30. Ujian Nasional

7.5K 1K 245
                                    

Hari yang ditakuti semua siswa maupun siswi datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari yang ditakuti semua siswa maupun siswi datang. Tapi ujian nasional di hari pertama ini terasa berbeda karena langit gerimis. Biasanya cerah, tapi entah kenapa hari ini malah hujan.

Jake dan Jean sedang sarapan, namun yang menjengkelkan adalah Jake sarapan sambil membaca buku catatannya. Jean benar-benar tidak suka belajar. Dan pemandangan Jake yang sedang belajar membuat nafsu makannya berkurang.

"Jake, sarapan dulu."

"Sebentar, aku masih mau baca rangkuman."

Jean menghembus napas panjang. Tangannya menutup buku catatan Bahasa Indonesia yang sedang Jake baca dan mengambilnya.

"Je, balikin." pinta Jake setengah merengek. Dia tahu kelemahannya di pelajaran Bahasa, apalagi saat disuruh membaca. Dia suka kurang teliti dalam membaca sesuatu yang menurutnya cukup panjang. Apalagi soal Bahasa Indonesia suka menjebak.

"Aku bilang sarapan dulu. Nanti kalo kamu sarapan sambil baca buku gak selesai-selesai sarapannya."

Jake mencebik kesal. Tapi dia tidak melawan, dia menyantap sarapannya dengan cepat.

"Udah selesai, mana sini bukunya." pinta Jake. Padahal dia hanya makan lima suap nasi goreng yang dibuatkan Bibi May.

"Abisin dulu, baru aku kasih."

Jake semakin cemberut. Dia menyuapkan nasi goreng sampai pipinya menggembung lucu.

"Balikin. Buku. Aku." Jake meminta lagi. Kali ini piringnya sudah bersih. Jean saja sampai kaget melihat Jake makan secepat itu.

Ya walau porsi makan Jake sedikit, sih. Dia hanya bisa makan satu mangkuk kecil nasi.

Jean mengembalikan buku catatan Bahasa Indonesia pada pemiliknya. Lelaki itu melanjutkan bacaannya dengan teliti.

Iya Jean tahu mereka dapat sesi pertama tapi jangan membuat suasana setegang ini, dong. Jean jadi ikut gugup sekarang.

"Cepet sarapannya, Je. Dari kemaren ngeliatin aku mulu, heran."

Sekarang Jean yang mencebik kesal.

Dasar, Jake cukup menyebalkan pagi ini.

Jake menunggu Jean selesai sarapan sambil membaca bukunya. Keningnya bahkan sampai berkerut saking terlalu fokus.

"Jake? Ayo berangkat." tak lama Jean menyelesaikan sarapannya. Jake memasukkan bukunya kembali ke dalam tas.

Jean bangkit dari duduknya, berjalan mendahului Jake tapi lelaki itu menarik tangannya.

"Jangan berangkat dulu."

"Loh kenap------"

"Doa dulu, sayang."

Pandangan Jake beralih pada dinding yang dipasang salib disana. Tangannya bertaut di depan dada, dia mulai memejamkan mata untuk berdoa.

Jean tersenyum. Lalu ikut menautkan tangannya untuk berdoa. Semoga ujian hari pertama ini akan berlangsung lancar.

DEARLY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang