Hari ini adalah hari dimana Ryuusei bisa menikmati waktunya tanpa harus dipaksa sang ayah ataupun sang ibu bertemu dengan siapapun.
Tentu saja, hari ini adalah hari kepulangan mereka ke Jepang. Dan saat ini di dalam pesawat, terjadilah sebuah masalah besar yang menjadi awal mula kemarahan besar Yuuya.
"Padahal Tsu-chan ingin jadi warga negara New York" Ujar Tsumugu sembari menatap keluar jendela pesawat itu
"Pfftt.. Warga negara" Tawa Shuu
"Tsu-chan, kita harus kembali ke Jepang agar Tsu-chan bisa segera masuk sekolah" Ujar Sang Ibu
"Mama, apakah sekolah itu penting? " Tanya Tsumugu
"Sangat penting!! " Ujar sang Ibu.
"Mengapa mama Tidak jadi sensei? Tsu-chan pasti senang..." Ujar Tsumugu
"Eh? Benarkah? Mama Akan jadi sensei di rumah untuk Tsu-chan" Ujar Yuuya sembari mengulurkan tangan ingin memeluk putranya itu.
"Ja mama bantulah Yoko mengerjakan Pr. Sensei bilang Yoko harus mengumpulkannya begitu kita kembali, karena absen Yoko terlalu banyak izin..." Ujar Yoko
Yuuya menatap buku Yoko itu sembari mengerutkan keningnya.
"Anak kelas 6 saat ini mempelajari bilangan yang tak wajar" Ujar Yuuya
Rupanya reaksi sang ibu itu kini menarik perhatian dua putranya yang lain
Misaki dan Ryuusei pun nampaknya terkejut mendengarnya kemudian mendekati sang Ibu.
"Ini pecahan" Ujar Ryuusei
"Mengapa harus dipecah-pecah?, kasihan..." Ujar Yuuya lirih
"Mama, Tsu-chan bisa... Tsu-chan" Ujar Tsumugu
Yoko pun nampaknya senang karena akhirnya bebannya berkurang.
"Yoko akhirnya bisa mengerjakan PR yang lain" Ujar Yoko lega
Ia satu-satunya anak Yuuua yang diberikan begitu banyak pekerjaan rumah di bandingkan anak-anak yang lain.
"Esok, mama akan mengantar Yoko ke Sekolah " Ujar Yuuya
" Yoko sudah kelas 6 , jangan di antar! "Ujar Yoko
" Tidak... Tidak.. Ini jelas pembullyan. Mengapa PR Yoko begitu banyak?! "Tanya sang Ibu
" Hm.. Jika dipikir-pikir, aku juga tidak mungkin diberikan tugas sebanyak ini"ujar Ryuusei
"Y.. Ya, kami juga " Ujar Misaki sembari melirik ke arah Shuu
"Apa itu PR? Semacam siksaan neraka? " Tanya Shuu
Misaki hanya bisa menghembuskan nafasnya kesal mendengarnya.
"Sensei tidak bully " Ujar Yoko pelan
" Katakan pada ibu, gadis baik "ujar sang ibu yang juga kini mengulurkan tangannya memeluknya
" Hmng... Karena Yoko terus menjawab pertanyaan Sensei ... Hng.. Yoko diberi PR "tangis Yoko pilu
"Haha.. Anak-anak Tsukasa dan Yuuya-san pandai-pandai... Aku bingung mengapa kedua orang tuanya agak aneh"pikir Shuu yang senyam senyum sendiri menjadi penonton drama keluarga itu
" Esok mama akan ke sekolah Yoko"
"Kau boleh menghancurkannya Yuuya, setelah hancur katakan saja berapa yang harus ku bayar" Ujar Tsukasa yang tengah sibuk dengan pekerjaannya namun tetap setia mendengarkan anak-anaknya
"Mama Yoko takut "
"Jangan takut, mama Tidak akan membunuh orang" Ujar Yuuya
"Aku yang malah takut "ujar Misaki
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIDE 2
RomanceSetelah beberapa tahun bersama, kini tiba saatnya Yuuya dan Tsukasa repot mengurusi anak-anak yang usia mereka tak terpaut jauh antara satu dan yang lainnya. Kedua orang tua muda ini sadar, anak-anak itu mewarisi sifat-sifat mereka yang menyebalkan...