Bonus Chapter : Magic Words

7.7K 987 110
                                    

Tok tok tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok

"Masuk sayang, gak di kunci." balas Jake saat ruang kerjanya di ketuk.

Cklek

"PAPA JAKEEYYY!" teriak Joan sambil berlari menuju kursi Jake. Pria itu tentu saja terkejut, dia kira Jean yang ingin masuk. Ternyata putri kecilnya yang sudah berumur lima tahun.

"Kenapa, Jo?"

Jake mengangkat tubuh Joan dan meletakkannya di pangkuannya. Jadi Jake bekerja sambil memangku Joan. Sudah biasa, karena Joan memang manja pada papanya.

"Papaa, ayo main!" ajak Joan. Dia menangkup pipi Jake agar sang papa melihat ke wajahnya, bukan melihat komputer yang ada di depan mereka.

Jake menghela nafas. Diciumnya pipi kanan dan kiri Joan. "Papa masih ada kerjaan, Jo. Sebentar ya."

"Uh, papa gak sayang sama Joan!" Gadis kecil itu merajuk. Tangannya menyilang di dada, sama persis seperti Jake jika sedang marah.

"Kok ngomongnya gitu? Diajarin siapa?"

"Om Hoonie."

Awas saja, Sunghoon tidak boleh dekat-dekat lagi dengan Joan.

"Gak boleh ngomong gitu lagi. Papa sayang sama Joan, gak mungkin papa gak sayang sama Joan."

Joan cemberut. Matanya berkaca-kaca. "T-tapi papa gak mau main sama Joan... "

"Bukan gak mau, papa masih ada kerjaan. Sebentar ya, Joanna."

Joan langsung diam saat Jake memanggilnya 'Joanna'. Biasanya Jake akan memanggil dengan 'Joanna' saat dia marah dan ketika tidak suka jika ucapannya dibantah anaknya.

"I-iya, Joan tunggu di luar. Joan tunggu di ruang main ya," Joan akhirnya nurut untuk tidak mengangganggu papanya yang sedang bekerja.

Jake tersenyum. Joan memang penurut. Jean tidak salah mendidiknya.

"Eum, papa bisa turunin Joan?"

"Magic word?"

"Magic word? Avada kedavra!"

Jake tertawa. Dia mengusakkan hidung mancungnya pada hidung Joan. "Not that one, sweetheart. Tiga kata ajaib yang papa ajarin."

"Tiga... kata ajaib?" Joan tampak berpikir sampai keningnya mengerut. Tapi dia tidak bisa ingat. Dia hanya bisa menggeleng kecil saat Jake meminta jawaban.

"Three magic words. Say please, sorry, and...?"

Mata Joan berbinar. Ah, dia baru ingat!

"And thank you!"

"Nah, coba ulang permintaan Joan ke papa."

"Papa, bisa tolong turunin Joan?"

Jake mengangguk senang. Joan ikut tersenyum saja saat papanya tersenyum padanya.

DEARLY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang