35. Damn, you!

2.5K 209 12
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Damn, you!

"Hai neng, cantik amat. Bidadari aja minder liat kamu." Goda Adit pada salah satu cewek yang baru saja lewat.

Gadis tadi melirik sinis kearah Adit, "Bacot lo!."

"Idih, badan kaya triplek sok-sokan nolak pesona gue."

Cewek tadi melotot kearahnya, "Emang badan lo bagus?, badan kerempeng kurang vitamin C dipamerin."

Semuanya tertawa. Kenapa ucapan betina sangat pedas?

"Mampus lo, Dit!. Makanya minum Dancow."
Dani mencoba meredakan tawanya.

Raut muka Adit terlihat masam, "Asem lo pada!."

"Tau ah males gue. Sakit hati nih."

"Halah lo duluan yang mulai, giliran dibales langsung merasa paling tersakiti," Elang menarik kepala Adit pelan.

"Gausah playing victim lo, Dit!."

Reyhan memutar bola matanya,
"Drama, lo."

"Gimana sama masalah, lo?," Tanya Sean pada Bintang yang sedari tadi diam termenung.

Cowok itu menoleh lalu menggeleng. Hal tersebut membuat atensi yang lain teralihkan kearahnya.

Sean menggangukan kepalanya tanda paham, "Acaranya udah?," Bintang hanya mengganguk atas pertanyaan laki-laki itu.

"Emang lo ada masalah apa bos?," Adit bertanya dengan raut serius.

Bintang menoleh lalu terkekeh,
"Biasa. Cuma masalah kecil."

**


"Apa ada yang mencurigaimu?."

"Sepertinya Nona muda menyadari kehadiran saya. Tapi saya pastikan identitas anda aman, Sir."

"Apa informasi yang kau dapat?," Pria dengan setelan jas hitam itu menatap gadis didepannya dengan raut datar tanpa ekspresi.

"Saya rasa, ini akan menjadi sangat rumit, Sir.
Anda harus memperketat pengawasan Nona Muda." Perempuan itu memberikan sebuah map yang berisi beberapa lembar foto yang mampu membuat orang didepanya terdiam.

"Kau bisa keluar."

"Of course."

Setelah gadis tadi keluar dari ruangannya. Pria bertubuh jakung itu menarik napasnya, "Seva.., Seva. Sedari dulu kau tak pernah berubah. Suka mengekang orang lain. Bahkan kini cucumu pun kau jadikan korban?."

Adiva [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang