Penyelamat?

582 103 31
                                    

"...apa katamu?" Polisi Militer itu bertanya padamu.

Kau memasang senyuman yang manis, lalu kembali bersalut. "Jawaban saya, Baik, pak!"

"Aku yakin bukan itu yang kau katakan tadi." jawabnya kesal, tapi kau tetap hanya tersenyum.

"Sudah sudah, tidak ada waktu lagi." prajurit Pasukan Penjaga mengingatkan. Tapi itu malah membuat PM marah.

"Aku tidak butuh peringatan dari orang rendah sepertimu."

Mendengarnya saja sudah membuatmu gatal ingin meninjunya. Dan orang yang ia maksud juga terlihat kesal. Tapi dia tidak melakukan apa apa, hanya memberinya tatapan sinis.

"Tugasku sudah selesai disini, permisi." dan ia pergi, meninggalkanmu bersama PM songong itu.

"Heh, apa ini? Seorang pria kesal hanya karna kalimatku tadi?" tanya PM.

"Umm, pak?" tapi kau memotong pembicaraan mereka sebelum menjadi lebih panjang lagi.

Polisi Militer itu memberimu wajah kesal sebelum menjawab. "Apa?"

"Kenapa anda memanggil saya?"

"Ah.. Iya, aku datang untuk membawamu." itu jawabnya, dengan nada malas.

"Membawaku? Kemana?"

"Tch! Berisik kau, diam saja dan ikuti perintah."

Kalau bukan gegara jabatan, kau sudah mati disini kimaq.

"Baik pak, maafkan saya."

------

Pada akhirnya kau mengikuti PM tadi. Yah.. Lebih tepatnya meng-ekorinya, karna kau berada tepat di belakangnya dan kemanapun ia pergi kau ikuti.

Kenapa dia menjeputku? Apa ada hubungannya dengan keluarga inocencio? Ah.. Tapi sepertinya iya. Wait.. Kalo misalnya dia mau bawa gw balik-- TRUS GW GA BISA KETEMU ERWIN DONG?!

"PAK!"

Pria yang berjalan di depanmu kaget karna bentakanmu. Dan ia berbalik kepadamu memakai wajah yang benar benar kesal. "Bisakah kau tidak teriak?!"

Kau bersalut. "Maafkan kelancangan saya pak! Tapi dengan atas nama Maria, Rose dan Sheena saya ingin mengetahui tujuan anda tentang kenapa saya harus mengikutimu! Dan saya mohon untuk anda menjawabnya dengan jelas! Karna saya tidak ingin berperasangka bur-"

"Iya iya, aku mengerti! Hentikan ocehanmu sekarang juga!!" jawabnya. Lalu dia berbalik kedepan sambil mendengus, dan melanjutkan perjalanan kalian. "Untuk sekarang, lebih baik kau menurut. Nanti akan aku jelaskan."

"Baik pak."

Di setiap langkah yang kau lewati, semakin penuh otakmu terisi, oleh segala teori yang kau buat, kepingan memori yang ada tentang Inocencio, dan juga menghubungkan rencanamu untuk kedepannya.

Dari awal, kau sudah menunggu momen ini. Dimana kau akan menyelamatkan karakter yang bisa di bilang terlalu cepat matinya.

Akan ada pro dan kontra jika kau menyelamatkan Marco. Tapi.. Apakah Marco layak di selamatkan? Bagaimana dengan Jean? Bagaimana dengan plot cerita aslinya?

Berpikir sebanyak ini membuatmu tertawa.

Awalnya kau kesini hanya ingin bersenang senang, tapi yang kau dapatkan malah hal yang jauh dari kesenangan.

Ini rasanya bagaikan.. Kau terjerat oleh alam dari dunia ini.

Yang mengharuskanmu memainkan peranmu dengan sungguh sungguh.

Siapakah Arkam Inocencio? Apa hubungannya dengan Roma? Dan kenapa kau yang dibawa ke dunia ini olehnya?

Satu demi satu, belasan hingga puluhan benak menumpuk dalam kepalamu.

Are You Ready To Rumble? (Attack on Titan Reader Insert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang