21. Jake Ngambek

9.1K 1.3K 120
                                    

"Jake?" panggil Jean sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Jake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jake?" panggil Jean sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Jake.

Setelah kejadian di kantin Jake benar-benar mendiamkannya total, diajak bicara selalu diam dan tidak mau menatap wajahnya. Itu terus berlanjut sampai pulang sekolah bahkan saat mereka sudah berada di rumah sekarang.

Baru sampai di rumah saja Jake sudah berjalan lebih dulu ke kamar dan mengunci pintu. Benar-benar tidak ingin Jean masuk ke dalam kamarnya.

"Jake? Buka dong, gue mau masuk."

"Jake, maaf..."

"Sumpah gue juga bingung harus apa pas Jay tiba-tiba meluk gue."

"Gue gak ada niatan buat meluk dia juga,"

"Jake, marah banget ya?"

"Gue bakal berdiri disini sampe lo buka pintunya."

"Maaf Jake, janji gak gitu lagi."

"Jake--------"

Cklek

"Berisik." ucap Jake sambil menatap Jean dengan tajam. Jean mengerjap sesaat, terkejut karena tiba-tiba pintu kamar Jake terbuka.

"M-maaf..."

Jean menunduk. Tidak berani menatap Jake. Lelaki itu seolah memojokkan dirinya hanya dengan tatapan tajamnya.

Jake menyilangkan tangan di dada. Sebuah kebiasaan jika dia marah.

"Tau kesalahan kamu apa?"

Jean mengangguk, "Tau..."

"Apa? Tell me."

Jean menarik napas dalam. "Gue biarin Jay meluk gue, bukannya dorong dia gue malah diem aja pas digituin."

Jake mengangguk puas. Dia memegang dagu Jean, memaksa gadis itu untuk menatapnya.

"Jangan diulangin."

Jake berbalik, kembali masuk kamar setelah mengucapkan "I'm still mad at you."

Jean menggeleng tidak percaya. Kan dia sudah minta maaf?

"But why? Jake, gue udah minta maaf?!"

"At least you should give me something. But now you're hands are empty."

Kali ini bukan hanya Jake yang kesal tapi Jean ikut kesal saat Jake menutup pintu kamarnya dan menguncinya lagi dari dalam.

"Childish!"









"Childish!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEARLY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang