09

3.9K 424 71
                                    

9

Mark masih menahan chanista untuk tetap tinggal di dalam mobil nya, tak ada yg mereka lakukan hanya diam memandang keluar jendela satu sama lain, cuaca malam hari semakin menusuk dingin.

Tubuh chanista sedikit menggigil rasanya masih terasa sangat dingin walaupun mereka berada di dalam mobil.

“Kamu kedinginan?” Tanya mark memecah keheningan di antara mereka, menolehkan wajah nya melihat kearah chanista, kissmark di leher chanista masih sangat terlihat jelas dan menganggu mark.

“Iya..” Jawab chanista tanpa menolehkan wajahnya kepada mark.

“Abis muasin jeno? Kamu sama dia udah sejauh apa?”

“Kak, aku kesini buat bahas kerjaan bukan bahas hal lain.”

“Kamu bisa tenang aja selama ini chan? Semudah itu buat kamu lupain aku?”

“Semudah itu buat kaka dulu ninggalin aku?”

“Chan, aku pergi untuk tujuan yg jelas dan untuk kembali sama kamu..”

“Kaka bilang cuman sebulan! Kaka bilang pulang dari sana mau ngenalin aku sama keluarga kaka! Tapi selama sebulan aku nunggu kaka gk ada kabar, aku masih terus nunggu, sampe aku bingung harus nanya kabar kaka sama siapa? Aku gk pernah di kenalin sama keluarga kaka, aku gk pernah di kenalin sama temen kaka sekalipun, kak mark terus narik ulur aku, kaka bikin aku bingung..” Chanista menatap mark dengan tajam, mengeluarkan semua keluh kesah yg selama ini hanya dia pendam sendirian.

“Aku cuman pengen bawa kamu hidup bahagia dengan hasil kerja keras aku, gk ada pikiran buat narik ulur kamu chan, jadi kamu pikir ini salah aku? Terus gimana sama kamu yg main nikah aja sama adik aku?”

“Aku gak tau kalo jeno adik kaka!”

“Setelah kamu tahu! Kenapa kamu masih bertahan sama dia?! Dan bikin jarak sama aku?”

Chanista terdiam menatap mark yang sudah marah padanya, mata mark terlihat begitu mengintimidasi nya.

“Apa semudah itu buat kamu membuka hati untuk orang lain? Apa semudah itu kamu membiarkan jeno masuk kedalam hati kamu? Aku pik—”

“Lalu, semudah itu kaka buat ninggalin aku tanpa kepastian? Semudah itu buat kaka bikin aku bingung?!” Chanista menatap mark dengan marah, bukan kah harus nya disini dia yg marah karena mark meninggalkan nya tanpa kepastian apapun? Bahkan tanpa kabar darinya.

“Chan, apa kamu seragu itu buat nunggu aku dulu?” Tanya mark.

“Iya, aku ragu! Wanita mana yg tidak ragu ketika pria yg menemaninya selama ini pamit untuk waktu sebentar lalu menghilang dengan sangat lama tanpa kabar sedikitpun, kaka terlalu mempermainkan perasaan aku” Lirih chanista, meneteskan air matanya, jika mengingat bagaimana dulu dia menanti mark, berharap mark akan memberinya kabar padanya, ia merasa seperti orang bodoh itu cukup menyakitkan.

“Bagaimana dengan kamu chan? Apa kamu pikir kamu tak mempermainkan perasaanku?” Tanya mark.

“Bukan kah dengan seperti itu kita impas kak?” Jawab chanista.

“Oke.” Lirih mark.

“Ini terakhir kali kita membicarakan hal semacam ini, aku tak mau membahas tentang ini lagi.” Chanista hendak membuka pintu mobil mark namun mark menahan nya, menarik wajah chanista dengan kasar agar menghadap padanya.

“Iya ini terakhir kalinya, karena aku juga sudah tidak bisa menahan nya lagi, ayo berselingkuh chan”

~~~

don't hurt him (Nohyuck) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang