "Tugasku sudah Selesai disini. Sekarang aku akan ke lantai bawah; menemui Kapten Levi."
Roma memberi Anggukan. "Ah, sampai jumpa nanti."
___________
Setelah sesi bersih bersih selesai, semua anggota Pasukan Pengintai maupun yang lama dan yang Baru berkumpul di satu Meja.
"Sepertinya kita harus menginap disini untuk beberapa hari." Eld memulai, sambil menggenggam cangkir teh dengan kedua tangannya di atas meja. "Karna aku dengar, penjelajahan selanjutnya sedang di Persiapkan." lalu ia menatap Eren. "Dan juga, aku dengar teman temanmu akan ikut bergabung dengan Kami. Apa itu benar, Eren?"
"Uh.. Seharusnya ada." dia pun mengingat Thomas dan lainnya yang sudah gugur. "Tapi Roma dan (Y/n) sudah pasti akan bergabung, karena tujuan kita sama."
Roma yang disebut pun melirik ke Eren. Pake disebut lagi nama gw, batinnya yang panik.
Tapi Gunther terdengar tidak suka dengan hal itu; dan membuat Kekhawatiran-nya menyala. "Tetap saja, itu terlalu cepat. Walau mereka selamat dari serangan Titan kemarin, aku tidak yakin untuk kedepannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Ready To Rumble? (Attack on Titan Reader Insert)
Hayran KurguBagaimana bisa, kau yang beda dunia menjadi bagian dari mereka? Ya bisa lah, ff gitu loh /tabok ©Hajime Isayama Attack On Titan is NOT mine Except Roma, and (Y/n). They. Are. Mine. Shh Semua di mulai karna Roma Rivoult; si tukang ribut yang kebosana...