CHAPTER 7 [LONG DAY]

2.1K 338 18
                                    

Sudah hampir tengah malam, Tsumugu masih belum kembali. Sang penjaga kuil yang tadinya hendak menelpon polisi pun membatalkan niatnya dan bahkan memberi bocah itu tempat untuk beristirahat.

"Tsu-chan sudah tidak mengompol" ujar Tsumugu ketika melihat futon

"Kami tahu, jangan khawatir, kami tidak keberatan walaupun Tsumugu-kun melakukannya"

"Baiklah"

"Ia manis sekali" ujar Istri sang penjaga kuil itu pada suaminya.

"Tsumugu-kun, kami tidak punya anak... Jika Tsumugu-kun berkenan..

"Mama Yuuya? Dimana Mama Yuuya? " tanya bocah yang mulai merindukan ibunya itu

Kedua pasangan itu saling menatap satu sama lain dengan sedih.

"Besok kami akan mengantarmu kembali...tidurlah" ujar Sang penjaga kuil itu

"Tidurlah... "

"Mm.. Selamat malam " ujar Tsumugu

"Ia polos sekali... Jika saja ia bertemu orang jahat apa yang akan terjadi? " ujar wanita itu sembari mengusap-usap punggung Tsumugu

"Kita akan mengembalikannya esok" ujar sang penjaga kuil itu.

Keduanya kini bersantai diruang tamu, menunggu sejenak. Mereka takut Tsumugu akan bangun dan menangis.

"Apa menurutmu orang tuanya meninggalkannya? " tanya sang Istri

"Kurasa tidak... Ia kemari berdoa agar kedua orang tuanya tidak bertengkar lagi... Mereka mengajari anak itu dengan baik"

"Kupikir jika orang tuanya tidak ingin merawatnya lagi.. Aku-

Wanita itu menatap televisi dengan tatapan agak sedih.

" Orang tuanya menunggunya pulang"ujarnya sembari meremat erat kimono sang suami

"Aku akan menelpon kantor polisi terdekat" Ujar pria itu pelan
.

.

.

Disaat yang sama, kedua orang tua Tsumugu masih menunggunya di kantor polisi.

"Kaminaga-sama... Anda bisa pulang dan beristirahat, kami akan mengabari Anda jika kami sudah menemukannya" ujar detektif yang ditugaskan untuk mencari Tsumugu

"Aku akan menunggu disini... Umesaka bawa mereka kembali lebih dahulu" ujar Tsukasa

"Aku juga akan menunggu" ujar Yuuya pelan

"Kau harus kembali, Yoko tidak bisa tidur sendirian" ujar Tsukasa

Yuuya kini memeluk erat putrinya itu kemudian menciumnya.

"Yuuya-sama, anda perlu istirahat... Anda sangat pucat" Ujar Umesaka.

"Aku baik" ujar Yuuya

Tsukasa yang tadinya masih ingin egois memusuhi Yuuya, kini akhirnya melepaskan jasnya juga untuk menyelimuti Yuuya.

"Aku baik" ujar Yuuya lagi sambil terisak.

"Kita akan segera menemukannya"

"Percuma jika Tsukasa-san menganggapnya seperti anak orang lain"

"Kau memulainya lebih dahulu, jangan salahkan aku jika aku cemburu" ujar Tsukasa pelan

Beberapa saat kemudian, bunyi tamparan keras seolah menyambar Tsukasa, dan orang-orang di kantor polisi itu terlihat sangat-sangat terkejut.

Umesaka bahkan langsung saja menggendong Yoko, dan membawa ketiga anak itu pergi.

"Mama memukul papa? " tanya Ryuusei

PRIDE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang