Adiva [END]

11. Dor Prize

11. Dor Prize

Diva saat ini sedang menonton televisi ditemani dengan milkshake dan cheese cake buatan para maid di mansionya.

Tok tok tok

Diva membuka pintu kamarnya saat merasa ada yang mengetuk nya.

Terdapat maid berdiri didepan pintu kamarnya, "Maaf dek, dibawah ada nona Zeline dan nona Riza. "

"Suruh kekamar Diva aja mbak."

"Iya dek, mbak permisi. "

Diva mengganguk lalu berjalan memasuki kamarnya lagi.

Tak lama terdengar suara ribut, dan munculah dua makhluk tak diundang itu yang langsung membuka lemari cemilan dikamarnya.

"Va, ke mall yuk, shopping gitu, udah lama juga nggak shopping." kata Riza.

"Ogah ah, mager lagian mau beli apaan." Jawab gadis itu malas.

"Ya cari angin gitu kek, dikamar Mulu Lo." Kesal Zeline.

"Yaudah iya, gue sekalian mau beli parfum buat Dave."

Diva hanya memakai celana jeans putih dengan memakai kaos hitam lalu dibalut dengan sneakers putih. Dan rambut coklat itu tergerai indah.

"Yuk." Ucap Diva sambil memasukkan kunci mobil, black card, handphone, dan powerbank kedalam Sling bag nya.

"Kuyyy lahhh kita ke mall." Heboh Zeline.

Mereka menaiki mobil masing masing dengan kebut kebutan dan menghiraukan sumpah serapah pengendara lain.

Mereka berbelanja kesana kesini. Bukan, bukan mereka namun hanya Zeline dan Riza saja, Diva sama sekali tak membeli apapun.
Karna masih banyak baju baru dirumahnya yang belum terpakai. Mamanya selalu membelikannya baju baru setiap pergi keluar Negri.

"Ke toko parfum dulu." Ucap Diva sambil memasuki salah satu outlet parfum ternama.

"Gue juga mau beli." Kata Riza sambil melihat lihat jejeran parfum yang tertata rapih disana.

"Ada yang bisa saya bantu Ms.Rumhil?." Tanya salah satu pegawai disana.

Siapa yang tak mengenal Putri sulung keluarga Rumhil?.

"Gue mau cari parfum yang soft lavender melth." Ucap Diva menyebutkan nama parfum yang biasa Dave pakai.

Ya jika kebanyakan lelaki menyukai bau mint, tidak dengan Dave yang suka bau lavender.