24. Other Side

3K 250 11
                                    

24

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24. Other Side

Diruang bernuansa putih itu kini sangat hening. Para sahabatnya sudah pulang sedari tadi.

Diva diruangan ini bersama Dave dan Bintang. Dave sedang membeli makan dan Bintang yang sedang tidur.

Gadis itu sedang mencoba menutup matanya, namun tetap tak bisa. Dia bergerak kesana kesini mencari posisi yang pas namun tetap saja dia merasa tidak nyaman.

Ting

Gadis itu meraba nakas saat benda pipih miliknya berbunyi. Diva mengerutkan kening saat melihat pesan dari dua nomor yang tidak dikenalinya.

Ready to play game with me bitch?. I'll give you one week to recover your body.

Apakah dia sedang diteror?.

Dia membuka pesan satunya lagi,

Teman bisa menjadi musuh dan musuh bisa menjadi teman. Tutup mulut jika kamu tahu siapa dirinya, Hap! atau kamu akan kalah sebelum permainan dimulai.

Diva semakin berpikir dalam, namun tiba-tiba kepalanya mulai terasa sakit

"Arghhh." Jika saja kepalanya tidak sakit mungkin gadis itu bisa berpikir jernih, namun kepalanya terasa jauh lebih nyeri kali ini.

Bintang terbangun mendengar ringisanya.

"Hei kamu kenapa?, mana yang sakit?." Tanyanya sambil mengelus kepala gadis itu.

Diva menggeleng, "Gue gapapa."

"Lain kali kalo ada apa apa disekolah kamu, kabarin aku ngerti?."

"Iya."

**

Bintang menuruni tangga menuju meja makan menggunakan baju casualnya.

"Lho, Bintang kamu gak sekolah?, Ini udah mau jam tujuh sayang." Tanya Shinta—mama Bintang saat melihat laki-laki itu masih menggunakan pakaian santainya.

"Enggak ma, hari ini Bintang mau ke RGS." Jawab cowok itu sambil duduk disamping adiknya

"Rumhe Galaxy School?, sekolahanya Baim?."
Bintang mengangguk menjawab pertanyaan
Papanya.

"Emang kamu mau ngapain kesana?." Lanjutnya.

"Mau daftar sekolah."

Adiva [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang