CHAPTER 15 [A FATHER]

2K 345 37
                                    

Siang itu, sebuah kapal nelayan baru saja bersandar di dermaga.

"Akhirnya kita bisa kembali...sial! Aku tidak menyangka gelombangnya begitu parah"

"Tsukasa-sama ... Anda harus langsung ke rumah sakit"ujar Umesaka.

"Rumah sakit?! Apa kau gila!? Tidak ada yang terluka"Ujar Tsukasa

"Yuuya..sama...

"Yuuyaa??

"Yuuya-sama dirumah sakit...beliau keguguran.... "ujar Umesaka pelan

"M..mengapa tidak ada yang memberitahuku?"tanya Tsukasa panik sembari mencari-cari ponselnya.

"A..anda merusak ponsel anda karena tidak ada perahu kemari... bukan? A..Anda membantingnya"tanya Umesaka pelan

"Kau harus menggantinya!!"ujar Tsukasa sembari menunjuk pada Unesaka dan langsung masuk ke dalam taxi.

Umesaka menggelengkan kepalanya melihat kepergian taxi itu.

"Ia...tidak berubah...masih saja bayi besar"pikir Umesaka.

Beberapa saat kemudian taxi itu pun kembali.

"Tsukasa-sama?"

"Naiklah. Aku tidak tahu dimana rumah sakitnya!"Ujar Tsukasa

"Kalau begitu jangan berjalan sendirian. Karena kau bersikeras ingin membuat taman bermain di pulau kita jadinya terjebak seperti ini!"pikir Umesaka sembari mengigiti kukunya kesal.

.

.

.

Ketika Tsukasa tiba di rumah sakit. Semua anaknya tampaknya enggan melihatnya.

"Yuuya"

"Tsukasa-san Syukurlah.. syukurlah"Ujar Yuuya sembari mengulurkan tangannya hendak memeluk Tsukasa.

"Maaf...aku benar-benar terdampar dipulau. Badai melanda pulau, perahu pun tidak dapat digunakan dan..

"Maafkan aku Tsukasa-san...aku kehilangannya"tangis Yuuya

Tsukasa kini hanya bisa mengusap-usap punggungnya sembari beberapa kali mencium Yuuya.

"Ini salah Ayah!! Ayah tidak ada kabar sama sekali dan membuat Ibu khawatir!"Seru Ryuusei kesal sembari keluar dari ruangan itu

"Ayah memang bodoh!"ujar Yoko sembari mengikuti sang kakak.

Tsukasa kini menatap ke arah putra bungsunya itu dengan penuh harap.

Tsumugu yang kini menatap sang ayah pun nampaknya memasang wajah cemberutnya.

"Tsu..

Tsumugu menutup hidungnya sembari mengerutkan keningnya.

"Papa Bau!! Bau sekali!"ujarnya sembari keluar dari ruangan itu.

"Tsu-chan..."ujar Tsukasa sedih menatap kepergian bocah kecil itu

"Maafkan aku"ujar Yuuya

"Yuuya tidak salah. Anak-anak benar...ini salahku."ujar Tsukasa

"Maafkan aku...seharusnya aku tidak meninggalkanmu..."ujar Tsukasa

Hatinya kini terasa begitu perih. Ia baru saja kehilangan seorang bayi, dan kini ketiga anaknya membencinya.

"Aku pulang..aku membawa...

"Ayah??"

"Miichan..

"Ayah dari mana saja?! Kami semua sangat khawatir!!"ujar Misaki

PRIDE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang