CHAPTER 2 [THE KIDS]

3K 377 30
                                    

Tsukasa kini termenung menatap ke empat bocah itu kemudian menghembuskan nafasnya pelan.

"Yang paling normal sudah pasti Misaki-sama" Bisik Umesaka

"Tidak-tidak.. Ia juga sama saja" Bisik Tsukasa

Kini ia tengah dilema harus mengasuh keempat bocah itu karena Yuuya harus beristirahat karena heatnya menyerang. Biasanya ibu mertuanya akan mengurusi anak-anak, namun karena beliau sedang berlibur bersama sang ayah mertua, tidak ada yang bisa ia mintai tolong.

Sementara ayah dan ibunya, benar-benar diluar opsi Tsukasa.

Anak-anak itu bahkan protes jika sang ayah ataupun sang ibu membiarkan pelayan yang mengawasi mereka.

"Mama?? " tanya Ryuusei membuka pembicaraan dimeja makan itu

"Yuuya sedang sakit, hari ini papa yang akan menjaga kalian" ujar Tsukasa dengan penuh percaya diri

"Akhirnya anda akan melalui juga apa yang dilalui Yuuya-sama, Bos" Pikir Umesaka sambil terkekeh.

"Maafkan Aku Tsukasa-san... " Pikir Yuuya yang sedari tadi hanya bisa mengintip mereka

"Apa mama sedang heat? " tanya Misaki spontan

"Ya begitulah... Misaki sudah besar" ujar Tsukasa sambil mengacak-acak rambutnya.

"Heat itu apa? Apa mama terbakar? " tanya Ryuusei

"T-terbakar? " tanya Umesaka sambil menahan tawanya

"Mama... Yoko ingin mama... " ujar Yoko sambil menangis.

"Ada papa disini... Yuuya akan segera membaik... Ia hanya butuh Istirahat" ujar Tsukasa sambil menggendongnya.

"Dan lagi heat itu ... Hm... Lebih seperti Nafsu untuk berhu—"

"Tsukasa-sama! Apa yang anda katakan! Mereka akan terlambat!! " seru Umesaka sembari menutup mulut Tsukasa

"Nafsu untuk berhu— apa papa? "

"T-tidak apa-apa" ujar Tsukasa sambil menggelengkan kepalanya.

Ryuusei pun sepertinya menerima alasan sang ayah dan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Umeya bawakan tasku... Berat" ujar Ryuusei

"Aku ini pamanmu.. Bocah... Dan lagi apa yang ada di dalam sini?? Apa ia membawa banyak ... Bu.. Ku...

Umesaka tertegun membuka tas yang di dalamnya berisi brankas kecil yang dibelikan Tsukasa untuk menyimpan hasil pemerasan Ryuusei.

" Tolong Ambilkan beberapa buku tuan muda"Ujar Umesaka pada seorang pelayan.

Ia kembali menatap ke arah Tsukasa yang kini tengah memasangkan sabuk pengaman untuk anak-anaknya itu dan kembali mengerutkan keningnya.

"Kurang satu... " Pikirnya.

Ia berbalik menatap ke arah meja makan dan menemukan si bungsu masih duduk di sana dengan sopan.

"Tsumugu-sama?? " tanya Umesaka

"Ya? "

"S-semua orang sudah berangkat"

"Tidak ada yang mengajak Tsumugu pergi" ujar anak itu pelan

"Eh? A-ayo.. Kita berangkat, Tsumugu-sama" ujar Umesaka

Tsumugu pun mengangguk dan dengan senang hati turun dari kursinya.

"Jadi ... Ia tidak akan bergerak jika tidak diperintah... Seperti yang diharapkan robot menghasilkan robot" pikir Umesaka

PRIDE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang