The Lucky One (BTS Fanfiction - Bahasa)

7

Sudah 8 bulan Younga menjadi Trainee, dan selama itu pula ia sangat jarang bertemu dengan member. Mereka sudah pisah tempat tinggal, Younga memutuskan untuk membeli Apartemen dilingkungan yang sama dengan dorm baru BTS, namun berbeda bangunan. Waktu latihan Younga pun cukup padat, sehingga Younga dengan BTS memiliki waktu beristirahat yang berbeda.

Para member masih sangat memperhatikan kondisi Younga, mereka sangat perhatian dan juga selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Younga.

"Sekarang kebalik ya? Dulu kamu yang selalu mengunjungi kami, sekarang kami yang selalu menemanimu. Ah iya, kapan kamu debut?" ujar Hoseok yang tengah mengisi kulkas Younga. Younga menghela nafas pelan, "Bulan depan, makanya lagi padet-padetnya."

"Hmmm, semangat yaa! Pasti kita akan ada di satu acara yang sama ataupun malah kita berkolaborasi," ujar Yoongi.

Younga sangat bahagia karena hubungannya masih terjalin sangat baik. Namun, ia dan Seokjin memang harus tetap menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan Seokjin sempat memberitahukan bahwa akan ada rencana untuk memasangkan dirinya dengan salah satu idol lain dari agensi yang berbeda, demi permainan agensi dan juga menaikkan nama keduanya. Younga paham dengan permainan kotor agensi, hanya saja akan sulit melihat kekasihnya bersama wanita lain dihadapannya, tapi itu sudah menjadi bagian dari konsekuensi Younga. Mungkin dengan seiring berjalannya waktu dan membesarnya nama dia, mereka dapat mengexpose hubungan mereka ini.

Para member selalu sedia mendengarkan kisah percintaan Younga dan Seokjin layaknya sebuah novel. Mereka sangat mendukung hubungan sang hyung dengan Younga, ditambah lagi Younga selalu memberikan positive vibes kepada mereka, Younga selalu memberikan semangat, selalu menguatkan mereka dan selalu ada disaat mereka membutuhkan sandaran atau tempat berkeluh kesah.

Beberapa sasaeng sudah berhasil mengexpose hubungan mereka, namun, mereka tidak ambil pusing. Karena memang suatu saat nanti, semua orang pasti akan tau.

Setiap hari Seokjin dan Younga bertukar pesan, hanya saja mereka sama-sama jarang membalas, sesekali mereka menelfon satu sama lain disaat senggang.

***

Berita mengenai Seokjin dating dengan salah seorang idol perempuan sudah ramai diperbincangkan. Seokjin pun diminta untuk menjaga jarak dengan Younga demi kelancaran gosip tersebut, karena memang hubungan mereka sudah mulai tercium publik.

"Younga, apa kamu tidak apa-apa? Kamu menjadi sangat murung," ujar Jungkook yang sedang menemani Younga di apartemennya. Younga menganggukan kepalanya, "Aku mau debut besok dan hubunganku dengan hyungmu sedang entah bagaimana. Seokjin tidak menjawab telfon maupun pesanku. Aku kira tidak akan seperti ini," ujar Younga.

Jungkook menghela nafasnya, ia memeluk Younga, "Nangislah. Aku belum pernah melihatmu seperti ini. Nanti Taehyung, Hoseok dan sahabat-sahabatmu akan datang. Setidaknya jika kamu menangis sekarang, matamu tidak akan begitu sembab." Younga menangis dalam pelukan Jungkook. Perjuangannya melepas kehidupan normalnya, perjuangannya menjadi trainee agar bisa debut dan berada dalam satu dunia dengan sang kekasih hati, semuanya seperti sirna. Ia sama sekali tidak membayangkan bahwa akan menjadi seperti ini. Seokjin sudah benar-benar berubah. Tidak ada kata-kata indah yang mengisi harinya, tidak ada kata semangat untuknya, tidak ada kata-kata yang menguatkannya lagi. Memang, hubungan mereka belum berakhir, tapi entah mengapa Younga merasa bahwa hubungannya akan kandas.

"Aku tidak sekuat itu Jungkook. Aku sudah merelakan semuanya, aku sudah mengalah banyak tapi aku selalu mencoba mengambil sisi positifnya. Aku tidak tau lagi harus bagaimana, bagaimana bisa aku melanjutkan hubungan ini jika hanya aku yang ingin bertahan?" tanya Younga dalam tangisnya. Jungkook pun menitihkan air matanya, ia pernah berada dalam tekanan yang sangat dahsyat saat training, beruntungnya ia memiliki para hyung yang menyemangatinya. Sedangkan Younga? Ia malah berada dalam fase terbawah hubungannya. Pasti sedihnya berkali-kali lipat. Tekanan fisik, tekanan batin, tekanan hati, semuanya bercampur aduk.