Falling for you

2.1K 385 122
                                    

Setelah meluapkan segala emosi yang menggunung di benaknya, Rose dan Jefrey kembali ke aula kampus. Mereka tak kembali berbarengan, Rose pergi lebih dulu karena dia harus mempersiapkan penampilan adik tingkatnya serta pertunjukannya sendiri nanti.

Jefrey berniat menemui Rara kembali, namun yang dia dapati hanya ketiga sahabatnya tengah bersenda gurau dibalik backstage. Kening Jefrey mengernyit, kemana perginya Rara?

Meskipun dengan rasa sedikit gugup dan takut, Jefrey memberanikan diri untuk bertanya.

"Ayo Jefrey, demi Rara lo harus berani jangan cemen. Masa gini aja takut! Mau dikemanain pesona sempurna Jefrey Biantara Adinata!"

Jefrey memberi semangat pada diri sendiri meski kaki udah kaya jelly.
Sobatnya Rara selain dikenal bobrok hobi bikin bengek, mereka juga ternyata jago berantem. Pria tinggi dari chicago itu punya sabuk hitam taekwondo, lelaki yang suka nyengir berotot bernama Bobby dulunya mantan anak gangster, lalu lelaki berambot gondrong yang pecicilan itu yang baru Jefrey tahu bernama Yuta, ternyata mantan pelatih silat.

Kalau nyari gara-gara ama mereka, sudah dipastikan rumah sakit menanti-- itu berdasarkan info yang ia dapat dari Moreno.

"Eumm Bang....

Ketiganya lantas menoleh serentak. Mereka yang tadinya lagi haha hihi dalam sekejap berubah kayak maung siap nerkam saat melihat Jefrey.

Jefrey meneguk ludahnya kasar, baru mau ngomong aja udah dipelototin kaya gini.

"Oh ada si Jupri! Nah mumpung orangnya ada disini kita ajak ngobrol santai yuk abis ini" Yuta menyungingkan seringaian dibibirnya, jarinya sudah gatel daritadi pengen kasih halo pada wajah mulus Jefrey.

Bobby melangkahkan kakinya mendekat pada Jefrey, dia rangkul ramah sambil nepukin punggungnya kasar.

"Mari berbincang dan coba jelaskan apa itu tadi dipanggung, bocah sombong?" sindirnya meminta penjelasan, terdengar nada amarah dibalik suara rendahnya.

Jefrey menghela nafas pasrah mencoba sabar. Kalau bukan karena Rara, mungkin acara pesta bakalan berubah jadi ajang adu tinju. Meskipun dia sempat takut dan merasa terintimidasi, tapi Jefrey bukanlah pecundang. Dia akan membalas jika mereka melewati batas. Lagipula, dia juga menguasai  olahraga bela diri sejak kecil. Dia tak kalah kuat dengan mereka.

Berbeda dengan kedua temannya yang lain, lelaki asal Chicago itu tetap berdiri ditempatnya tanpa bergerak sedikitpun. Hanya saja tatapan matanya yang berbicara. Mata bak elangnya memandangi Jefrey amat menyeramkan, siapapun yang ditatap begitu pasti kocar kacir ketakutan.

Jefrey tetap menghadapinya, bagaimana pun juga ini salah satu resiko yang harus dia peroleh saat menyukai Rara.

"Jangan lupa apa yang gue bilang waktu itu" tukasnya dingin. Lelaki dengan tinggi diatas rata-rata itu memasukan kedua tangannya di saku celana, kemudian menatap Jefrey geram. 

"Apa maumu?" tanyanya kembali.

Jefrey melepaskan rangkulan tak mengenakan Bobby dibahunya. Beralih menatap Johnny tak kalah sengit.

"Gue cuman pengen ketemu Rara. Bukan mau nyulik dia" Cibirnya. Menyadari apa yang dia ucapkan telah membuat rahang ketiga lelaki itu semakin mengeras karena kesal. Tak lama Jefrey segera tersenyum ramah, meski jelas sekali dipaksakan.

"Hehe, karena itu abang-abang, tolong berhenti menatap dan mengintrogasi gue seolah kriminal"

Yuta langsung ketawa ngakak saat mendengarnya, dia menggaplok punggung adik tingkatnya itu tanpa ancang-ancang. Jefrey hampir terjungkal dan hampir saja mengumpat untung bisa ia tahan.

Not Your Ideal TypesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang