BTS menyelesaikan kesibukannya di LA sebelum akhirnya kembali ke Korea. Taehyung, Jungkook dan Jimin lebih banyak diam. Bahkan, para staff sangat menyadari ada hal yang janggal dengan mereka, namun, mereka tetap bersikap biasa saja didepan kamera. Namjoon mengetahui semua permasalahan yang terjadi dan tidak bisa berbuat banyak, selagi tidak mengganggu pekerjaan mereka, mereka tetap terlihat baik-baik saja didepan kamera. Namjoon tidak membenarkan tindakan Seokjin, tapi ia sebagai ketua harus bisa netral walaupun sesungguhnya ia pun sangat ingin memaki Seokjin.
"Namjoonie, sebaiknya kita mencairkan keadaan. Suasana menjadi canggung jika berada dibelakang panggung," ujar Hoseok.
Namjoon menggelengkan kepalanya, "Para Maknae terlalu sakit hati, susah menyembuhkannya, jadi sepertinya biarkan dulu kayak gini untuk sementara waktu. Ditambah lagi mereka sedang kehilangan Younga, pegangan mereka. Jika ada Younga mungkin mereka tidak akan seperti ini," jelasnya. Hoseok mengangguk paham, disaat letih dan jenuh, biasanya selalu ada Younga yang menyemangati.
Mereka sudah mencoba untuk menghubungi Younga, namun tidak ada jawaban. Begitu juga dengan Seojae yang tidak mengetahui keberadaan Younga.
Orang pertama yang Jungkook cari saat sudah tiba di Seoul adalah Seojae. Beruntung mereka berada di satu kantor yang sama.
"Seojae-nim! Apa kamu benar-benar tidak tau keberadaan Younga?" ujar Jungkook menghampiri Seojae.
Seojae terkejut dengan kehadiran Jungkook, "Yaa! Bukannya kamu baru saja tiba?"
Jungkook menganggukan kepalanya, "Baru landing. Aku langsung kesini."
"Jujur, aku juga ga tau keberadaan Younga. Dia hanya memintaku untuk mengosongkan jadwal sebulan ini, dia tidak memberitahukan ku dimana keberadaannya. Youngdae juga menanyakan tentang Younga kepadaku, sepertinya dia belum pulang ke apartemennya, apartemen lama maupun rumah orang tuanya," ujar Seojae.
Jungkook menghela nafas dan mengacak rambutnya pelan, "Semoga dia baik-baik saja. Tolong tetap pastikan keadaannya ya. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tolong langsung kabari aku. Aku pulang ke rumah pribadiku, aku tidak ingin berada di dorm."
Seojae menganggukan kepalanya. Ia mengetahui semua yang terjadi. Ia pun tidak bisa berbuat banyak.
"Youngdae bahkan tidak bisa menghubungi Younga juga, lalu bagaimana jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan?" ujar Jungkook yang tengah mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
***
Mereka larut dalam kesibukan masing-masing. Younga masih menyembunyikan diri, dan sampai saat ini, Seokjin belum membuka surat dari Younga, ia bahkan tidak memikirkan Younga.
Seminggu kemudian, saat tengah sibuk membereskan pakaiannya, Seokjin tidak sengaja menemukan surat itu dan memutuskan untuk membukanya.
"Halo Seokjinnie,
Bagaimana keadaanmu? Kuharap kamu baik-baik saja.
Saat kamu menerima surat ini, pasti aku sudah tidak ada disana, entah kamu masih di LA atau sudah di Seoul. Aku sedang berusaha menjernihkan pikiranku, dan tentunya menata ulang hidupku yang sudah berantakan karenamu.Aku selalu menjadikanmu rumah untuk pulang, dan sekarang aku sudah tidak memiliki kunci untuk membuka pintu rumah itu. Hahaha. Aku sekarang bahkan tidak memiliki rumah lagi untuk kembali.
Lucu memang, 6 tahun belakangan ini ternyata aku bertahan dalam hubungan yang semu. Bahkan aku mengorbankan kehidupanku untuk sesuatu yang tidak nyata, yaitu cintamu untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lucky One (BTS Fanfiction - Bahasa)
FanficKamu dan mimpimu. Kamu dan Bangtanmu. Kamu dan keberuntunganmu. Semua akan indah pada waktunya, namun, tidak selamanya akan indah. Akankah kamu bisa melewati masa-masa yang menyakitkan itu? Ini merupakan Fanfiction dari BTS, yang mana hanyalah imaj...