Bonus Chapter : The Last

11K 1K 210
                                    

"Jake, Joan, sarapannya udah jadi!" seru Jean dari dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jake, Joan, sarapannya udah jadi!" seru Jean dari dapur.

Tak lama terdengar dua langkah kaki yang beradu. Yang satu milik Jake dan yang satu lagi milik Joan. Pasti mereka berlomba, siapa yang paling cepat sampai di meja makan akan mendapat kecupan dari Jean.

Jean sendiri heran kenapa mereka memperebutkan kecupan darinya. Pasti ide ini terlahir dari Joan. Kalau dari Jake, yah tidak perlu heran.

Jean menonton suami dan anaknya yang menghampirinya secara bersamaan. Sebenarnya Jake menang, dia yang sampai lebih dulu. Tapi dia mengalah dan membiarkan Joan yang menang.

"YES! JOAN YANG MENAAANG!" Joan memeluk kaki Jean dengan raut wajah senang bukan main. Jake terkekeh gemas, biarlah anaknya yang menang. Toh Jean istrinya, dia yang selalu menang banyak.

Jean menggendong Joan, lalu mengecup seluruh bagian wajahnya. Mulai dari dahi, mata, hidung, pipi, dan dagu. Pokoknya semua ia cium sampai Joan terkikik geli.

"Thank you, momma."

"Your welcome, cupcake."

Jean menurunkan Joan di kursi tempat biasanya ia makan. Jake sudah duduk di hadapannya. Mulailah sarapan mereka dengan doa bersama. Lalu masing-masing mulai menyantap menu sarapan mereka.

"Joan hari ini mau ngapain aja?" tanya Jake. Pria itu selalu menanyakan agenda harian Joan.

"Joan mau sekolah, terus abis sekolah eumm... tidur siang, abis tidur siang main, terus.. eum... gak tau lagi." Joan cengengesan dengan lucu. Pipinya yang sudah memerah semakin merona.

"Mainnya sebentar aja ya? Biar Joan gak capek."

"Oke, papaa!"

Jake melanjutkan lagi sarapannya. Jean juga begitu. Tapi di suapan ketiga, tiba-tiba perutnya terasa mual. Rasanya semua makanan yang sudah masuk ke dalam perutnya ingin keluar lagi.

Jean dengan cepat beranjak untuk pergi ke kamar mandi. Tentu saja Jake dan Joan langsung menatap gerak-gerik Jean yang tidak biasanya.

"Pa, mama kenapa?"

Jake mengusap kepala Joan. "Mungkin mama-------"

Ucapan Jake terhenti saat mendengar suara muntah dari dalam kamar mandi.

"Sebentar, ya."

Jake juga beranjak dari duduknya untuk menghampiri Jean. Istrinya itu sedang memuntahkan seluruh makanan yang menjadi sarapannya.

Jake dengan telaten memegang rambut Jean sambil mengurut tengkuk Jean menggunakan tangan kirinya.

"Kenapa, sayang? Gak enak badan?"

"K-kayanya aku masuk angin."

Jake terus mengurut tengkuk Jean saat wanita itu kembali memuntahkan isi perutnya.

DEARLY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang