Suara bell pintu apartemen Mew berbunyi, membuat Mew yang tadinya sibuk didepan laptopnya harus pergi membuka pintunya.
Ia melirik jam dinding diruang tamu, dan jarum pendeknya menunjukkan di angka 12.
'Siapa yang bertamu ditengah malam seperti ini' Pikir Mew.
Mew begitu terkejut mendapati Gulf dan Win berada didepan pintu dengan kantong plastik berisi beberapa bir kaleng.
"Hai" Gulf melambaikan tangannya seraya tersenyum kecil.
"Kakak lagi apa sih lama banget buka pintunya." Win menyelonong masuk.
"Kamu kenapa kesini gak bilang-bilang." Tanya Mew.
"Ini semua ide Win." Jawab Gulf.
Gulf ikut duduk disofa ruang nonton Mew. Sejenak Mew berpikir akan mengusir adiknya saat melihat Win didepan pintu tadi. Namun melihat wajah Gulf membuat ia mengurungkan niatnya.
Win dengan seenak jidatnya membuka kulkas Mew. Tak lupa mengambil beberapa cemilan dan minuman disana.
"Kakak habis nonton bokep?" Win menatap laptop Mew yang berada dimeja makan.
"Aku lagi kerja, Win." Mew dengan cepat membantah ucapan Win.
"Kenapa ada tissue?"
"Memang letak tissu-nya disitu" Kata Mew gemas.
Win manggut-manggut. Ia kembali duduk disamping Gulf. "Kana lo udah berapa kali nginap disini."
"Gak usah dijawab, Bi. Dan kamu kenapa kamu kerumah kakak?" Mew menunjuk Win.
"Win besok ada kunjungan ke rumah sakit. Dan kebetulan jaraknya dekat rumah kakak." Win nyengir tanpa dosa.
"Kamu besok ada jadwal di radio kan?" Tanya Mew kepada Gulf.
"Kak Mild besok jemput kok, mas." Gulf tersenyum manis.
"Bener kata kak Max. Setiap bersama MewGulf, pasti bakalan jadi angin doang."***
Mew mengecup bibir Gulf. Ia mencium bibir tersebut beberapa kali. 'Cup' satu kecupan, dua kecupan, dan seterusnya. Mew bisa merasakan bibir Gulf juga ikut membalas kecupan kilat Mew.
Meskipun Mew sebenarnya hanya bermain-main namun suasana kali ini malah terasa intens. Gulf mulai mengalungkan kedua tangannya dileher Mew. Menahan kepala Mew agar tidak melepaskan kecupan panjang dibibirnya.
Mew menggigit kedua bibir Gulf dengan ganas. Mew sepertinya mulai mengikuti instingnya. Ia menghisap, mengecup, dan menggigit bibir ranum tersebut.
Tangan Mew tak tinggal diam. Ia menurunkan kedua tangannya hingga menyentuh bokong Gulf yang padat dan berisi. Mengangkat kedua pantat Gulf hingga Gulf harus mengangkat kedua kakinya dan memeluk pinggang Mew layaknya seperti koala.
Kecupan tersebut berlangsung cukup lama. Mew duduk diatas ranjang dengan Gulf berada dipangkuannya. Milik Gulf sudah menegang sempurna dibalik jeans yang ia pakai.
"Masshhh nghhh" Gulf mendesah saat Mew mulai mengecup leher jenjangnya. Menghisap lehernya layaknya vampir seraya menggoda kedua puting Gulf yang sudah mengeras dibalik baju kaos berlengan panjang yang ia pakai.
Mew benar-benar menyiksanya. Dia bahkan meninggalkan bekas kemerahan dilehernya. Sementara keduanya masih mengenakan pakaian lengkap.
Dengan tergesa-gesa Gulf membuka bajunya saat Mew sudah berhenti melakukan aksinya. Mew bisa melihat kilat mata Gulf yang sangat menginginkan dirinya.
"No sex" Mew memperingati.
Gulf berhenti membuat tanda dileher Mew. Dan menatap Mew seolah-olah 'Kau pasti sedang bercanda'. Ditengah nafsunya yang menggelora. Gulf hanya menginginkan sex. Dia ingin Mew memasukan miliknya dengan kasar.
Namun berbeda dengan Gulf, Mew memikirkan jadwal Gulf.
"Mas, satu ronde aja" Bujuk Gulf.
Mew menggeleng tegas. Meskipun dirinya menginginkan hal itu, tapi kali ini akal sehatnya tengah mengambil alih.
"Kalau mas gak mau biar aku yang ngelakuin itu."***
Mew hanya bisa terlentang pasrah diatas ranjangnya. Gulf sudah melucuti semua pakainnya. Mew bahkan hanya bisa diam saat pria itu melakukan aksinya.
"Mas masih yakin dengan pendirian mas?" Kata Gulf.
"Aku tidak ingin menyakitimu"
"Mas sama sekali tidak menyakiti ku" Gulf mulai memegang ereksi Mew. Memegang millik Mew dan mulai mengocoknya dari atas kebawah. Tak lupa ia meludahi tangannya saat melakukan aksinya itu.
Mew menggigit bibirnya. Berusaha menahan desahan yang akan keluar dari bibirnya. "Nggghhhh Gulfhhh"
"Mas enak bukan? Apalagi saat milik mas masuk kedalam lubang sempitku. Rasanya benar-benar hangat dan sempit" Gulf mulai melancarkan aksinya. Melontarkan kata-kata kotor agar Mew ingin menyetubuhi dirinya
Mew sama sekali tidak terpengaruh. "Gulffhh ahhh jangan diremes"
"Mas beneran gak mau?"
"Bukanhh nghh gak mauhh tapi mas gak mau hhh kamuh kesakitan. Besok kamuhh ada syuting ahhh"
Gulf berhenti sejenak. Menatap dalam-dalam iris mata Mew. "Mas sama sekali gak nyakitin aku."
"Baik, mas bakalan nyentuh kamu. Tapi selesaikan tugasmu terlebih dahulu" Ujar Mew.
Gulf menggigit bibirnya seduktif mungkin. Kembali ia mengocok milih Mew hingga Mew harus mengluarkan spermanya ditangan Gulf. Gulf menjilat sisa-sisa sperma milik Mew. "Manis."
Mew menukar posisinya dimana sekarang Gulf berada dibawahnya sementara Mew menindih tubuh Gulf. Dia segera membuka pakaian Gulf dan mulai menjilati bagian tubuh Gulf. Tak lupa menggoda nipple Gulf yang sedari tadi menegang akibat permainannya.
"Susunya gak keluar" Mew melepaskan kulumannya didada Gulf.
Badan Gulf sudah membusung kedepan. "Mas langsung ke intinya."
Mew tertawa kecil dan mulai melebarkan kaki Gulf. Dimasukannya kedua jarinya dipantat Gulf yang membuat Gulf menggeliat.
"Sakit?"
Gulf menggeleng. Ia menenggelamkan kepalanya diceruk leher Mew. Menahan desahannya agar tidak membangungkan Win. "Mas disitu ahhhh ahhh"
Mew kembali mengocok juniornya. Diarahkannya miliknya ke liang sempit milik Gulf.
Gulf menggigit bahu Mew seraya menahan sakit. Tubuhnya terasa terbelah dua saat milik Mew sudah masuk seutuhnya.
"Mas hikss sakit" Lelehan air mata Gulf membuat Mew merasa tidak tega. Padahal ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal ini.
"Mas gerakin pelan-pelan" Ujar Gulf saat mulai terbiasa.
"Ngghhh mas" Gulf tak tahan merasakan milik Mew keluar masuk didalam tubuhnya. Junior Mew begitu besar hingga terasa penuh dibelakang tubuhnya.
Menghentak-hentakkan pinggangnya Mew mulai sedikit kasar. Ia mengganti posisi mereka menjadi 'doggy-style' sementara tangannya berada dipinggang Gulf.
"Ahhh mashhh" Tanpa sadar Gulf ikut menggoyangkan tubuhnya. Bibirnya sedikit berdarah akibat menahan desahannya.
"Nghhh Gulf kamu sangat sempit"
Tidak berselang lama Mew menyemprotkan cairannya didalam Gulf. Gulf juga sudah keluar bedanya ia mengotori seprai Mew.
Gulf mendesah saat Mew mengeluarkan miliknya. Bagian bawahnya terasa sedikit perih.
Mew mengambil tissu. Menyeka pantat Gulf secara hati-hati karena takut melukai pria manis itu.
"Mas biar aku yang bersihkan" Gulf mengambil tissu dari tangan Mew dan mulai mengelap cairan Mew yabg meleber dipantatnya.
Pipi Mew bersemu merah. Melihat Gulf tengah menungging membuatnya turn on. Posisi tersebut sangat seksi bagi Mew.
"Gulf satu ronde lagi?" Ajak Mew. Miliknya kembali menegang.
Gulf menggigit bibirnya seseksi mungkin. Ia mulai menggoyangkan pantatnya, menggoda Mew.
"Makanya jangan ditolak tadi mas. Lihat sendiri kan malah minta jatah lebih" Gulf menggerakkan jarinya didada bidang Mew. Mengecup, menyesap dada Mew dengan gerakan seduktif mungkin.
Namun itu tidak berselang lama karena Win berteriak cukup kencang hingga Mew dan Gulf tersentak kaget.
"KAK MEW, KANA. GUE GAK BISA TIDUR GILA. LO KALAU MAU SLEBEW-SLEBEW INGAT DULU GUE JUGA TIDUR DIKAMAR SEBELAH"
***
Tadi udah revisi tapi gak ke save 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Fans
FanfictionBersembunyi di balik akun 'Sun for gulf' siapa sangka fansite Gulf yang terkenal dengan video dan fotonya berkualitas tinggi ternyata seorang pemilik perusahaan yang sangat terkenal. Fans-fans Gulf bahkan penasaran bagaimana bisa seorang fans biasa...