Bab 7

3K 343 15
                                    

Mew membuka pintu mobilnya. "Gakpapa nih aku culik kamu?" Kata Mew setengah bercanda.
Gulf memasang seatbeltnya. Ia melirik jam tangan yang berada dipergelangan tangannya. "Masih ada 4 jam untuk bersenang-senang."
Mew menyalakan mobilnya. Membawa Gulf berkeliling kota. "Mas aku kok kayak familiar sama wangi mobil mas" Gulf mengerutkan keningnya. Ia mulai mengendus aroma mobil Mew.
Aroma mobil Mew memang sangat khas. Mirip bau bunga namun lebih soft. "Kemarin kan aku ngantar kamu. Kamu lupa?" Tanya Mew bingung.
Gulf menggelengkan kepalanya. "Enggak, kemarin gak gini baunya. Kemarin bau kopi kalau gak salah." Gulf berpikir sebentar sebelum akhirnya menepuk tangannya. "Ah iya, mirip sama parfumnya fans aku, kalau gak salah sun for Gulf. Soalnya waktu foto aroma tubuhnya seperti aroma parfum mobil mas Mew loh." Lanjutnya.
Mew tiba-tiba saja mengerem mobilnya. Mendengar namanya disebut membuat Mew panik sendiri. Apakah Gulf akan curiga?
"Huaaa kenapa mengerem mendadak mas. Aku hampir jantungan tauk" Gulf mengusap dadanya.
Mew tertawa canggung sebelum akhirnya kembali menjalankan mobilnya. "Mas kenapa kaget begitu?" Tanya Gulf penasaran.
Mew mengusap dahinya. Ia tiba-tiba berkeringat cukup banyak. Padahal hari ini cuacanya tidak terlalu panas. "Tadi ada kucing menyebrang"
Alasan yang bagus. Gulf menganggukkan kepalanya mengerti. "Mas Mew suka dengar lagu apa?" Ucap Gulf sembari memandangi Mew.
"Hmmmm apa yah. Lebih ke kpop sih."
"Kalau artis kesukaan?"
"Kamu"
Mew melirik Gulf yang tersenyum malu-malu. "Serius mas."
Mew terkekeh. "Serius ini. Mas gak mungkin bohong."
Gulf memegangi pipinya. Senyumnya sangat lebar, seperti remaja yang sedang jatuh cinta.
"Mas berhenti dulu. Pemandangannya bagus."
Mew berhenti dan menatap pemandangan melalui jendela mobilnya. "Pantai" Gulf berteriak.
"Kamu mau turun?" Ajak Mew.
"Banyak orang, aku gak mau dimintain foto." Gulf tertawa. "Mas pernah capek tidak?"
Mew menoleh dan menatap Gulf. Wajah Gulf berubah sendu. "Akhir-akhir ini aku merasa capek. Jalan sama teman gak bisa. Bahkan jalan sama mas pun harus didalam mobil seperti ini." Gulf mengeluh.
Mew tersenyum dan menarik Gulf kedalam pelukannya. Mengusap punggung pria berusia lebih muda darinya itu. "Mas juga pernah berada di fase seperti itu. Capek akan kerjaan, bahkan mas tidak punya waktu untuk hobi mas sendiri." Gulf melepaskan pelukannya namun tangan Mew masih berada di pinggangnya. "Tapi mas ketemu dengan seseorang. Dia menjadi penyemangatku selama ini. Dan dia jadi alasan kenapa mas selalu menunggu hari esok."
'Dan itu kamu' lanjut Mew dalam hati.
"Mas sudah punya pacar?" Tanya Gulf hati-hati.
Mew malah tertawa dan mengecup ringan bibir Gulf. "Mau jadi pacarku?" "Enggak mau" Ia menjulurkan lidahnya.
Mew menggelitiki pinggang Gulf hingga pria itu menggelinjang kegelian. "Huwaah hahahah ampun mas."
Mew berhenti. Ia kembali mendekatkan wajahnya dan menggesekkan hidungnya ke hidung mancung Gulf. "Mas harap kamu jangan capek lagi. Kalau kamu lelah bisa cerita sama aku. Aku siap memberi saran. Sekalian free ciuman" Mew berbisik diakhir kalimat.
Gulf tertawa. "Makasih mas"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Beloved FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang