CHAPTER 6 [MISSING]

2K 344 32
                                    

Yuuya termenung sembari duduk di ranjangnya dan menatap punggung Tsukasa.

"Tsukasa-san... Apa aku kembali saja ke pulau?" tanya Yuuya

"Pergi saja jika kau mau, bawa juga alpha barumu" ujar Tsukasa

Yuuya kini semakin merasa bersalah. Ia ingin sekali memeluk Tsukasa, namun ia takut Tsukasa akan menolaknya.

"Tsukasa-san... " ujar Yuuya lirih.

Tsukasa tak menjawabnya dan kini segera memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, suara ketukan pintu pun terdengar.

Yuuya menunggu sejenak, ia berpikir Tsukasa akan membukakannya karena ia lah yang palin rajin membukakan pintu kamar untuk anak-anaknya.

"Tsukasa-san.. Yok-chan pasti tidak bisa tidur lagi tanpamu malam ini" ujar Yuuya pelan

Tsukasa makin tak bergeming sementara Yuuya kini berlinang air mata.

Ia memutuskan untuk membukakan pintu itu dan tampaklah putri kecilnya tengah memeluk bantalnya.

"Papa... "

Tsukasa langsung saja berbalik menoleh le arahnya dengan kesal.

"Siapa yang kau panggil papa? Bukankah kau dan ibumu punya Alpha baru?! "

Rupanya ia juga cemburu pada putrinya yang digendong oleh pria itu hari ini.

Yoko terkejut mendengar perkataan sang ayah dan langsung saja menangis.

"Tsukasa-san... Kau berlebihan... " ujar Yuuya sembari memeluk putrinya.

Ketiga bocah lainnya, termasuk Ryuusei yang tadinya terlelap, langsung melompat turun dari ranjang mereka dan segera mengintip ke arah kamar orang tua mereka.

"Nee-chan.. "ujar Tsumugu

"Sssh... Tsu-chan tidurlah. Jangan ikut campur urusan orang dewasa" ujar Ryuusei

"Padahal ia juga anak kecil... dan lagi... Mengapa Ayah dan ibu bertengkar? " pikir Misaki yang kini memberanikan diri untuk mendekati sang ibu dan sang adik yang masih saja menangis.

"Yoko-chan... ayo tidur bersama nii-chan" ujar Misaki pelan

Gadis kecil itu pun hanya mengangguk-angguk.

"Ibu... "

"Jaga Yoko-chan" ujar Yuuya sembari mengusap air matanya dan tersenyum kecil padanya.

.

.

.

Keesokan harinya situasi sama saja, sama sekali tidak ada yang berubah.

Tsukasa kini melirik kelima orang dimeja makan itu dengan tatapan begitu kesal.

"Tsukasa-san, aku membuatkan makanan kesukaanmu" Ujar Yuuya sembari berdiri dan memegang semangkuk sup

"Berikan pada selingkuhanmu" ujar Tsukasa

Umesaka yang bertugas menjemputnya itu, kini terlihat sangat-sangat terkejut.

"T-tsukasa-sama..

" Mau sampai kapan kau berdiri disitu! Aku harus berangkat sekarang! "ujar Tsukasa

" Papa.. "panggil Tsumugu sembari menghampirinya dan memegang tangannya.

" Ada apa Tsumugu? "tanya sang ayah

" Papa.. "ujarnya lagi dengan mata berkaca-kaca.

Tsukasa kebingungan menatapnya, namun ia ingat ia masih marah pada Yuuya.

PRIDE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang