Keruntuhan

640 99 7
                                    

"Ku akui.. Disini memang kota terluar. Tapi kenapa banyak sekali orang?" Eren bertanya kepada Franz dan Hannah.

Kau yang berjalan di sebelah Eren hanya melihat ke sekelilingmu, tidak terlalu tertarik ikut dalam obrolan mereka.

Kau yang berjalan di sebelah Eren hanya melihat ke sekelilingmu, tidak terlalu tertarik ikut dalam obrolan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ya.. Harus kau akui, pasar itu sangat mengingatkanmu pada pasar yang sering kau kunjungi.

Bedanya tidak ada bau jengkol.

Hanya bau sayur segar dan masakan yang membuat perutmu bergemuruh.

Sepanjang jalan kau tidak bisa berhenti berpikir tentang bagaimana kau akan menyelamatkan Marco. Tapi kenapa Marco? Padahal ada yang lainnya.

Kepalamu dengan sendirinya memutar kembali percakapan kau dan Roma tadi malam.

Kalian berdua duduk di atas jerami, di lapangan yang biasanya di gunakan untuk berlatih mengendarai kuda. Kuda asli tentunya. Dan jauh dari orang orang.

Tempat itu sebenarnya adalah tempat dimana RBA yang akan gunakan untuk berdiskusi. Kau dan Roma tentu ingat, itu kenapa kalian menggunakan tempat tersebut. Supaya menambah kecurigaan pada Reiner dan Bertholdt.

"(Y/n)," teman ikal mu memanggil. "Siapa yang kau pilih?"

Saat itu kau tidak terlalu mengerti.

Roma pun berbicara lagi. "Yang ingin kau selamatkan." walaupun pendek, kata katanya itu sudah membuatmu berkeringat dingin.

"Tentu Marco." jawabmu singkat. Tapi masih ada keraguan di nada bicaramu. Dan itu membuat temanmu kembali bertanya.

"Siapa yang akan kau selamatkan?" kali ini dengan nada yang lebih tajam.

Kau mengalihkan matamu darinya; tentu bukan karena takut. Tapi karena perasaanmu yang tercampur aduk.

"Thomas, Nac, Mina, Franz, Hannah-,"

"Jadi, semuanya yang mati di Trost."

Kau mengangguk. Dia tertawa.

"Kau menyelamatkan dirimu sendiri saja masih menjadi tanda tanya, tapi kau berharap bisa menyelamatkan mereka?" dan dia tertawa lagi.

"O-oi! Semua orang yang suka AOT pasti bakal ngelakuin hal yang sama! Trus.. Stop pake bahasa baku, berasa kek dolpino njir gua."

"Hm? Dolpino?"

Sekarang kau menatap Roma dengan ketidak percayaan. "Masa kecil lu kemana cok, dolpino ae nggak tau."

Dia menggelengkan kepalanya. "Enggak, gw emang gatau."

"Hah.. Dolpino adalah maskot dari acara telivisi yang mendidik. Dia berbentuk seperti lumba lumba, dan dia mempunyai teman bernama Otan. Sayangnya.. Dolpino sudah tidak di lanjutkan lagi kontraknya."

"Ya allah.. Kenapa?"

"Karna acaranya Otan bernama Dunia Binatang, dan punya si Dolpino itu Dunia Air, jadi karena isinya sama sama tentang binatang akhirnya mereka pake yang punya Otan aja."

Are You Ready To Rumble? (Attack on Titan Reader Insert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang