Bab 14

2.4K 282 20
                                    

Mew mendesah cukup keras. Jadwal Gulf sangat padat dan hampir semua event Gulf, Mew ikuti.  Mew bahkan membeli susu coklat dengan berbagai rasa hanya agar ia terpilih menjadi top spender di salah satu event Gulf. Bayangkan saja sudah 2 hari Krist, Singto, Zee, Tul, dan Max meminum susu tersebut.
Mew membagikan susu tersebut ke para sahabatnya. Biasanya sebagian barang atau makan/minuman yang ia beli karena Gulf akan ia berikan ke sahabat-sahabatnya yang miskin.
Dan tentunya mereka sangat menyukainya. Hanya saja jika event makanan/minuman biasanya Tul, Max,Zee,Krist dan Singto hampir setiap hari memakan makanan tersebut.
Seperti sekarang, Zee meminum dengan paksa susu yang Mew berikan. Sementara Krist sudah kabur entah kemana.
"Gulf jadi ikut kerumah Krist?" Tanya Tul yang duduk berhadapan dengan Mew.
Mew menganggukkan kepalanya. Sudah jauh-jauh hari ia memberitahu Gulf bahwa Krist mengadakan acara dirumahnya. "Lo mau susu, Tul?"
"Enggak deh. Udah 2 hari gue mencret gara-gara minum susu lo." Tul tersenyum pahit.
"Hah? Susu Mew? Lo minum susu Mew?" Singto menimpali.
Mew melemparkan kepalan kertas kearah Singto. "Yeeee ngeres mulu pikiran lo, Sing."
Zee tertawa diikuti gelengan kepala dari Max. Max sendiri sedang sibuk berkerja namun 4 orang yang kurang kerjaan datang keruangannya dengan alasan 'bosan'. 
"Max, lo kok sibuk mulu?" Tul mendekati kekasihnya.
"Ya gua ada kerjaan makanya sibuk. Daripada lo berempat gak ada kerjaan."
"Gue kemarin sibuk yah nyet." Singto membantah ucapan Max.
"Semangat sayang" Tul memberikan ciuman jauh kepada Max. Zee sampai tersedak melihat kelakuan Tul.
"Zee lo punya pacar yah?"
"Hah? Pacar?" Zee tidak kalah terkejutnya.
Tul mengangguk. "Kemarin gue liat lo bareng cowok" Ujar Tul.
"Yaelah itu Saint, kemarin minta dianterin soalnya mobilnya mogok" Zee menjelaskan.
"Ciyeeeee" Singto menunjuk Zee dengan telunjuknya. "Boss kayaknya ada yang ngikutin jejak lo nih."
Mew ikut-ikutan tertawa. "Eh lo gak boleh sama Saint. Beda kasta."
"Anying, boss sialan."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mew mendesah. Tidak tega membohongi Gulf, namun dia berbohong demi kebaikan juga.
Sebenarnya Mew sangat senang karena besok Gulf ada syuting dekat kantornya dan itu berarti Mew bisa santai untuk ke lokasi syuting Gulf. Tapi Gulf juga mengajaknya untuk bertemu, sementara Mew membawa kamera dan peralatan fanboying-nya dikantor tadi. Tidak mau Gulf curiga akhirnya Mew memutuskan untuk berbohong.
Mew tidak sepenuhnya berbohong lantaran dia benar-benar tidak berada dikantornya besok.
"Baru pulang." Max menyambut Mew.
Mew membuka pintu apartemennya. Menatap Max dengan kening dikerutkan. Kenapa pria itu berada di apartemennya? Dan sejak kapan Max memiliki kartu akses rumahnya.
"Lo ngapain disini?" Tanya Mew.
Sesosok wanita muncul sembari merentangkan tangannya. Mew terkejut dan segera memeluk tubuh mungil wanita tersebut. "Jom, kamu kesini kenapa gak bilang-bilang." Ujar Mew sembari melepaskan pelukannya.
Jom, wanita mungil berwajah sangat mirip dengan Mew itu tertawa kecil. "Aku baru mau bilang, tapi Max bilang gak usah. Katanya supaya suprisenya berhasil"
Mew menatap Max dengan tatapan tajam. Max pura-pura tidak melihat bossnya. "Max lo kok bisa masuk kesini?" Tanya Mew.
"Gampang, password apart lo tanggal lahir Gulf." Jawab Max ringan.
"Kak Mew masih suka Gulf?"
"Masih lah." Celetuk Max. "Lagian sepupu lo ini udah pacaran sama Gulf."
"Hah? Beneran? Kak Mew kok gak cerita." Kali ini giliran Jom yang menatap tajam Mew.
"Nanti kakak cerita. Sekarang kamu mandi beres-beres. Win bakalan marah kalau tau kamu tinggal disini."
"Win juga gak bilang. Kalian berdua memang gak sayang lagi sama aku."
Mew tergelak dan segera mendorong  Jom ke kamar sebelah. Membiarkan wanita itu bersih-bersih terlebih dahulu sebelum menceritakan semuanya.

My Beloved FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang