Bab 10

3.1K 316 10
                                    

Salah satu yang Mew sesali ialah tidak bisa menahan nafsunya. Dan Mew menyesal telah meniduri Gulf karena nafsu belaka. Hubungannya dan Gulf juga masih belum jelas. Belum lagi pria itu merupakan idolanya. Bagaimana jika Gulf mengetahui bahwa Mew sebenarnya fans berat dirinya?
Mew mengacak rambutnya. Ini masih jam 5 subuh, dan Mew sudah berpikiran macam-macam. Untung saja Gulf masih terlelap dalam tidurnya.
Mengambil baju dan celananya Mew merasa seperti bajingan jika ia meninggalkan Gulf disini sendirian.
Gulf menggeliat. Tubuhnya nyaris tak mengenakan sehelai benangpun. Terlihat jelas bekas cupangan Mew dileher belakang Gulf.
"Gulf" Mew memutuskan membangunkan Gulf. Tidak mungkin ia pergi begitu saja tanpa memberitahu Gulf. "Gulf sayang"
"Ehmmm sepuluh menit lagi, Kak Mild" Ujarnya dengan mata terpejam.
Mew tersenyum seperti orang bodoh. Mungkin tuhan sangat menyayangi Mew hingga ia bisa seberuntung ini. Mew mendekati Gulf, menyibak poni Gulf dan mulai melayangkan kecupan dipipi pria yang sedang tertidur itu. "Nggghhh mas Mew?" Gulf membuka matanya. Sedikit panik Gulf menaikan selimut di badannya hingga nyaris menutup wajahnya.
"Gulf, mas mau pergi dulu. Kamu gakpapa disini sendirian."
"Loh mas udah mau kerja? Cepat banget? Perginya naik apa? Apa mau aku antar?" Tanya Gulf bertubi-tubi.
Mendengar hal itu Mew segera mendekati Gulf dan mengecup bibir pria itu gemas. Sedikit melumatnya, merasakan kembali manisnya bibir berbentuk hati tersebut. Gulf terlihat menegang. Ia tidak membalas ciuman Mew dan memilih menunggu Mew menyelesaikan morning kissnya. "Kamu gemesin banget sih" Kata Mew akhirnya.
Gulf merona. "Apa sih. Aku serius mas. Mas aku antar aja, atau mau pakai mobil aku?" Tawar Gulf.
"Gakpapa mas dijemput Singto kok." Mew mengelus surai rambut Gulf. "Kamu tidur lagi aja. Mas cuman mau minta izin kok." Ucap Mew lembut.
"Udah dimana temannya mas?"
Mew melirik ponselnya. Jam 4 subuh tadi Singto menghubunginya ia sudah jalan ketempatnya. "Mungkin 5 menit lagi dia sampai."
"Yaudah pelukin aku sampai mas pergi. Itu sebagai permintaan maaf mas ninggalin aku." Kata Gulf manja.
Mew dengan senang hati memeluk Gulf. Direngkuhnya tubuh pria bongsor itu hingga benar-benar tenggelam dipelukannya. Tubuh Gulf lebih tinggi darinya, namun entah kenapa setiap Gulf manja seperti ini dia jadi terlihat lebih kecil.
Gulf memejamkan matanya. Pelukan Mew sangat hangat. "Gulf kamu gak mau pakai baju dulu?" Tanya Mew.
"Masss!!!"
"Maaf-maaf mas bercanda"
Kembali hening. Mew menepuk-nepuk pinggang Gulf layaknya sedang menidurkan anak bayi. "Gulf"
"Hmm?"
"Itumu masih sakit?" Tanya Mew sedikit khawatir.
Gulf melotot dan melepaskan pelukannya. "MAS MEW!"

***

"Kayaknya ada belah duren" Celetuk Krist saat Mew masuk kedalam mobil dengan wajah sumringah.
Mew menoleh kebelakang dan mendapati Krist dengan piyama tidurnya. "Lo ngapain disini?" Mew melotot.
"Gue lagi sakit. Kak Sing cuman bawa gue kerumah sakit kok" Jawab Krist santai.
"Singto lo ngapain bawa Krist kerumah sakit dengan pakaian seperti itu?"
"Lo lupa bapaknya Krist yang punya rumah sakit"
Ah, Mew lupa. Krist Perawat mantan calon dokter. Jika bukan karena dia bergaul dengan mereka berenam, mungkin Krist benar-benar menjadi dokter.
"Gue jadi ingat gimana gilanya Krist waktu masuk ke fakultas kedokteran."  Mew kembali teringat kejadian itu.
"Dan tololnya gue juga lolos di fakultas kedokteran dan ekonomi. Cuman beda kampus aja." Krist tertawa.
"Dan kita berlima jadi korban ketololan, Kit." Celetuk Singto.
Mew jadi ingat dia harus mengantar Krist dari kampus satu kekampusnya yang lain hanya karena Krist tidak mau menjadi dokter. Tapi sahabat bapaknya Krist kebetulan dosen di sana. Alhasil pria itu berusaha menipu bapaknya dengan tetap kuliah hanya disatu mata pelajaran saja. Sisanya Krist bolos dan memilih untuk kuliah di tempat yang sama dengan sahabatnya.
"Lo sakit apa emang?"
"Biasa gara-gara bos tolol dikantor gue, jadinya gue drop begini."
Ingin rasanya Mew menjitak kepala Krist. "Makanya lo jangan lupa istirahat, makan yang cukup"
"Iya bos bawel."

***

Hari yang Mew tunggu. Ia dan Gulf berada di ruang makeup. Hari ini adalah hari syuting mereka dimana selama 24 jam mereka bersama.
Mew melirik jam tangannya. Jam 8 malam. 1 jam lagi dia akan satu harian bersama Gulf Kanawut idolanya sekaligus calon kekasihnya.
Bisa dibilang hubungan Mew dan Gulf masih sebatas teman tapi bobo bareng. Baiklah, Mew tidak munafik jika ia menyukai tubuh Gulf. Namun dia juga ingin memperjelas hubungannya dan Gulf.
"Gulf jadi kekasihku."
"Gulf kamu mau jadi pacarku?"
"Gulf aku sudah lama suka padamu. Jadi pacarku."
Mew mengacak-acak rambutnya. "Mas rambutnya jangan diacak." Tegur Gulf.
"Gulf ayo pacaran?"
Gulf nampak terkejut. Dia menghampiri Mew dan mengerjapkan matanya. "Bukannya kita sudah pacaran?" Tanya Gulf bingung.
Mew sama terkejutnya. Ia menatap Gulf beberapa detik hingga memutuskan pandangannya. "Kita emang udah pacaran?" Mew ikutan bertanya.
Gulf mengangguk. "Iya udah kan? Masa kita gituan gak pacaran?"
Jadi selama ini Gulf menganggap dirinya sebagai pacar. Wajah Mew memerah seketika. "Loh bukan yah?"
"Enggak, kita pacaran" Mew tertawa pelan.
Gulf menyeritkan alisnya bingung. Reaksi Mew terlihat sangat tidak meyakinkan. "Mas kita beneran pacaran kan?" Hanya itu yang bisa Gulf katakan.
Mew mendekati Gulf. Berlutut dihadapan Gulf sembari memegangi kedua tangan pria manis itu. "Hehehe iya kita pacaran. Sebenarnya pengen langsung nikah bukannya pacaran."
Gulf tersenyum puas. "Awww ini bukan lamaran kan?"
"Kamu mau dilamar?"
Gulf tergelak. "Gak mau. Wleeekk"

***

Hampir setiap sudut kamar hotel dipasangi kamera. Mew nyaris tersedak tatkala melihat kamera dikamar mandi. Bahkan didapur dan di kamar tidurnya.
"Pak Mew tinggal dihotel?" Kata produser acara tersebut.
Mereka berdua akan di sorot kamera selama 1 hari penuh. Konsepnya hanya Mew dan Gulf saja berdua disana. Sementara saat mereka jalan-jalan akan ada kameramen yang mengikutinya.
"Iya, apartemen saya lagi direnovasi" Ujar Mew. Entah sampai kapan Mew harus berbohong.
"Yasudah Gulf sama pak Mew bertingkah seperti biasa aja. Gak usah terlalu tegang. Tapi jangan lupa acara ini untuk 15 tahun keatas."
Wajah Mew dan Gulf sama-sama merona. Setelah semua staf, produser, dan kameraman pergi. Mew dan Gulf akhirnya berdua saja.
Gulf membuka jasnya sementara Mew melempar tubuhnya diatas sofa. "Konser mas 2 hari lagi kan?" Tanya Gulf.
Mew mengangguk sebagai jawaban. Matanya terpejam, agak lelah dengan pemotretan yang tadi mereka lakukan.
Demi tuhan Mew harusnya menolak acara seperti ini. Ia tidak terlalu mau disorot apalagi Mew bukan seorang artis.
"Mas capek?" Gulf mendekati Mew dan mulai memijit bahu Mew.
"Capek, tapi senang juga"
Gulf tersenyum. "Mas mau cium" bisiknya kepada Mew.
"Aku juga mau" Mew ikutan berbisik.
"Tapi gak boleh cium kan?" Bibir Gulf maju beberapa senti.
"Gak boleh cemberut" Mew tekekeh pelan sembari memukul bibir Gulf.
"Mas mandi deluan giu?
"Gak boleh mandi bareng?" Gulf mengedipkan matanya beberapa kali.
"Gulf jangan lupa ini acara untuk 15 tahun keatas."

***

"Udah nangisnya." Mew mengelap air mata Gulf.
Gulf terisak pelan. "Mas pelan-pelan. Hiks jangan kasar-kasar sakit." Ujarnya disela-sela tangisannya.
"Masih sakit?"
"Tunggu aku gerakin"
"Udah enakan?"
Gulf mengangguk. "Makanya hati-hati kalau dikamar mandi. Kamu jadi keseleo begini" Mew menyentil dahi Gulf.
Gulf masih meneruskan tangisannya. Kakinya terasa sakit, belum lagi sejak tadi Mew mengomelinya. "Udah jangan nangis." Mew memeluk Gulf membiarkan pria itu tenang dipelukannya.
"Hiks kak Mild nanti marah."
"Kalau marah nanti mas marahin balik" Kata Mew. "Mau dikompres air dingin lagi?"
Gulf menggeleng. "Mau dipeluk."
"Gulf, nanti kita dikira setingan" Mew tertawa kecil.
"Biarin, emang aslinya aku manja seperti ini. Biasanya mas juga langsung nyium aku kan?"
Mew terlihat panik. Kalau sampai sahabatnya liat acara ini pasti Mew sudah habis di ejek. Apalagi sampai mereka tau dia se-clingy ini kepada Gulf. "Enggak ih, kamu biasanya yang minta cium" Elak Mew.
"Gak mau ngaku" Gulf tertawa.
Mew mengambil ponselnya dengan posisi masih memeluk pinggang Gulf. "Gulf, kita disuruh jawab pertanyaan para fans."
"Oh yang kemarin hastagnya sampai trending?"
"Emang sempat trending?" Tanya Mew.
"Iya, sampai trending nomor satu." Ucap Gulf kagum.
Mew sedikit terkejut. Ia tidak menyangka para fans Gulf dan fansnya seantusias ini.
"Mas baca pertanyaannya. Pertanyaan pertama. 'Siapa yang pertama jatuh cinta?' "
"Wah kalau ini sih mas kayaknya" Gulf tertawa.
Mew tidak mengelak. Memang itu kenyataanya. "Pertanyaan kedua."
"Eh dijawab dulu siapa yang pertama jatuh cinta" Gulf memotong ucapan Mew.
Mew menghela nafas. "Iya, mas yang deketin kamu." Kata Mew pada akhirnya.
Gulf tersenyum puas.
"Pertanyaan kedua. 'Apakah Mew orang ketiga dari hubungan Gulf dan Kao?' " Mew tertawa pelan. "Aku dan Kao gak ada masalah. Waktu ketemu pun Kao malah paling semangat ngejahilin kita berdua."
"Iya, benar. Kao itu banyak pacarnya, aku mana mau sama dia. " Gulf menambahkan.
"Pertanyaan ketiga. 'Kalau makan Mew yang bayarin atau bayar masing-masing?' Biasanya aku yang bayar, besok Gulf. Tapi kita jarang ketemu di restoran mahal."
"Paling diapartemen atau dihotel." Kata Gulf
"Heh ngapain dihotel?" Kata Mew bercanda.
Gulf tertawa. "Bikin anak"
Mew segera menarik Gulf kedalam pelukannya. Pria ini kalau ngomong suka gak mikir. Sangat bahaya untuk karirnya. "Kamu ngomongnya jangan sembarangan." Ujar Mew panik.
Gulf malah tertawa sangat kencang dipelukan Mew. "Jangan sampai rating acara ini jadi 21 keatas."
"Skip, pertanyaan keempat. 'MewGulf atau GulfMew' "
"MewGulf lah"
"Kamu pernah jawab pertanyaan ini juga kan." Ujar Mew tanpa sadar.
"Hah? Kok mas tau?" Gulf menatap Mew lurus.
"Mas nanya kamu ini" Mew gelagapan. Nyaris saja ia mengatakan hal bodoh.
"Ah, mas nanya. Iya pernah ada yang nanya seperti ini juga. Dan tentu ssja jawabannya MewGulf."
"Ingat MewGulf bukan GulfMew" Mew kembali mengulangi ucapan Gulf.
"Terakhir, 'Siapa yang lebih manja?' Kayaknya gak usah dijawab ini mah." Mew tertawa pelan.
"Mas Mew"
"Heh enak aja, kamu itu"

***

Maaf banget ceritaku yang aku hapus sebenarnya karena udah gak ada ide nulisnya 😭😭 Kalau yang ini udah selesai kok ceritanya tenang 😬 Spoiler dikit cerita ini gak sampai MewGulf nikah 😅 Jadi jangan berharap banyak 😂
Makasih udah vote ceritaku 🥰 Ciaooo 👋

My Beloved FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang