6

11 0 0
                                    

Keesokan harinya, semua sudah siap lebih awal. Mereka sangat bersemangat karena ingin berkeliling walaupun hanya beberapa jam.

"Kookie sangat senang!!" ujar Jungkook berjalan dengan semangat menuju restoran untuk sarapan, diikuti dengan 95 liners, Seokjin dan tentu saja Younga yang tangannya ditarik oleh Jungkook.

Seokjin menggelengkan kepalanya, memang sudah lama Jungkook ingin berjalan-jalan menghabiskan waktu bersama, hanya saja jadwal mereka memang sangat padat. Sekalipun ada libur, mereka memilih untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan menonton bersama di dorm.

"Kook, mau aku ambilkan sereal?" tanya Younga yang akan mengambil roti bakarnya. Jungkook mengangguk dengan mulut yang penuh dengan roti. Jungkook sedang over-excited sehingga ia lebih banyak mengunyah, seperti anak kecil. Mereka duduk di satu meja yang sama, ber-6. Biasanya, Younga akan memisahkan diri untuk makan bersama dengan staff, tapi karena pagi ini staff masih banyak yang beristirahat dan suasana pun sepi, ia akan menghabiskan waktu lebih banyak dengan para lelakinya.

Walaupun banyak mata tertuju pada Younga, Younga tidak memperdulikannya. Egois memang, tapi ia juga ingin merasakan kebebasan yang jarang ia rasakan. Terlebih lagi di negara orang.

"Jin Oppa, apa aku egois ya?" tanya Younga disela sarapannya. Seokjin menatap Younga yang duduk disebelahnya, lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak, kenapa kanu berpikiran seperti itu?"

"Karena, aku merasa aku sedang egois. Hari ini aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu, bersama yang lain tanpa perlu menjadi bunglon diantara para staff. Aku ingin berjalan-jalan bebas menikmati waktu bersama kalian," ujar Younga dengan tatapan sedih.

Seokjin mengusap pipi Younga, "Kamu tidak egois, Sayang. Kami semua juga ingin menghabiskan waktu bersama, dan kami pasti akan menyempatkan waktu untuk itu. Ayo, semangat, kan kita mau jalan-jalan!" Taehyung, Jimin dan Jungkook mengangguk setuju, "Sudah Younga, kamu tidak perlu memikirkan perasaan orang lain, pikirkan perasaanmu sendiri itu lebih penting. Kita akan bersenang-senang hari ini!" ujar Taehyung dengan semangat.

Younga tersenyum tulus melihat kebahagiaan yang terpancar dari mata maknae line. Benar-benar, bahagia mereka hanya sesederhana menghabiskan waktu bersama tanpa memikirkan pekerjaan walau hanya sejenak. Younga semakin bersyukur bisa berada disini.

Selama perjalanan, banyak fans yang mengambil foto mereka, tapi mereka tidak begitu menggubris, Younga berjalan berdampingan dengan Jimin dan juga Taehyung. Walaupun sedang dalam waktu bebas, Younga pun tidak bisa sembarangan bermesraan dengan Seokjin. Ingin rasanya menggantikan Jungkook yang sedang merangkul hyungnya tersebut, namun, itu tidak mungkin. Ia tidak mau semakin menjadi inceran Sasaeng karena ketahuan memiliki hubungan spesial dengan Seokjin.

"Younga, aku tau kamu sedih karena tidak bisa menggenggam tangan Jin Hyung, tidak bisa berjalan berdampingan selayaknya sepasang kekasih," bisik Taehyung. Younga tersenyum kikuk. "Bagaimana kau bisa tau, Oppa?"

Jimin terkekeh melihat wajah Younga yang sedang salah tingkah, "Terdapat tulisan diwajahmu bahwa kamu cemburu dengan Jungkook," ujarnya sembari tertawa dan mengacak rambut Younga pelan.

Younga cemberut kesal, bisa-bisanya mereka menjahilinya dalam keadaan seperti ini. "Oppa! Awas kalian ya!"

Taehyung dan Jimin sengaja meledek Younga supaya mood mereka kembali ceria. Taehyung sebenarnya kasihan dengan Younga yang harus merasakan ketidaknyamanannya karena tidak bisa berpacaran seperti orang-orang pada umumnya, terlebih lagi ia masih bisa dibilang remaja, walaupun sebenarnya sudah lewat sedikit.

"Younga, ayo kita beli es krim!" ujar Taehyung menggandeng tangan Younga diikuti oleh Jimin, menyusul Seokjin dan Jungkook yang sudah masuk kedalam toko tersebut terlebih dahulu.

The Lucky One (BTS Fanfiction - Bahasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang