Karena Kamu Dimasa Lalu

2.1K 400 77
                                    

Tak hanya fangirls Jefrey saja yang kebakaran jenggot melihat penampilan dadakan lelaki itu dan Rara diatas panggung.

Hal itu juga berlaku pada ketiga sahabat Rara yang meskipun laknat suka nyusahin tapi sangat protective padanya. Buktinya saat ini mereka menatapi Jefrey waspada dengan tangan terkepal menahan amarah. Yuta bahkan sudah tak peduli lagi orang-orang memandangi outfitnya yang salah kostum.

Sama halnya dengan ketiga sahabat Rara, Erlangga pun merasakan hal emosi yang sama. Pria tinggi berwajah manis itu tak menunjukan raut wajah lembutnya, rahangnya mengeras, alisnya menukik tajam, tatapannya nyalang diliputi rasa benci saat menyaksikan kejadian tak terduga diatas panggung yang membuat hatinya hancur berkeping-keping.

Tak terkecuali dengan Rose. Bukan karena gadis itu sakit hati ataupun cemburu melihat Jefrey tiba-tiba entah datang darimana menemani Rara menyanyi.

Rose sudah tak peduli lagi dengan Jefrey. Tapi, jika lelaki buaya itu bermain-main dengan sahabatnya. Rose tak akan tinggal diam, dia bakalan bertindak kalau perlu menghajar Jefrey bersama sahabat-sahabat bobroknya Rara.

Jefrey tidak tahu, setelah ini para pawang Rara menunggunya dengan
hati bergejolak membara.

MC Doy kembali ke panggung dengan mata sedikit sembab. Pria itu menggelengkan kepalanya dibuat terpana oleh keduanya.

"Ini sebuah masterpiece! kolaborasi yang sama sekali tak pernah kita bayangkan. Mbak Aurora memang suaramu seindah wajah dan namamu"

Rara mengedipkan matanya pada MC Doy senang. Dia tak menyangkal, malah menepuk dadanya pongah.

"Bakat terpendam" sahutnya bangga.

Jefrey yang melihat tingkah pola Rara tak dapat berhenti tersenyum dibuatnya.

"Ditengah penampilan kami juga tak menyangka pria paling populer yang sudah seperti pangeran kampus, seorang Jefrey Biantara Adinata akan naik ke panggung. Ini sungguh tak terduga, yang mana membuat penampilan kalian sangat sempurna. Bisa tolong jelaskan, apa ini sudah direncanakan atau memang kebetulan?"

Rara menatap Jefrey ikut penasaran. Dia juga ingin tahu alasan lelaki ini datang menghampirinya dan bersedia bernyanyi dengannya. Meski mereka sudah akur, tetap saja tak pernah terfikir Jefrey akan datang membantunya. Lagipula tak semua orang tahu lagu ini, mereka pasti lupa atau bahkan belum pernah mendengarnya. Lagipula siapa yang mau membantunya yang lupa lirik diatas panggung? ketiga sahabat
bobroknya pun ogah malah ngakak.

Sebelum menjawab, Jefrey menatap Rara lembut. Gadis itu juga sedang menatapnya dengan binar polosnya yang menanti jawaban. Jujur, Jefrey gemas melihatnya.

"Saya tak berencana untuk ikut tampil, hanya saja saat mbak Aurora sedikit lupa akan liriknya saya jadi tergugah untuk ikut bernyanyi bersamanya. Saya sangat menyukai lagu ini, karena banyak kenangan manis didalamnya bagi saya. Salah satunya karena saya sering menyanyikannya saat kecil dengan Ibu"

Rara terperangah sesaat mendengarnya. Namun tak lama senyuman manis terpatri di wajah Rara. Ternyata lagu ini memiliki kenangan dan arti yang sama seperti dirinya bagi Jefrey.

"Untuk mbak Aurora. Saya cukup dibuat terkejut dan penasaran, kenapa anda memilih lagu ini untuk anda nyanyikan, seperti yang anda bilang lagu ini pun berarti buat anda. Apakah ada kisah dibaliknya?"

Senyuman di wajah Rara semakin bersinar melelehkan hati para penonton maupun Jefrey.

"Saya memiliki kekhawatiran tersendiri saat kecil. Ibu saya lalu memberitahu lagu ini dan selalu bilang untuk tak perlu khawatir saat dewasa nanti akan jadi siapa atau seperti apakah saya kelak. Ibu akan tetap menyanyangi saya apa adanya" Rara terhenti sejenak, dia mencoba menahan luapan emosi yang menyerbu dadanya.

Not Your Ideal TypesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang