Jangan lupa vote dan komen.
13
Sudah satu minggu semenjak kejadian jeno dan chanista bertengkar di pekarangan rumah johny, selama itu juga johny tak mengijinkan chanista untuk keluar dari rumah.
Setelah mendengar penjelasan dari sang putri, johny merasa marah kepada keluarga jung yang seperti mempermainkan putrinya, terlebih kepada jung jeno.
Selama satu minggu ini juga mark selalu datang dan memohon kepada tenita untuk bertemu dengan chanista walau berakhir nihil, ia masih tak bisa bertemu dengan chanista.
Jisung ia selalu menelepon untuk menanyakan kabar Chanista dan juga calon adiknya, jisung sering sekali menangis mengatakan bahws dia begitu merindukan chanista.
"Makan dulu.." Suara tenita mengejutkan chanista yg sedang memainkan ponselnya.
"Siapa? Jisung?" Tanya tenita, duduk di samping ranjang chanista yg hari ini masih meringkuk karena tidak enak badan.
"Iya, dia masih tetep dirumah. Padahal aku udah bilang dia buat kerumah ibunya aja atau kerumah tante tyana aja." Ucap chanista, melirik tenita yg mulai menyuapkan satu sendok makanan padanya.
"Nanti ibu suruh ayah kamu buat izinin jisung kesini buat ketemu kamu deh.." Ucap tenita, tersenyum lembut kepada chanista yg kini mulai mengunyah makanan nya.
"Jangan deh bu, nanti aku yg gak tega ama dia" Ucap chanista.
Tenita menatap anak nya sekilas lalu mengangguk, menyetujui ucapan putrinya.
"Gak boleh ya bu aku balik lagi sama jeno?" Tanya chanista.
Tenita menghentikan tangan nya yg tengah mengambil satu suap makanan untuk chanista, terdiam mendengar pertanyaan chanista.
“Aku masih inget gimana jisung dulu, dia kehilangan banget sosok ibunya karena perceraian, aku jadi takut anak aku juga bakalan kehilangan sosok ayah nya karena perpisahan aku sama jeno..” Lirih chanista tersenyum miris.
“Dia gak akan kehilangan sosok ayah chan, Ada ayah kamu yg bakalan gantiin” Ucap tenita mengusap lembut pipi putrinya.
Chanista hanya tersenyum, ia tau ibunya hanya mencoba menenangkan hatinya, tentu saja sosok ayahnya bagi anak nya kelak akan berbeda.
“Udah makan lagi, abis ini ayah kamu ngajak ke dokter kita periksa..” Tenita kembali, menyuapkan makanan kepada chanista, memastikan anak nya menghabiskan makanan.
“Aku gpp kok bu, cuman butuh istirahat aja” Ucap chanista.
“Tetep kamu perlu ke dokter, kamu udah pernah cek keadaan baby kamu?” Tanya tenita.
Chanista menggeleng. “Aku gak mau periksa baby sendirian, mau ajak jeno tapi gk keburu.” Ucapnya.
“Yaudah sekarang ibu sama ayah yang anter kamu gak sendirian.” Tenita mengusap pipi anak nya, ia merasa bersalah selama ini putrinya selalu terlihat baik baik saja tapi ternyata, rumah tangga nya tak seperti yg dia pikirkan.
“Iya, makasih ya bu..” Ucap chanista, tersenyum tipis kepada sang ibu.
~~~
Jisung, menyipitkan matanya melihat chanista yg sedang duduk di kursi tunggu rumah sakit, senyuman jisung semakin merekah tanpa pikir panjang ia menghampiri ibunya.
“Mom..” Jung jisung tanpa memikirkan apapun ia menerjang tubuh chanista memeluk sang ibu yg sudah satu minggu ini tak ia temui.
“Uh?! Jisung!!” Chanista begitu terkejut melihat jisung yg tiba tiba memeluk nya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
don't hurt him (Nohyuck) [SELESAI]
Ngẫu nhiênGS ⚠️⚠️ 🔞🔞🔞 Hati hati dengan orang orang terdekatmu, mereka lebih berbahaya dari pada siapapun.