Hubungan Younga dan Seokjin bisa dikatakan cukup datar. Jarang ada telfon, jarang bertukar pesan, juga jarang bertemu. Keduanya hanyut dalam kesibukan masing-masing, bahkan terkadang mereka cenderung tidak peduli dengan hubungan mereka, yang paling penting adalah mereka mengetahui kabar satu sama lain. Bahkan, selama setahun hubungan mereka terjalin, mereka sama sekali belum pernah jalan berdua untuk deep-talk, hanya sesekali menyempatkan untuk sekedar menghabiskan waktu bersama tanpa mengobrolkan sesuatu yang berat.
"Kamu hari ini berangkat jam berapa?" tanya Seokjin saat sedang menelfon Younga.
"Aku bentar lagi berangkat ke kantor dulu, ada beberapa urusan dan briefing sebelum ke lokasi. Kamu langsung ke lokasi?"
"Aku langsung gladiresik nanti."
"Ya sudah kalau begitu, kamu istirahat ya, jangan lupa minum vitamin."
"Iya sayang, kamu juga. Love you."
"Love you too, Sayang."
Seokjin mengirimi rangkaian bunga untuk Younga, walaupun ia tidak bisa hadir karena ada jadwal yang tidak bisa ditinggalkan, setidaknya ia sudah memberikan effort untuk memesankan bunga. Setelah Younga memutuskan untuk menjadi idol, Seojae dinaikan pangkat menjadi Manager dari Younga, ia juga salah satu orang yang paling berpengaruh dalam debutnya Younga ini.
"Seojae-nim, tolong bantu aku untuk mempersiapkan makan malam ya? Ajak Bangtan juga."
"Acara apa nih?"
"Syukuran kecil-kecilan atas performance ku. Sekalian undang sahabat-sahabatku juga ya?"
"Kayaknya kamu butuh asisten deh, kalau tidak kamu bisa keteteran sendiri."
Younga menganggukan kepala, "Boleh."
"Ya sudah kalau begitu, aku akan pastikan BTS malam ini kosong dan sahabat-sahabatmu juga bisa hadir. Ahya, kalau BTS tidak bisa, apa mau diundur?"
"Boleh. Kamu juga ikut ya? Ajak rekan-rekanmu juga. Kita sewa restoran juga tidak apa."
"Apa perlu Youngdae diundang?"
"Ah iya, aku lupa. Itu biar menjadi urusanku. Setelah briefing aku akan menelfonnya."
Seojae meninggalkan Younga yang tengah dirias oleh MUA serta rambutnya pun tengah dirapihkan. Tiba-tiba ada seseorang yang masuk, tak lain dan tak bukan adalah Kim Seokjin.
"Oppa! Kenapa bisa kamu disini?" ujar Younga setengah berteriak.
Seokjin terkekeh melihat wajah Yeonga yang sangat terkejut dengan kehadirannya. "Aku disini dengan yang lain, ternyata harus bersiap disini dulu."
"Aku baru saja selesai briefing. Setelah ini aku ingin menghubungi Youngdae, nanti malam aku akan mengadakan acara kecil-kecilan. Apa kamu dan yang lain senggang?"
Seokjin menganggukan kepalanya lalu duduk dibangku tunggu tepat dibelakang Younga, "Kosong, hari ini kami hanya berlatih untuk perform. Selain itu tidak ada apa-apa."
"Baguslah, berarti malam ini kita bisa bersantai. Bagaimana dengan besok?"
"Besok day-off, kamu juga kan?"
Younga menggelengkan kepalanya, "Aku ada latihan dari jam 10 sampai jam 4, terus gym jam 5 sampai 7, besok gym bareng yuk?"
"Ayo. Besok aku akan menjemputmu usai latihan."
"Apa tidak terlalu mencolok?"
Seokjin menggelengkan kepalanya, "Aku ingin sekali saja menjadi pacar selayaknya pacar umumnya."
"Kan sudah aku bilang sedari awal, tidak perlu dipaksakan. Kehidupan kita memang berbeda dari pasangan pada umumnya, itu sudah menjadi konsekuensi kita," ujar Younga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lucky One (BTS Fanfiction - Bahasa)
FanfictionKamu dan mimpimu. Kamu dan Bangtanmu. Kamu dan keberuntunganmu. Semua akan indah pada waktunya, namun, tidak selamanya akan indah. Akankah kamu bisa melewati masa-masa yang menyakitkan itu? Ini merupakan Fanfiction dari BTS, yang mana hanyalah imaj...