10
Jeno pikir chanista akan marah tapi ternyata tidak, istrinya hanya diam setelah mereka sampai di rumah bersikap seolah tak ada yg terjadi apapun tadi, jeno sejujur nya menjadi bingung apa yg harus dia lakukan sekarang?
Memulai pembicaraan menjelaskan semuanya atau diam seperti chanista yg bersikap seolah tak ada yg terjadi tentang hari ini?
“Jen..” Suara chanista dibalik pintu kamar mandi, membuyarkan lamunan jeno, ia menoleh mendapati chanista yg hanya menyembulkan kepalanya di balik pintu kamar mandi, itu terlihat begitu menggemaskan bagi jeno.
“Hmm?” Jeno berdeham menanggapi nya tersenyum manis kepada chanista.
“Aku lupa bawa handuk..” Ucap chanista menampilkan jajaran giginya.
“Terus?” Tanya jeno menatap istrinya, yg masih menyembulkan kepalanya dengan rambut yg basah.
“Ambilin dong..” Ucap chanista, mengedipkan sebelah matanya kepada jeno.
“Gak usah pake handuk keluar aja, cuman ada aku” Ucap jeno menaikan kedua alisnya, mengoda sang istri.
“Nanti basah jen”
“Gpp nanti aku lap lantai nya chan”
Chanista mengerucutkan bibirnya lalu kembali masuk kedalam kamar mandi, ia tak mungkin berjalan keluar dari kamar mandi dengan tubuh telanjang nya!
Jeno bangkit dari duduk nya mengambil handuk untuk sang istri, ia tak serius dengan ucapan nya tadi.
“Chan..” Jeno kembali dengan handuk di tangan nya mengetuk pintu kamar mandi.
“Apa?” Balas chanista dari balik pintu kamar mandi.
“Ini handuknya.”
Chanista membuka pintu menjulurkan tangannya untuk menggapai handuk.
“Keluar dong chan masa tangan aja gak sopan.” Ucap jeno menggoda chanista lagi.
“Jen!!” chanista berseru meninggikan suaranya.
Jung jeno memberikan handuk ke lengan chanista, tak mau membuat istrinya semakin marah.
Chanista kembali menyembulkan kepalanya dibalik pintu, tersenyum dengan manis.
“Aku mencintaimu jen.” Ucap chanista menatap jeno dengan lembut.
Jeno tersenyum mengecup bibir istrinya sekilas. “Aku lebih mencintaimu chan.” Ucapnya.
~~~
Malam semakin larut, chanista masih bungkam tak membicarakan masalah keributan tadi, jeno semakin gelisah tak tenang, ia lebih baik menghadapi istrinya yg mengeluarkan semua rasa kecewanya dibanding harus melihat chanista yg biasa biasa saja.
Rasanya sedikit mengganjal bagi jeno.
Chanista tidur membelakangi jeno, menutupi seluruh tubuh nya dengan selimut.
“Chan.” Jeno merapatkan tubuhnya dengan chanista memeluk pingang ramping chanista.
“Jen telepon dulu jisung tanya mau pulang gak? Kamu udah coba kabarin dia?” Tanya chanista, melepaskan tangan jeno yg memeluk pinggang nya.
“Biasanya kan kamu yg telepon.” Jawab jeno, kembali melingkar kan tangan di pingang chanista.
“Diakan anak kamu” Ucap chanista, kemudian memejamkan matanya.
Jeno terdiam mendengar jawaban chanista tak menimpali lagi ucapan istrinya.
“Telepon bukan nya bengong” Seru chanista,menyiku perut jeno.
![](https://img.wattpad.com/cover/255186428-288-k188554.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt him (Nohyuck) [SELESAI]
RandomGS ⚠️⚠️ 🔞🔞🔞 Hati hati dengan orang orang terdekatmu, mereka lebih berbahaya dari pada siapapun.