Setelah tidur untuk waktu yang tidak diketahui, akhirnya Shen Qingqiu terbangun, dengan kondisi yang buruk.
Dia membuka matanya dan melihat tirai putih yang terasa familier di atasnya, dia langsung tahu jika dia berada di Puncak Qing Jing, dalam kediamannya yang tenang dan damai.
Dia menarik nafasnya dalam-dalam, ingin meregangkan tubuhnya ketika pintu tiba-tiba terbuka, dan seseorang masuk.
Ming Fan memegang nampan di kedua tangannya, melihatnya bangun, dia meletakkan nampan di atas meja, lalu menangis kencang.
"Shizun, kau akhirnya bangun!"
Masih ada sosok lain yang berdiri di luar. Luo Binghe berdiri di dekat pintu masuk, dia ingin masuk, namun ragu-ragu.
Ming Fan menangis beberapa saat, membasahi sepetak besar bagian sprei, sebelum berbalik dan mengomeli Luo Binghe, "Kenapa kau masih di sini? Apa kau tidak tau, melihatmu bisa membuat Shizun jengkel?" Kemudian dia berkata kepada Shen Qingqiu, "Aku tidak tau apa yang salah dengan kepala anak ini, tapi dia bersikeras ingin berada di sini, seperti lem atau sejenisnya, bahkan setelah diusir pun, dia tidak mau pergi!"
Shen Qingqiu melambaikan tangannya, "Tidak apa-apa. Biarkan saja."
Ming Fan, "Aku, aku akan menemui dan mengajak kemari Liu-Shishu, Zhangmen-Shibo, dan Mu-Shishu! Mereka bilang untuk memberitahu mereka jika kau terbangun!" Setelah mengatakan ini, dia bangkit lalu mendengus dan bergegas keluar.
Tampaknya dia sudah tertidur untuk waktu yang sangat lama... Yue Qingyuan sudah kembali. Sementara 'Mu-Shishu' yang di maksud itu, pasti Mu-Qingfang dari Puncak Qian Cao, puncak yang secara khusus mendalami pengobatan, dan mahir dalam seni obat-obatan, maka keberadaannya di sini merupakan suatu keharusan.
Luo Binghe mempersilahkannya lewat, dan meski melihat Ming Fan sudah pergi jauh, dia tidak beranjak dari tempatnya, dia hanya menatap lekat-lekat ke dalam ruangan, tinjunya terkepal erat.
Shen Qingqiu perlahan duduk dan bertanya, "Apa ada yang ingin kau katakan? Jika iya, masuklah."
Luo Binghe menurutinya memasuki ruangan, tiba-tiba terdengar suara berdebum, dia berlutut di hadapan tempat tidur.
Shen Qingqiu, "...!!!"
Tunggu dulu, Sistem? Apa yang sedang terjadi? Aku hanya tidur sebentar, kenapa jadi seperti ini setelah bangun? Berapa lama aku tertidur? Apa sudah lewat dari sepuluh tahun?
Setelah berlutut, Luo Binghe mengangkat kepalanya, tatapannya bersungguh-sungguh dan dipenuhi rasa bersalah. "Shizun, maafkan kebodohan dan ketidaksadaran murid ini selama ini."
Kebodohan dan ketidaksadaran, siapapun yang dimaksud dengan kedua kata ini, sama sekali tidak bisa menggambarkan Luo Binghe.
"Sejujurnya, murid ini selalu merasa jika Shizun sama sekali tidak mempedulikanku. Namun, setelah pertandingan ketiga, aku baru menyadari betapa besar jerih payah yang telah Shizun lakukan untuk melindungiku."
Shen Qingqiu, Tidak, tidak, tidak, Shizun aslimu itu memang benar tidak peduli padamu, dia benar-benar tulus dari lubuk hatinya yang terdalam berharap kau mati, percayalah... tapi, tepatnya jerih payahku yang mana yang kau sadari? Katakan dengan jelas, aku jadi penasaran nih!
Namun Luo Binghe tidak melanjutkan mengenai topik tersebut, dan berkata sungguh-sungguh, "Mulai hari ini dan seterusnya, murid ini pasti akan menjalankan tugas dan mengabdi kepada Shizun dengan sepenuh hati, hanya mematuhi perintah Shizun yang mulia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjahat Brengsek
ComédieCerita yang pastinya ngerjainnya pake jari+hati. Manual pisan ini teh, 100%. wkwk.