The Lucky One (BTS Fanfiction - Bahasa)

12

Setelah persiapan yang matang, dan pertemuan berkali-kali. Akhirnya Seokjin dan Younga memutuskan untuk mempublikasikan hubungan mereka.

Seokjin sudah meminta maaf dan berpikir dengan jernih, sedangkan Younga pun masih sanggup untuk mempertahankan hubungannya. Rasa cintanya kepada Seokjin melebihi rasa sakit yang ia rasakan.

"Oppa, apa tidak apa-apa?"

Seokjin menganggukan kepalanya, "Ini impianmu, impian kita. Jadi, untuk apa aku melarangnya juga? Sudah terlalu banyak dosa yang aku lakukan kepadamu, kali ini biarlah aku menebus kesalahan-kesalahnku."

Taehyung memeluk Seokjin, "Maaf ya Hyung, aku sempat begitu marah dan memaki-makimu. Aku benar-benar tidak bermaksud seperti itu."

"Tidak apa, toh itu juga salahku. Terima kasih kamu sudah menjaga Younga dan menemaninya," ujar Seokjin membalas pelukan Taehyung.

Jungkook dan yang lain sangat berbahagia. Younga sudah kembali seperti semula, Seokjin sudah normal kembali tanpa perlu memikirkan bagaimana fake-date dan kekasih gelapnya. Selama ini, Seokjin terlalu sibuk dengan kepentingannya sendiri sehingga tidak memperhatikan mereka lagi, bahkan Seokjin sangat jarang berada di dorm.

Suasana sudah kembali hangat. Begitu juga dengan para sahabat Younga yang sudah mulai memaafkan Seokjin. Mereka kembali berkumpul jika memang ada waktu senggang.

Seokjin menjadi rajin mengantar jemput Younga latihan, sesekali mengajak Younga pergi dan bermain bersama. Memang banyak yang tidak menyukai hubungan mereka, bahkan banyak shipper jin dan fake-datenya yang mengujat Younga sebegitunya. Seokjin terkadang tidak tega dengan Younga, melihat salah satu manusia yang paling ia cintai dihujat dengan kata-kata kasar yang tak pantas ia terima.

"Kamu gapapa? Apa kamu yakin?" tanya Seokjin kepada Younga. Younga terkekeh lalu mengelus pipi Seokjin, "Ini tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa bahagiaku bisa bebas memamerkan kekasih hatiku yang satu ini. Terima kasih atas perubahan positifnya. Semoga hubungan kita terus membaik ya? Sudah hampir 6 tahun dan karirku pun sudah jauh diatas ekspektasi."

"Aku juga berterima kasih atas kesabaranmu menghadapiku. Aku benar-benar beruntung bisa memilikimu. Kamu sudah terlalu banyak berkorban untukku, Younga. Kamu selalu menemaniku dan memberi dukungan sepenuhnya hingga aku bisa mendunia, bahkan menjadi nomor 1 di dunia. Aku sangat menyayangimu, dan aku akan berusaha untuk melindungimu," ujar Seokjin mengecup puncak kepala Younga.

Younga menatap sang kekasih dengan tatapan penuh cinta, "Aku juga beruntung bisa memilikimu. Kamu mengajarkanku banyak hal."

"Besok aku antar kamu shooting ya?" tanya Seokjin. Selain berlatih vokal dan koreografi, Younga memang selalu mendapat tawaran drama. Sejak judul pertama yang ia bintangi mendapat rating bagus, juga mendongkrak popularitasnya, Younga terus menerus mendapat tawaran serial, juga film.

Younga tak pernah menolak jika Seokjin meminta waktunya maupun ada waktu untuknya. "Memang besok kamu tidak ada jadwal?"

Seokjin menggelengkan kepala, "Aku kosong, cuman shooting sebentar."

"Gapapa kalau kamu ada shooting. Dulu-duluan aja, kalau aku duluan, aku samperin."

Semenjak hubungan mereka go-public, Seokjin menjadi lebih sering bermalam di Apartemen milik Younga, begitu juga dengan Jungkook dan Taehyung yang semakin leluasa. Mereka tidak perlu menyamar untuk berada didekat Younga maupun sebaliknya.

"Hyung! Besok aku ingin main ke lokasi Younga, boleh?" tanya Jungkook.

Seokjin menatap adik bungsunya bingung, "Kan besok Shooting juga kita. Lusa deh, gimana?"

Jungkook menganggukan kepalanya, "Oke! Lusa! Aku pergi main sama 97L ke Itaewon ya!"

"Iya. Jangan lupa pakai topi dan masker! Jangan teledor!" ujar Seokjin saat Jungkook berada diambang pintu. Jungkook menganggukan kepalanya, "Aku akan beli makan malam untuk semua!"