Sesuai dengan perkataan Sejin-nim, Jungkook sudah boleh pulang siang harinya. Younga juga sudah kembali ke dorm dan para maknae line lebih sering menghabiskan waktu di apartemen Younga. Sesekali Namjoon dan Hoseok menghampiri mereka untuk memastikan keadaan semuanya.
Jungkook sangat penurut kepada Younga selama masa pemulihannya dan Youngapun juga mengawasi setiap kegiatan Jungkook dan member lain dengan seksama. Ia tidak ingin ada yang jatuh sakit lagi. Younga membawakan makanan untuk mereka, memang tidak banyak tapi cukup untuk memenuhi gizi mereka.
Seokjin juga mulai bersikap biasa saja kepada Younga, tidak menjauh maupun tidak canggung. Hanya saja Seokjin kembali menjadi Jin yang dingin, namun Younga tidak keberatan dengan hal tersebut.
Saat Younga sedang bersantai merapihkan apartemennya, tiba-tiba terdapat panggilan masuk dari Jimin.
"Ya Oppa? Ada apa?"
"Kamu masih memegang akses card dorm bangtan kan?"
"Masih. Ada apa?"
"Aku lupa membawa baju yang harus dipakai untuk shooting nanti sore, juga sepatunya. Boleh tolong antarkan ke lokasi? Kami sedang menuju lokasinya karena mau ada briefing dan lain-lain sebelum mulai. Aku sudah harus pakai baju itu 2 jam lagi. Aku minta tolong ya? Karena kalau crew kesana akan menghabiskan waktu 1 jam dan untuk kembali lagi juga akan memakan waktu yang sama. Tidak akan terkejar."
"Oke, nanti kirimkan saja alamatnya dan gambar bajunya supaya aku tidak salah. Apa lagi?"
"Jungkook minta dibawakan nintendo milik Taehyung yang ada dimeja samping tempat tidurnya. Sepertinya sudah itu saja. Jangan lama-lama ya! Lokasinya jauh!"
"Iya, aku bersiap sekarang."
"Terima kasih adik cantik!"
Setelah telfon terputus, Younga segera mengganti pakaian dan membawa tasnya. Younga memasuki dorm Bangtan yang ternyata cukup rapi, tercium aroma khas dari Hoseok yang mendominasi ruangan tengah, juga wangi aromaterapi. Younga sangat merindukan dorm yang penuh kenangan ini. Kenangan pahit maupun manis. Ia mengambil tas untuk membawa perlengkapan Jimin juga permintaan Jungkook.
"Tidak ada yang berubah," batin Younga. Semua furniture juga letak nya masih sama.
Semenjak tragedi di Rumah Sakit, Hyuna tidak berani menunjukan batang hidungnya didepan para member. Entah karena Jin yang melarang, atau Sejin-nim sudah memberikan teguran.
Younga mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi karena mengejar waktu supaya tidak terlambat. Setidaknya, lebih baik ia datang lebih cepat. Lagi pula ia sudah cukup lama tidak berada di lingkungan shooting komersial, belakangan ini ia hanya menemani BTS untuk latihan dan sesekali melihat prosesi shooting mereka, namun lebih ke daily vlog bukan shooting yang betul-betul on set.
Hanya membutuhkan waktu 40 menit jika ditempuh dengan kecepatan 140km/jam. Jimin terkejut melihat Younga yang sudah tiba.
"Kamu kok udah sampai? Bukannya kamu bilang baru saja berangkat? Ngebut ya?" tanya Jimin.
Younga menganggukan kepalanya, "Aku takut terlambat. Jadi, secepat mungkin aku kesininya."
Jungkook yang mendengar pembicaraan Jimin dan Younga pun ikut mengoceh, "Jangan seperti itu. Kami bisa mengundur shootingnya, jangan membahayakan dirimu sendiri. Lagi pula pasti kami akan menunggu."
"Iya, maaf. Bagaimana? Kalian sudah briefingnya?"
"Sudah, sudah makeup juga tinggal ganti baju saja. Kamu pulangnya nanti saja, biar Taehyung atau Jungkook yang menyetir."
Younga menatap Jimin dan Jungkook bergantian, "Tidak perlu, kalian pasti sangat lelah. Aku bisa berkendara sendiri. Lagi pula, Jungkook kan belum boleh membawa kendaraan."
![](https://img.wattpad.com/cover/252294358-288-k685557.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lucky One (BTS Fanfiction - Bahasa)
FanfictionKamu dan mimpimu. Kamu dan Bangtanmu. Kamu dan keberuntunganmu. Semua akan indah pada waktunya, namun, tidak selamanya akan indah. Akankah kamu bisa melewati masa-masa yang menyakitkan itu? Ini merupakan Fanfiction dari BTS, yang mana hanyalah imaj...