02

6.1K 540 115
                                    

Jangan lupa vote komen nya ̋(๑˃́ꇴ˂̀๑)
Biar aku semangat update nyaᕕ(ᐛ)ᕗ


02



Chanista tidak bisa menyembunyikan rasa kesal nya, pagi ini ia benar benar mengabaikan jeno, hanya membuatkan roti bakar untuk jisung yang pagi ini pergi lebih awal karena memiliki jadwal osis.

Jeno menatap chanista yang baru saja keluar dari kamar dengan pakaian kerja nya, melewati dirinya seolah dia tak ada disana.

“Apa kamu tidak membuat sarapan?” Tanya jeno sebelum chanista membuka pintu hendak keluar dari rumah mereka.

“Ya, kamu bisa makan di luar kan?” Ucap chanista dengan nada yang begitu dingin.

“Jisung gimana? Dia sarapan dulu gak tadi?” Tanya jeno, sedikit khawatir kepada putra nya karena sudah pergi bahkan sebelum dia bangun.

“Gak tau” Ucap chanista, lengan nya meraih gagang pintu namun jeno menarik tubuh nya dengan sangat kuat.

“Gak tau gimana?! Kamu ini ibunya, ngurus jisung itu kewajiban kamu! Gimana kalo dia masuk angin? Terus sakit?!” Jeno mencengkram erat lengan chanista, seharusnya chanista tau dan mengurus jisung karena itu kewajiban nya.

“Aku ini apasih buat kamu jen? Istri? Atau sekedar baby sister buat jisung?”

Jeno merasa dirinya terhantam ribuan ton beban ketika mendengar ucapan chanista, menatap chanista yg mulai terisak di hadapan nya, ada sedikit rasa sakit di hati jeno ketika mendengar chanista bertanya seperti itu.

“Kenapa cuman aku yang harus melakukan kewajiban sebagai ibu buat jisung! Terus kamu pikir, kamu udah ngelakuin kewajiban kamu sebagai seorang suami buat aku?”

Jeno dia hanya diam mendengarkan ucapan chanista serta isakan isakan yg terdengar sangat memilukan di telinga nya, apa jeno menyakiti chanista selama ini?

“Aku udah nyoba diem selama ini, aku nurutin semua yg kamu mau, tapi kamu gk pernah ngikutin sekali aja keinginan aku jen”

“Chan—”

“Aku capek jen.”

“Maaf, kita harus ngomong dulu kamu harus nenangin diri kamu dulu.”

“Aku mau pulang kerumah ibu aku.”

Jeno tak mengubris ucapan chanista, dia sibuk mengusap air mata yg membasahi wajah cantik chanista.

“Aku udah gak kuat, aku mau kita pisah aja.”

Chanista masih terisak dengan pilu, jika memikirkan kembali selama 7 tahun ini chanista merasa menjadi baby sister untuk jisung, merangkap menjadi pengurus rumah, bukan menjadi istri yg layaknya mendapatkan kasih sayang dan juga perhatian dari suaminya.

“Maaf.” Jeno meraih tubuh mungil chanista, memeluk nya dengan lembut mengecup kening chanista.

“Kesabaran aku udah abis, aku udah gak bisa bertahan sama kamu, aku gk tau punya salah apa sama kamu? kenapa kamu giniin aku? Aku cuman pengen kamu menuhin kewajiban kamu sebagai suami, kenapa susah banget?”

“Maaf.” Tak ada kata lain yg bisa jeno ungkapkan selain kata maaf, apa yg dikatakan chanista benar istrinya itu sudah sangat sabar selama ini.

Chanista menangis di dalam dekapan jeno, ia sudah menyerah jika jeno masih terus seperti ini, chanista sudah sangat malu dengan keluarga jeno ataupun keluarga nya sendiri, sudah tujuh tahun menikah namun tak juga memiliki buah hati.

Chanista juga sudah tidak mau orang tuanya menyangka dirinya mandul, padahal rahim nya sangat sehat ketika dia memeriksa nya, tak ada yg salah dengan dirinya, hanya satu masalah nya jeno yg entah mengapa tak mau menyentuhnya lebih dalam.

don't hurt him (Nohyuck) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang