Redam Sunyi

525 109 12
                                    

"Marco, nanti aku akan kembali. Dan jangan khawatir, di rumah ini kau aman." ucapmu ke teman Freckles mu yang tidak sadarkan diri, sembari menaruhnya pelan di pojok ruangan rumah penduduk yang kau pilih.

Lokasi Rumahnya dengan area tempur lumayan jauh, jadi kau percaya bahwa Marco akan baik baik saja disana.

Lalu, kau berdiri dan berjalan keluar untuk bertarung kembali.

Menggenggam MM3D di kedua tangan, dan pergi ke arah dimana Eren berada.

Ayo ingatlah, apa yang terjadi setelah RBA membunuh Marco!

Kau menarik Jangkarmu dan menancapkannya kembali.

Disaat keadaan seperti ini, pikiran dan penglihatanmu terkacau. Susah untukmu mengingat, tapi mudah untukmu Fokus ke jalan. Tapi kepalamu tidak bisa berhenti untuk mengingat kejadiannya, karena itu sangatlah penting untuk rencanamu.

Jika kau tidak menampakkan wajahmu, kemungkinan mereka akan mencurigaimu. Walaupun ada beberapa saksi mata yang melihat tuan Baumeister membawamu; itu tetap saja tidak akan mengurangi masalah.

Misalnya; saat semuanya sudah menjadi Pasukan Pengintai, dan mengumpulkan semua informasi yang terhubung oleh Titan, mereka akan curiga padamu. Seperti; "(y/n)! Aku rasa.. Dia ada hubungannya dengan kerajaan. Tidak.. Tapi dia memang ada hubungannya. Karena waktu itu PM datang seorang diri untuk menjemputnya. Jika (Y/n) adalah penjahat.. Pasti akan ada lebih banyak PM yang datang. Tapi ini tidak. Ini bagaikan.. Pria itu kenal betul dengan (Y/n)."

Dan itu adalah Skenario terburuk yang akan terjadi.

Mereka akan melihatmu sebagai musuh, dan kau tidak akan bisa melihat Erwin, Levi, dan Hange.

Sungguh menakutkan. Pikirmu, yang membuat keringat berjatuh dari keningmu. Itu tidak boleh terjadi.. Aku harus bergegas kesana cepat!

Karena itu, kau tidak segan segan untuk menancapkan jangkarmu dan menekan Gas dengan keras. Sehingga kecepatanmu bisa lebih cepat lagi.

Tapi, tetiba.. Sekitarmu menjadi pelan.

Huh?

Lalu telingamu mendengar suara angin dari kanan, dan disana terdapat Titan yang sudah bersedia untuk memakanmu.

Refleks, kau tarik jangkarmu dan terjatuh. Dan melepaskannya lagi ke dinding rumah di belakang Titan itu melewati tengah kedua kakinya.

Sial.. Karena ingin cepat sampai kesini Gasku jadi terbatas.

Lalu kau menyeringai. "Heh.. Tititless, berkat kau aku dapat ide. Untuk mengubah segalanya dengan menetapkan yang ada."

Tanpa basa basi lagi, kau berlari menuju ke belakang Kaki Titan itu, dan menancapkan jangkarmu ke rumah di sebelahnya untuk menjadikannya kekuatan.

Dan menarik dirimu kedepan lalu memotong kedua Kakinya dengan kedua Pedangmu dengan dalam.

*BUGH*

Titan itupun kehilang keseimbangan.

"Waktunya Finishing."

Kedua kakimu berlari ke atas punggung Titan itu, menargetkan punuknya, dan memberinya kembali kebebasan yang tlah terenggut darinya.

"Semoga kau tenang sekarang." ucapmu dalam duka.

Kau sendiri tidak mengerti perasaan apa yang kau rasa sekarang. Sedih? Tentu, karna kau sudah tau apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang dia alami sebelumnya. Tapi apa kau senang? Tentu.. Iya, kenapa? Karena sekarang jiwanya tidak terperangkap lagi.

Are You Ready To Rumble? (Attack on Titan Reader Insert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang