28. About Rea

3K 222 6
                                    

28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. About Rea

Hari Rea bahagia banget, karena tadi Zen nembak Rea.

Hari ini bakal jadi hari terbahagia buat Rea, Terima kasih tuhan, makasi sudah menciptakan manusia sebaik Zen. Rea gak nyangka kalo Zen juga suka sama Rea. Perasaan Rea selama dua tahun ini ternyata enggak berujung sia-sia :>

-C. Ad(Rea)na.

Ini ditulis sekitar sembilan tahun lalu?. Batin Diva mengernyit bingung.

Lalu dia membuka lembar kedua, disana hanya tertera tulisan keseharian gadis itu bersama seseorang bernama Zen.

Mungkin Pacarnya. Diva kembali membatin.

Gadis itu terus membuka dari lembar ke lembar lain hingga pergerakanya terhenti di lembar kedua dari yang paling terakhir.

Dia memahami kalimat demi kalimat disitu.

Zen maafin Rea ya..
Rea selalu bikin Zen kecewa. Rea minta maaf.
Zen selalu sakit kalo disamping Rea. Rea gak pantes buat Zen. Kalo nanti Rea udah gak ada.
Apa hidup Zen bakal normal lagi?, semenjak Zen sama Rea.. Zen selalu dalam bahaya.
Kak Zenandra... Makasi uda mau jadi sebagian tokoh dari kisah hidup Rea..
Mungkin Rea bukan cinta terakhir kak Zen, tapi kak Zen bakal menjadi cinta sekaligus tokoh terakhir dihidup Rea.

Zen harus bahagia tanpa Rea...

- (Milla)

Diva mengernyit bingung, Rea? Milla?

Diva teringat foto yang dia temukan di gudang rumahnya.

Apa Milla yang ini sama kaya Milla yang dirumah gue?. Batinya berpikir keras.

Diva mengambil ponselnya lalu mengetikan beberapa digit nomor.

"Ya?, kenapa bos?."

"Cariin informasi keluarga gue, sembilan tahun lalu yang disegel dari publik!."

Tutttt

Telepon dimatikan begitu saja. Gadis itu kembali memikirkan siapa Milla dan siapa Rea.
Satu satunya hal yang ada di pikiranya saat ini adalah... Milla dan Rea itu satu orang yang sama.

Diva menyeringai saat otaknya menangkap hal yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya.

Ting

Diva segera membuka ponsel yang baru saja menandakan pesan masuk berisi informasi yang dia butuhkan untuk memecah kasus ini.

Seringaian yang tadinya tipis kini terlihat sangat jelas, gadis itu menyeringai iblis yang biasa dia keluarkan saat dirinya merasa menang dalam hal apapun.

Adiva [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang