Nu Yuan Chan merupakan makhluk amfibi, setelah menghisap hingga kering tiga orang di dalam air, dia ingin segera naik ke tepi sungai dan mencari mangsa baru. Ekspresi Luo Binghe menjadi sangat dingin, dia menjentikkan jarinya, menyalakan semburan api di ujung jarinya, lalu memperbesar apinya dengan energi spiritual, kemudian mengibaskannya ke arah monster buas. Begitu api tersebut bersentuhan dengan helaian benang yang seperti rambut, api berkobar tak terkendali, membuat helaian rambut hitam itu dengan segera masuk kembali ke dalam air, merasa takut untuk mendatangi tepi sungai. Dia mengeksekusi seluruh rangkaian tindakan secara berurutan dalam satu gerakan mulus, penuh dengan kekuatan yang luar biasa, tanpa keraguan sama sekali. Dalam hati Shen Qingqiu mengangkat sebuah papan nilai: Luo Binghe, sepuluh poin!
[Bayangin Shizun angkat papan skor. huehehe. Gambar copyright: 123rf]
Luo Binghe mengambil mutiara malam yang dijatuhkan Qin Wanyue karena panik dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Mutiara itu menyala seperti lampu penanda, menenangkan hati semua orang. Dia berteriak, "Jangan berpencar, semuanya berkumpul!" Dan kemudian dia mengeluarkan benda yang merupakan bagian dari perlengkapan standar untuk semua peserta Konferensi Aliansi Abadi, kembang api penyelamat, dan menembakkannya ke langit.
Kembang api penyelamat diberikan kepada para peserta untuk meminta pertolongan jika mereka menemui monster yang tidak dapat mereka tangani, Konferensi Aliansi Abadi biasanya tidak akan melepaskan monster yang terlalu berbahaya, dan jika menggunakan kembang api sebanyak tiga kali akan secara otomatis menghilangkan hak peserta untuk berpartisipasi, di atas semua itu, konferensi tidak akan memojokkanmu sampai seekstrem itu, sehingga biasanya tidak sampai ada yang menggunakan kembang api itu. Namun, dalam keadaan ini, semburan kembang api berkilauan muncul satu per satu di atas langit Ngarai Jue Di. Seharusnya ini menjadi pemandangan yang indah, tapi saat ini, bukan hanya kembang api ini terlihat memukau, tapi juga membuat hati semua orang merasa ketakutan.
Karena setiap kembang api yang diledakkan menandakan ada seorang murid yang bertemu dengan monster yang mengerikan, dan hidupnya berada dalam bahaya!
"Cermin kristal! Lihat cermin kristal!"
Jeritan yang membekukan darah dan raungan ketakutan terdengar tanpa henti dari cermin kristal. Beberapa murid sudah menjadi mayat di tanah, ada beberapa yang masih bertahan, bersimbah darah, dan tatapan mereka penuh teror. "Kenapa? Kenapa di sini... seharusnya tidak ada di sini!"
"Seseorang tolong! Shifu, selamatkan aku! Shige, selamatkan..."
[Shige = Senior Bela Diri]
Secara mengejutkan, jeritan parau terdengar dari cermin kristal, disusul jeritan memilukan elang jiwa, kemudian pemandangannya menjadi senyap, lalu berganti menjadi layar yang hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjahat Brengsek
HumorCerita yang pastinya ngerjainnya pake jari+hati. Manual pisan ini teh, 100%. wkwk.